Nama Trump Muncul di Daftar Nominasi Nobel Perdamaian
3 Maret 2017
Mulai dari nama Paus Fransiskus, relawan Helm Putih di Suriah, hingga nama Presiden Amerika Serikat, Donald Trump diyakini masuk dalam pencalonan Nobel Perdamaian tahun ini.
Iklan
Selama 50 tahun, nama-nama calon peraih penghargaan Nobel Perdamaian dirahasiakan Komite Nobel. Namun, mereka yang berhak untuk mengajukan calon - termasuk anggota parlemen dan menteri pemerintah, mantan pemenang dan beberapa akademisi bergengsi - bebas untuk mengungkapkan nama orang atau kelompok mereka dijagokan.
hasilnya, terungkap dalam dalam daftar calon peraih Nobel Perdamaian 2017, misalnya: organisasi "Helm Putih” , blogger Arab Saudi yang dipenjara, Raif Badawi, dan whistleblower, Edward Snowden, yang mengungkapkan data Badan Keamanan Nasional Amerika, NSA.
Donald Trump ikut dicalonkan?
Hal yang sama berlaku bagi Presiden AS Donald Trump. Ia dicalonkan oleh seorang Amerika yang tak disebutkan namanya, yang menilai pemimpin AS itu mengusung "perdamaian melalui kekuatan ideologi ".
American Civil Liberties Union (ACLU), yang sangat kritis terhadap beberapa kebijakan awal Trump sebagai presiden, juga diyakini telah dinominasikan.
Nama lain yang juga diyakini msuk dalam daftar nominasi di antaranya: Paus Fransiskus, dicalonkan oleh anggota parlemen Norwegia karena "dia tergolong langka dalam menentang Donald Trump". Nama lainnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan Presiden Prancis, Jacques Chirac.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2000-2007
Foto: AP
Al-Gore
Buat kampanyenya yang mampu memobilisasi masyarakat dunia untuk aktif menanggulangi pemanasan global, Al-Gore memperoleh Nobel Perdamaian tahun 2007
Foto: AP
Muhammad Yunus
Dengan Garmeen bank yang didirikannya, Muhammad Yunus mampu membebaskan jutaan rakyat Bangladesh dari kemiskinan. Ia dianugerahi hadiah nobel tahun 2006.
Foto: picture-alliance / dpa
IAEA
Tahun 2005 komite nobel menganugerahkan nobel perdamaian kepada badan Energi Atom Internasional (IAEA) atas usahanya menghentikan penyebaran senjata atom. Tampak dalam gambar kepala IAEA Mohammed el-Baradei dan Duta Besar Yukiya Amano
Foto: AP
Wangari Maathai
Maathai merupakan pemimpin oposisi Kenya, sekaligus perempuan pertama di negaranya yang berhasil mendapatkan gelar doktor. Dia dianugerahi hadiah nobel lantaran "usahanya menyelamatkan lingkungan dan perlindungan Hak Azasi Manusia."
Foto: AP
Shirin Ebadi
Shirin Ebadi adalah perempuan muslim pertama yang mendapatkan hadiah Nobel. Ebadi yang juga bekerja sebagai pengacara dihukum dengan larangan praktik dan dua tahun penjara oleh pemerintah Iran. Tahun 2004 komite nobel menganugerahinya lantaran "Upayanya dalam demokrasi dan perlindungan HAM di negaranya"
Foto: DW
Jimmy Carter
Bekas presiden AS, Jimmy Carter juga memperoleh anugerah Nobel Perdamaian 2002 atas "usahanya bertahun-tahun meredakan konflik internasional serta perlindungan Hak Azasi Manusia."
Foto: AP
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Tahun 2001, komite nobel memilih PBB sebagai penerima nobel perdamaian atas "upayanya menjadikan dunia lebih adil dan damai." Sebagai sekretaris jendral, Koffi Annan juga berhak menerima hadiah.
Foto: AP
Kim Dae-Jung
Bekas Presiden Korea Selatan, Kim Dae-Jung menerima Nobel Perdamaian, lantaran "upayanya mendorong rekonsiliasi antara selatan dan utara serta perlindungan HAM di Korsel dan di asia timur
Foto: AP
8 foto1 | 8
Banyaknya nominator
Institut Nobel mengungkapkan rincian dari nominasi, yakni terdiri dari 215 individu dan 103 organisasi. Jumlah calon tahun ini adalah yang kettua terbanyak sejak hadiah Nobel pertama kali diberikan pada tahun 1901. Tahun 2016, tercatat ada 376 nama yang masuk nominasi.
Komite Nobel, yang ketuanya Kaci Kullmann Five meninggal dunia akibat kanker payudara pada 19 Februari lalu, diperkirakan akan mengumumkan pemenang Nobel 2017 pada 6 Oktober 2017. Namun tanggal pastinya, masih menunggu konfirmasi.
Tahun lalu, hadiah Nobel Perdamaian jatuh ke tangan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos atas usahanya membawa perdamaian ke negaranya yang dilanda konflik selama setengah abad.
ap/hp (afp)
Para Pejuang Perdamaian
Seluruhnya 101 orang dan 24 organisasi tercatat jadi pemenang hadiah Nobel Perdamaian yang dianugerahkan sejak 1901. Kilas foto beberapa diantaranya.
Foto: picture-alliance/dpa
2013 : Organisasi Bagi Pelarangan Senjata Kimia
Organisasi bagi pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dianugerahi hadiah Nobel perdamaian 2013. Organisasi ini memantau ditaatinya konvensi senjata kimia dari tahun 1997. Saat ini organisasi aktif di Suriah, untuk memulai pemusnahan senjata kimianya.
Foto: picture-alliance/dpa
2012: Uni Eropa
Dianugerahi Nobel Perdamaian sebagai contoh bagi kerjasama damai seluruh negara anggotanya. Dengan itu Uni Eropa membantu mendorong perdamaian dan demokrasi di seluruh Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa
2011 : Tiga Aktivis Perempuan
Tiga orang perempuan dianugerahi Nobel Perdamaian untuk perjuangannya bagi hak-hak perempuan serta upaya damai bagi demokrasi dan toleransi di negaranya. Masing-masing pejuang demokrasi dari Yaman :Tawakkul Karman. Aktivis perdamaian Liberia : Leymah Gbowee dan presiden Liberia : Ellen Johnson Sirleaf.
Foto: dapd
2010 Liu Xiaobo
Komite Nobel memberi penghargaan kepada penulis Cina Liu Xiaobo atas perjuangannya yang amat panjang dan tanpa kekerasan untuk perubahan mendasar situasi hak asasi manusia di Cina. Pembangkang dan penggagas manifesto hak warga "Charta 08" sejak 2009 divonis hukuman 11 tahun penjara dengan tuduhan berniat makar.
Foto: picture-alliance/dpa
2009 Barack Obama
Penganugerahan Nobel Perdamaian kepada presiden AS Barack Obama menuai kritik, terlalu dini dan ibaratnya panjar bagi pekerjaan yang belum tuntas. Obama memang mengajukan konsep bagi dunia bebas senjata atom, tapi hal itu belum ada penerapannya.
Foto: picture-alliance/dpa
2007 : Al Gore
Mantan wakil presiden AS ini bersama ketua dewan iklim PBB, Rajendra Kumar Pachauri dianugerahi Nobel Perdamaian terkait kiprahnya dalam perlindungan iklim. Dalam pidato penerimaan hadiah, Al Gore menuding Amerika Serikat dan Cina bertanggung jawab atas kelalaian terkait perlindungan iklim.
Foto: AP
2003: Shirin Ebadi
Pakar hukum asal Iran Shirin Ebadi merupakan Muslimah sekaligus perempuan warga Iran pertama yang mendapat anugerah Nobel Perdamaian dengan pujian khusus. Ebadi berjuang untuk penerapan demokrasi dan hak asasi manusia, khususnya hak kaum perempuan dan anak-anak di Iran.
Foto: DW
1993 : Frederik de Klerk dan Nelson Mandela
Frederik de Klerk sebagai presiden Afrika Selatan saat itu, memberikan kontribusi besar bagi pembubaran sistem Apartheid. Nelson Mandela ketua African National Congress berjuang untuk itu, dan dipenjarakan selama 27 tahun. Kedua tokoh diberi penghargaan untuk kontribusi mereka dalam menghapus Apartheid di Afrika Selatan.
Foto: AFP/Getty Images
1991 : Aung San Suu Kyi
Sejak akhir 1980 Aung San Suu Kyi berjuang tanpa kekerasan bagi demokratisasi dan hak asasi manusia di Myanmar yang dulu bernama Birma. Ia tidak bisa menerima langsung anugerah itu, karena bersatus tahanan dan mendekam di penjara. Anak lelakinya mewakili Aung San Suu Kyi menerima hadiah Nobel Perdamaian. Tahun 2010 ia dibebaskan dari tahanan rumah dan sejak 2012 menjadi anggota parlemen.
Foto: dapd
1990 : Mikhail Gorbachev
Dengan politik Glasnost dan Perestroikanya, Mikhail Gorbaschev memungkinkan peredaan ketegangan dan runtuhnya Tembok Berlin sekaligus juga penyatuan kembali Jerman. Tapi 1990 Gorbachev tidak bisa menerima sendiri anugerah itu, karena ketegangan politik dalam negeri Uni Soviet ketika itu.
Foto: picture-alliance/dpa
1983 : Lech Walesa
Ketua serikat buruh bebas Polandia Solidarność ini berada di dalam tahanan rumah, ketika diumumkan mendapat Nobel Perdamaian. Lech Walesa mengirim anaknya Bogdan serta istrinya Danuta untuk menerima penghargaan di Oslo. Tahun 1990 Lech Walesa menang pemilu dan menjadi presiden Polandia.
Foto: AP
1973 : Henry Kissinger dan Le Duc Tho
Henry Kissinger dan Le Duc Tho pada 23 Januari 1973 merundingkan rincian akhir kesepakatan gencatan senjata antara Amerika Serikat dengan Vietnam Utara. Kedua tokoh dianugerahi Nobel perdamaian bagi prestasinya menciptakan perdamaian di Vietnam. Le Duc Tho menolak menerima penghargaan dengan alasan di negaranya tetap belum tercipta perdamaian.
Foto: picture-alliance/dpa
1971 : Willy Brandt
Ia adalah tokoh politik pertama Jerman yang dianugerahi Nobel Perdamaian seusai perang dunia kedua. Willy Brandt diberi penghargaan untuk upayanya meredakan ketegangan dan kesetaraan dengan Blok Timur.