Presiden Macron Berusaha Tenangkan Gerakan "Rompi Kuning"
11 Desember 2018
Presiden Perancis Emmanuel Macron dalam pidato televisi mengumumkan kenaikan upah minimum bulanan sebesar € 100 mulai tahun depan. Dia juga minta maaf kepada publik Perancis.
Iklan
"Kami akan menanggapi urgensi ekonomi dan sosial dengan langkah-langkah yang tegas, dengan memotong pajak lebih cepat, dengan menjaga pengeluaran kami di bawah kendali," kata Macron dalam pidato televisi Senin malam (10/12). Dia juga mendorong para pemberi kerja untuk memberikan pembayaran bonus akhir tahun.
Menanggapi gelombang protes gerakan "rompi kuning", Macron pada saat yang sama mengatakan, sekalipun memahami kemarahan publik, tidak ada yang bisa membenarkan aksi perusakan dan penyerangan kepada aparat keamanan atau gedung-gedung publik. Ketenangan dan ketertiban tertib harus dijaga, katanya.
Namun dengan nada damai dia berkata, "Saya tahu bahwa saya telah melukai perasaan sebagian dari Anda dengan pernyataan-pernyataan saya," kata Presiden Perancis itu.
Lebih dari 21 juta orang menyaksikan pidato Emmanuel Macron di televisi. Dia menyatakan prihatin dengan "keadaan darurat ekonomi dan sosial", dan mengumumkan kenaikan upah minimum sebanyak 100 euro mulai tahun depan.
Upaya meredam aksi protes
Para pejabat pemerintah hari Selasa (11/12) tampil dalam berbagai wawancara radio dan TV untuk menerangkan proposal Enmanuel Macron. Juru bicara pemerintah Benjamin Griveaux mengatakan kepada televisi BF, kebijakan presiden akan disesuaikan dengan tingkat inflasi, dan berarti jutaan orang berpenghasilan rendah akan menerima bayaran tambahan 125 euro setiap bulan. Perdana Menteri Edouard Philippe berbicara di hadapan anggota parlemen untuk menerangkan kebijakan baru Macron.
"Emmanuel Macron telah menunjukkan kepedulian sosial. Ini mungkin tidak cukup untuk meredam gerakan rompi kuning, tetapi mungkin cukup berdampak pada opini publik," kata analis politik Alain Duhamel.
Kalangan serikat buruh memberikan sambutan dingin terhadap pidato Macron, terutama tentang seruannya kepada perusahaan untuk membayar bonus Natal kepada para pekerja - tanpa menjadikan hal itu kewajiban perusahaan.
Tetapi ada juga kalangan yang menyatakan siap menghentikan seruan protes dan menyambut tawaran dialog dari pemerintah.
Tawaran "gencatan senjata"
Jacline Mouraud, seorang koordinator rompi kuning yang di YouTube pernah mengecam keras kenaikan pajak bahan bakar mengatakan, sebaiknya para pemrotes menerima dulu tawaran "gencatan senjata".
"Ekonomi sedang menderita, pemilik toko sudah kesulitan dan terancam bangkrut, kami tidak ingin bertanggung jawab atas gelombang kebangkrutan," kata Mouraud.
Gerakan rompi kuning menurut jajak pendapat terakhir mendapat dukungan publik yang luas sampai 70 hingga 80. Beberapa pengunjuk rasa telah menegaskan akan tetap menggelar protes memasuki minggu kelima pada akhir minggu ini.
Mengintip Rumah Baru Macron
Presiden baru Prancis mengemasi barang-barangnya untuk pindah ke Istana Elysee. Inilah rumah mewah tempat Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte tinggal.
Foto: AFP/Getty Images
Rumah bagi presiden
Istana Elysee, yang terletak di Arondisemen 8 Paris, benar-benar merupakan salah satu dari sekian ragam arsitektur unggulan ibukota Perancis. Gerbang di 55 Rue du Faubourg Saint-Honore melindungi istana presiden dari hiruk-pikuk jalan-jalan di Paris - meski terletak di jantung kota.
Foto: picture-alliance/akg-images/H. Champollion
Makan malam dengan Macron
Di dalamnya, bangunan besar ini juga memenuhi semua standar istana kepresidenan. Ruang makan itu sangat mewah, mulai dari tempat lilinnya yang besar sampai tirai brokatnya. Kemewahan itu diperkuat oleh pilar emas di sekeliling tepinya. Tokoh penting dari seluruh dunia telah makan di sini, menikmati masakan Perancis terbaik.
Foto: Getty Images/AFP/F. Guillot
Masakan Perancis
Istana kepresidenan terkenal dengan masakan bercita rasa tinggi. Kanselir Jerman Angela Merkel dikabarkan pernah mengirim koki pribadinya ke sana untuk belajar masakan Perancis. Sebagai koki di Istana Elysee, bukan hal mudah. Diperkirakan tim dapur memproduksi 95.000 masakan per tahun, mulai dari roti sandwich sampai makan malam kenegaraaan.
Foto: picture-alliance/abaca/D. Allard
Sepotong kue
Salah satu dari banyak makanan lezat yang disiapkan Istana Elysee adalah "Galette des Rois", yang berarti "kue raja". Pada peringatan Hari Tiga Raja setiap tahunnya, tersedia sebuah kue besar dilengkapi patung kecil yang tersembunyi di dalamnya. Jika presiden adalah orang yang menemukan itu di dalam irisannya, dia akan menjadi raja Perancis - tapi hanya untuk satu hari.
Foto: Imago/Xinhua
Suvenir bagi tamu kehormatan
Seorang mantan koki yang bekerja di Istana Elysee pernah mengatakan kepada wartawan bahwa peralatan makan perak yang digunakan di rumah presiden sangat berharga, sehingga dikunci di dalam lemari besi. Kendati demikian, mereka yang berkunjung ternyata kerap masih bisa membawa suvenir pulang ke rumah - biasanya satu sendok teh.
Foto: Getty Images/AFP/F. Guillot
Properti ini dilengkapi dengan taman
Kita belum tahu apakah Macron pandai bercocok tanam atau tidak, tapi yang pasti keluarga ini akan memiliki banyak ruang untuk berkebun, jika mereka mau. Di istana ini banyak sudut dan celah untuk bertanam sayuran atau bunga. Mantan ibu negara AS Michelle Obama, misalnya, amat menikmati berkebun di Gedung Putih.
Foto: Getty Images/AFP/B. Langlois
Begitu banyak ruangan
Dengan total 369 kamar dan aula, tidak mungkin ada kelangkaan ruang di Istana Elysee. Kamar pribadi presiden berada di sayap timur bangunan. Presiden tidak akan menemukan suatu hal yang tak beres, sebab ada sebuah tim untuk memastikan bahwa semuanya dilakukan dengan sangat memuaskan.
Foto: Getty Images/AFP/F. Guillot
Selamat tinggal masa lalu, selamat datang hari esok
Sebelum Emmanuel Macron pindah ke Istana Elysee, pendahulunya, Francois Hollande, harus mengosongkan kediaman ini. Mengucapkan selamat tinggal pada pemandangan spektakuler semacam itu mungkin sulit, tapi mungkin presiden yang keluar akan lega mengetahui bahwa banyak yang telah datang dan pergi sebelum dia. Dan suatu hari nanti, giliran Macron untuk mengatakan "au revoir" ke Istana Elysee.
Foto: picture-alliance/MAXPPP/L. Vu
Jantung Republik Prancis
Istana tersebut telah menjadi rumah bagi kepala negara Prancis sejak 1873. Mayoritas presiden Perancis telah memilih untuk tinggal di tempat mewah itu. Untuk lima tahun ke depan, Emmanuel Macron akan bergabung dengan barisan mereka - dan mungkin lebih lama lagi. Vive la France! Penulis: Vera Kern (ap/vlz)