NASA mengungkapkan rencananya mengirim astronautnya lagi ke bulan untuk pertama kalinya sejak 1972. Ini akan jadi perjalanan manusia pertama ke Kutub Selatan Bulan dan misi ke Bulan pertama dengan seorang perempuan.
Iklan
NASA mengungkapkan rencananya untuk mengirim astronautnya lagi ke bulan untuk pertama kalinya sejak 1972. Ini akan jadi perjalanan manusia pertama ke Kutub Selatan Bulan dan misi Bulan pertama dengan seorang perempuan.
NASA pada hari Senin (21/09) mengumumkan rencananya untuk mendaratkan astronaut pria lainnya dan juga astronout perempuan pertama di Bulan pada tahun 2024, sejak terakhir kali Badan Penerbangan dan Antariksa AS ini mengirim manusia ke Bulan di tahun 1972.
"Kami akan kembali ke Bulan untuk penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi generasi baru penjelajah," kata administrator NASA Jim Bridenstine dalam pernyataannya di situs NASA.
Proyek ini diperkirakan menelan biaya sebesar 28 miliar dolar AS (sekitar Rp 391 triliun). Tapi sebelumnya, anggaran proyek yang telah jadi prioritas utama Presiden As Donald Trump ini, harus disetujui Kongres AS. Kepada wartawan, Bridenstine mengatakan poryek pendaratan di bulan 2024 masih berada “dalam jalur“ jika Kongres AS menyetujui anggaran 3,2 miliar dolar AS (sekitar 44,8 triliun) pertama sebelum natal tahun ini.
Misi yang diberi nama Artemis, akan berlangsung dalam beberapa fase, dimulai dengan peluncuran pesawat ruang angkasa nirawak Orion NASA pada November 2021.
Pada fase kedua dan ketiga, para astronout akan mengelilingi Bulan dan mendarat di permukaannya.
Setengah abad sudah lewat, sejak Neil Armstrong menapakkan kaki di bulan. Ini langkah spektakuler. Di zaman sekarang pun orang masih merasakan kekaguman jika melihat foto-foto dari pendaratan pertama.
Foto: NASA
"One small step for [a] man"
Langkah pertama di bulan. Ketika melangkah di permukaannya tanggal 20 Juli 1969, Neil Armstrong mengatakan kalimat yang dikenal luas: "That's one small step for [a] man, one giant leap for mankind." (Ini langkah kecil untuk seseorang, tapi loncatan raksasa bagi manusia."
Foto: NASA
Tahap awal peluncuran
Dari ruang kontrol Kennedy Space Flight Center (KSC) Direktur program Apollo, Samuel C. Phillips, mengontrol semua aktivitas sebelum peluncuran tanggal 16 Juli 1969. Apollo 11, misi pendaratan pertama dimulai dengan peluncuran roket Saturn V. Apollo 11 membawa Neil Armstrong, Edwin "Buzz" Aldrin dan Michael Collins.
Foto: NASA
Tontonan publik
Tiga orang ini termasuk ribuan lainnya yang berdatangan ke kawasan pantai dan jalanan di dekat Kennedy Space Center, areal peluncuran roket NASA di Florida. Mereka datang untuk mengawasi peluncuran Apollo dari jarak dekat. Sekitar sejuta orang berdatangan untuk melihat peluncuran bersejarah tersebut.
Foto: NASA/Kennedy Space Center
Cahaya, kamera, siap, meluncur!
Peluncuran Apollo 11 juga diberitakan ribuan reporter. Sejumlah 3.497 wartawan resmi punya akreditasi, dan memenuhi areal spesial untuk pers pada Kennedy Space Flight Center (KSC), di hari peluncuran tanggal 16 Juli 1969.
Foto: NASA
Pekerjaan tim
Seorang anggota kru Apollo11 tidak ikut mendarat di bulan, melainkan tetap berada di pesawat yang mengorbit bulan. Michael Collins (tengah) mengatakan tahun 2009 lalu: "Saya tahu, saya akan jadi pembohong atau orang tolol jika saya mengatakan, bahwa saya menduduki kursi terbaik [di Apollo 11] tapi saya bisa mengatakan dengan jujur, saya puas dengan apa yang saya capai."
Foto: NASA/Kennedy Space Center
"Elang sudah mendarat!"
Tanggal 20 Juli 1969 pukul 20:17:58 waktu UTC (Waktu Universal Terkoordinasi) Neil Armstrong memberikan laporan singkat: "The eagle has landed!". Tetapi sampai keduanya benar-benar bisa melangkah di bulan, masih perlu waktu. Pertama-tama perjalanan pulang ke bumi harus dipersiapkan.
Foto ini dibuat Michael Collins tanggal 21 Juli. Yang tampak adalah modul bernama Eagle (elang) ketika kembali dari bulan. Bumi tampak di belakang katulistiwa bulan. Collins tetap berada di pesawat komando "Columbia" yang berada di orbit bulan.
Foto: NASA
Sampel no. 10003
Ketika berada di bulan selama dua setengah jam, Armstrong dan Aldrin mengumpulkan 47 pon materi dari permukaan bulan, dan membawanya kembali ke Bumi. Misalnya bongkah kecil ini. Foto ini dibuat 27 Juli setelah mereka kembali ke Bumi. Selama enam kali pendaratan di bulan, para astronot mengumpulkan 2.415 sampel, hampir 400 kg. Daftarnya terdapat dalam "Lunar Sample and Photo Catalog".
Foto: NASA/AccuSoft Inc.
Kembali ke Bumi
Tanggal 24 Juli pukul 16:50 UTC kru Apollo 11 mendarat di Pasifik, 21 km dari kapal induk USS Hornet, 1.480 km di barat daya Hawaii. Setelah mendarat mereka harus mengisi formulir untuk bea cukai, dan menyatakan membawa sampel dari bulan. Untuk pertanyaan, apakah mereka membawa bibit penyakit, mereka menjawab "To be determined" (akan ditentukan). Setelah itu mereka ditempatkan dalam karantina.
Foto: NASA/Johnson Space Center
Superstar bukan hanya dengan baju astronot
Setelah kembali ke bumi, mereka mengadakan tur selama 45 hari ke 24 negara dan 27 kota. Pada foto tampak para astronot ketika ikut parade di ibu kota Meksiko, Mexico City. Dengan tur itu AS menyatakan kesediaan untuk membagi pengetahuan mereka tentang luar angkasa. (Ed.: ml/as)
Foto: NASA
10 foto1 | 10
Pendaratan pertama di Kutub Selatan Bulan
Pesawat ruang angkasa itu akan mendarat di kutub selatan Bulan, jelas NASA.
"Tidak ada pemberitahuan lebih lanjut selain itu," kata Bridenstine kepada wartawan, mengesampingkan kemungkinan bahwa astronaut akan mendarat di lokasi pendaratan Apollo di ekuator Bulan antara tahun 1969 dan 1972.
"Sains yang akan kami lakukan [dalam misi ini] benar-benar sangat berbeda dari apa pun yang telah kami lakukan sebelumnya," kata Bridenstine. “Kita harus ingat selama era Apollo, kita mengira bahwa bulan itu tandus. Sekarang kami tahu bahwa ada banyak air es dan kami tahu bahwa itu ada di Kutub Selatan."
Iklan
NASA gandeng Bezos dan Musk
NASA pun menggandeng tiga perusahaan untuk mengangkut para astronautnya melakukan pendaratan di bulan.
Tiga perusahaan tersebut antara lain Blue Origin, perusahaan kedirgantaraan yang didirikan oleh Jeff Bezos yang bekerja sama dengan produsen pesawat Lockheed Martin, perusahaan teknologi dirgantara Northrop Grumman, dan perusahaan penerbangan Draper. Selain itu ada juga SpaceX milik Elon Musk dan Dynetics.
Modul pendaratan saja diperkirakan menelan biaya 16 miliar dolar AS atau sekitar Rp 224 triliun.