1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Saudi Arabia Tambah Kuota Haji untuk Indonesia

15 April 2019

Kerajaan Arab Saudi menaikkan kuota haji bagi Indonesia sebanyak 10.000 jemaah haji. Penambahan ini diharapkan dapat mempersingkat waktu tunggu yang sangat panjang bagi jemaah haji Indonesia.

Saudi-Arabien - Beginn des Hadsch
Foto: picture-alliance/dpa/D. Yasin

Penambahan kuota haji ini disampaikan dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Putra Mahkota, Muhammad bin Salman, di Riyadh, Minggu malam (14/04).

Penambahan ini diharapkan bisa mempersingkat daftar tunggu untuk naik haji.  Berdasarkan data Kementrian Agama, pada 2019 masa tunggu berkisar antara 11 tahun, yaitu di Gorontalo dan Sulawesi Utara, hingga 39 tahun di Sulawesi Selatan.

Menteri Luar Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden mengatakan Indonesia-Arab Saudi juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi tingkat pemimpin dan melakukan pertemuan setahun sekali.

“Indonesia-Saudi juga sepakat segera melakukan pertemuan untuk membahas investasi dan kerjasama ekonomi lain,” kata Retno dalam keterangan pers yang diterima DW, Senin (15/04).

Arab Saudi tertarik melakukan kerjasama di bidang energi dan petro kimia. Hal ini disampaikan kembali oleh Putra Mahkota.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Fraksi Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan penambahan kuota 10 ribu ini patut diapresiasi karena akan mengurangi daftar tunggu jamaah haji Indonesia yang saat ini rata-rata mencapai 18 tahun.

Jumlah pendaftar haji setiap tahunnya melampaui kuota haji yang diberikan Pemerintah Saudi Arabia. Kuota per tahun untuk haji reguler 204.000 sementara pendaftar mencapai 600.000 orang.

Tingkatkan kerja sama bidang energi dan pariwisata

Menteri Retno juga mengungkapkan kedekatan atara dua kepala negara, dan  Raja Salman juga mengapresiasi Indonesia atas kepemimpinannya di dunia islam.

“Raja Salman menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kepemimpinan Indonesia di dalam menjaga stabilitas kawasan dan dunia,” ucap Retno.

Indonesia dan Saudi Arabia setuju tingkatkan kerja sama bidang ekonomi.Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

Lebih lanjut ia mengatakan Jokowi dan Raja Salman sepakat untuk meingkatkan kerja sama, utamanya di bidang energi dan pariwisata.

"Salah satu isu lain yang dibahas adalah kemungkinan kerja sama antara Aramco dan Pertamina untuk kilang Cilacap," ujar Retno seusai pertemuan.

Selain melakukan kerja sama di bidang kilang minyak, menurut Retno, pihak Saudi juga tertarik untuk bekerja sama dalam bidang industri petrokimia. 

"Menurut rencana akan ada kunjungan dari Saudi ke Indonesia guna membahas rencana peningkatan kerja sama baik di bidang energi yang terkait di bidang minyak, dan juga industri Petrokimia," ucap Retno.

ae/hp (BPSP, Kompas)