Saat Amerika Serikat mengejar ambisinya menuju Mars, pemangkasan anggaran untuk badan antariksa nasionalnya NASA akan berdampak pada kerja keras para peneliti Eropa, yang tengah berusaha menjelajahi bulan.
AS mengalihkan fokus NASA dari bulan ke MarsFoto: NASA/ZUMA/picture alliance
Iklan
Di bawah kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pemerintah AS mengusulkan pemotongan anggaran Badan Antariksa Nasional NASA hingga miliaran dolar. Akibatnya, kemitraan dengan badan-badan internasional lain juga terancam menyusul pergeseran prioritas badan antariksa tersebut dari bulan ke Mars.
Merespons pemotongan anggaran NASA, Direktur Jenderal Badan Antariksa Eropa (ESA) Josef Aschbacher mengingatkan lagi "pentingnya kerja sama dalam bidang antariksa."
Aschbacher menyatakan bahwa ESA akan mengevaluasi dampak dari anggaran NASA yang diusulkan untuk tahun fiskal yang akan datang. Usulan pemotongan anggaran itu sudah dirilis pada tanggal 2 Mei lalu, yang menyisakan pertanyaan tentang apa kira-kira "dampak sepenuhnya" dari perubahan tersebut.
Usulan pemotongan anggaran untuk NASA mencakup program ke bulan: Artemis. Ketika Amerika Serikat mengalihkan "pandangannya" dari bulan ke Mars, pemangkasan anggaran bagi badan antariksa nasionalnya juga akan memengaruhi pekerjaan para peneliti Eropa karena program Artemis itu merupakan bentuk kolaborasi internasional, di mana Eropa berperan sebagai mitra teknis dan ilmiah.
Yuri Gagarin - Manusia Pertama di Luar Angkasa
Kendati meninggal dunia hanya tujuh tahun setelah misi bersejarahnya itu, sosok legendaris ini tidak hanya menginspirasi petualangan manusia di antariksa, tapi juga mampu melampaui permusuhan Perang Dingin.
Foto: picture alliance/dpa
Sejarah di Baikonur
Pada 12. April 1961 Yuri Gagarin meluncur dengan roket Vostok-1 dari bandar antariksa Baikonur menuju luar angkasa. Ia berhasil mengelilingi Bumi dan menjadi manusia pertama di antariksa. Namun kehidupan Gagarin yang bertabur bintang kehormatan itu berakhir tragis. Pada 27 Maret 1968 ia tewas setelah pesawat tempurnya, MIG-15 jatuh di dekat kota Kirzhach.
Foto: AFP/Getty Images
Pahlawan dari Langit
Setelah kembali dari misinya di luar angkasa, Gagarin dirayakan bak pahlawan di seluruh dunia. Dia seharusnya melanjutkan karir sebagai kosmonot ketika menyelesaikan pendidikan sebagai pilot jet tempur. Namun sang pahlawan mengalami kecelakaan pesawat terbang saat mencoba melakukan manuver terbang yang riskan dan berbahaya.
Foto: Getty Images
Pengakuan Internasional
Meski di tengah perang dingin, Gagarin banyak mendapat pengakuan di negara barat atas prestasinya. Namun kiprah sang kosmonot semakin memperuncing persaingan antara Uni Sovyet dan AS. Pada gambar ini harian Huntsville Times mewanti-wanti ilmuwan AS agar bekerja lebih keras untuk menyaingi dominasi Sovyet di luar angkasa.
Foto: AFP/Getty Images
Aksi Heroik John Glenn
Ambisi AS menjadi kenyataan pada 20 Februari 1962. NASA sukses meluncurkan astronot pertama dengan menggunakan roket Mercury-Atlas 6. John Glenn sebelumnya bekerja sebagai pilot ujicoba militer AS dan pernah mencatat rekor sebagai manusia pertama yang menembus batas kecepatan suara. Di luar angkasa ia mengitari Bumi sebanyak tiga kali.
Foto: Reuters/NASA
Sejarah di Tangan Valentina
Sebagai jawaban atas penerbangan antariksa Glenn, Sovyet setahun kemudian mengirimkan perempuan pertama ke luar angkasa. Selama tiga mengoperasikan modul Vostok-6, Valentina Tereschkova mengelilingi Bumi sebanyak 58 kali. Hingga kini pun pamor Valentina tidak berkurang. Pada 2014 silam ia mengibarkan bendera Olympiade pada pesta pembukaan pesta olahraga musim dingin di Sotschi, Rusia.
Foto: picture-alliance/RIA Nowosti
Mitos Gagarin di Timur Eropa
Pesona Gagarin hingga kini pun masih bertahan, terutama di negara-negara Eropa timur. Pada gambar tampak wajahnya menghiasi luksian dinding di Ukraina. Pada era Uni Sovyet, negara-negara anggota berhak mengikuti program antariksa Rusia dan mengirimkan kosmonotnya ke luar angkasa.
Foto: DW/R. Goncharenko
Luar Angkasa Milik Bersama
Dengan berakhirnya Perang Dingin, Rusia dan AS mulai bekerjasama di luar angkasa. Era keterbukaan itu diawali secara simbolik ketika Rusia mengundang astronot barat ke stasiun luar angkasa Mir pada 1986. Kini kedua negara aktif membiayai dan mengawal stasiun luar angkasa ISS yang juga melibatkan Uni Eropa, Kanada dan Jepang.
Foto: picture-alliance/dpa/ESA/NASA
Mimpi ke Bulan di Masa Depan
Kerjasama lintas negara di luar angkasa juga diyakini akan berlanjut di masa depan. Terutama ambisi manusia menduduki bulan dan mengirimkan misi berawak ke planet Mars hanya bisa dilakukan jika semua negara yang memiliki program antariksa saling bekerjasama.
Foto: ESA
8 foto1 | 8
Jika disahkan dalam pengajuan anggaran yang lebih rinci pada akhir Mei atau awal Juni, usulan tersebut akan mengurangi sekitar enam miliar dolar anggaran NASA dan menurut laporan Reuters, bakal "mendorong pada agenda yang berfokus pada Mars yang digagas oleh CEO SpaceX, Elon Musk." Kongres AS kini tengah didesak untuk menyetujui langkah-langkah tersebut agar dapat dilaksanakan.
Pemangkasan yang diusulkan ini mengikuti pengurangan anggaran sebelumnya pada bulan Maret, yang mengakibatkan penutupan tiga kantor di NASA dan penghapusan posisi ilmuwan utama dan kepala ahli teknologi badan luar angkasa tersebut.
Dalam siaran persnya, pemerintahan Trump juga memuji NASA pada tanggal 29 April lalu, yang menyatakan bahwa "NASA meraih prestasi baru dalam 100 hari pertama pemerintahan Trump."
NASA merayakan serangkaian kemenangan, termasuk kemajuan menuju pengiriman manusia ke bulan dan Mars, di tengah ketidakpastian mengenai anggaran badan antariksa tersebut.
Sistem Peluncuran Luar Angkasa akan dihapuskan berdasarkan usulan pemotongan anggaran NASAFoto: /AP Photo/picture alliance
Miliaran dolar yang terancam di seluruh badan antariksa
Usulan anggaran baru ini akan mengurangi anggaran NASA yang sekarang bernilai sebesar 24,8 miliar dolar hingga 24%. Akibatnya, pemangkasan budget itu kemungkinan akan mengancam proyek-proyek ilmiah besar dan pekerjaan ribuan peneliti di seluruh dunia.
Namun, menurut Reuters, pemotongan anggaran ini tidak akan berdampak pada program eksplorasi manusia NASA atau misi yang fokus pada eksplorasi luar angkasa dengan melibatkan manusia, seperti mengirim astronaut ke bulan, Mars, atau tempat lain di luar angkasa.
Sebaliknya, pemerintahan Partai Republik itu justru mengusulkan peningkatan anggaran sebesar satu miliar dolar AS khusus untuk program yang berfokus pada Mars.
Langkah ini menunjukkan pergeseran prioritas NASA dari bulan—yang mendapat dorongan besar selama masa kepresidenan Trump—ke Mars, yang kini menjadi fokus utama, banyak didorong oleh ambisi Musk di sektor swasta.
Program Space Launch System (SLS) NASA, yang selama ini mengalami pembengkakan biaya, serta kapsul kru Orion, direncanakan akan dihentikan pada 2027.
Dilengkapi Teknologi Canggih, Pakaian Astronot Jamin Keselamatan
03:08
Sebagai gantinya, roket Starship milik SpaceX diperkirakan akan menggantikan peran program roket SLS (Space Launch System) dan kapsul kru Orion yang sebelumnya digunakan oleh NASA untuk misi eksplorasi luar angkasa, termasuk perjalanan ke bulan dan Mars. Proyek roket Starship ini, pada bulan Maret 2025 berhasil mengamankan kontrak layanan peluncuran dari NASA hingga tahun 2032.
Iklan
Bulan tetap jadi gerbang menuju Mars
Dalam siaran pers publik pada 2 Mei, Gedung Putih menegaskan bahwa anggaran yang diusulkan difokuskan untuk "mengalahkan Cina dalam perlombaan ke bulan dan untuk menempatkan manusia pertama di Mars.”
Pernyataan ini sejalan dengan rilis NASA yang menyebutkan, mereka sedang "memainkan agenda Amerika yang Pertama” dan "memastikan Amerika memimpin dalam perlombaan luar angkasa pada titik kritis ini.”
Siaran pers tersebut menyoroti investasi baru, lebih dari 7 miliar dolar AS untuk eksplorasi bulan dan tambahan 1 miliar dolar untuk program-program yang berfokus pada Mars.
Teleskop Antariksa James Webb Ungkap Rahasia Terdalam Alam Semesta
Citra alam semesta terbaru dengan resolusi tinggi dari teleskop luar angkasa James Webb mengungkapkan detail dan keindahan alam semesta yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Foto: NASA/ESA/CSA/STScI/CNP/picture alliance
Citra Pertama Mars Yang Sangat Rinci
Teleskop James Webb merekam citra pertamanya dari planet Mars, yang menunjukkan hemisphere bagian timur yang terkena cahaya matahari. Citra "close up" di kirim menunjukkan kawah Huygens, gunung api gelap Syrtis Major dan lembah Hellas. Citra "sensor panas" di kanan, menunjukkan bagaimana planet Merah itu memancarkan cahaya jika kehilangan panas.
Lubang cacing yang berputar
Teleskop James Webb mengintip ke dalam lubang cacing di "Galaksi Phantom" yang tampak sangat misterius. Para ilmuwan meyakni, ini merupakan jejak debu yang berbentuk sipral, yang bergerak menuju ke sebuah lubang hitam berukuran sedang yang berada di jantung galaksi tersebut.
Foto: NASA/ESA/CSA/Judy Schmidt
Tubrukan galaksi
Galaksi Cartwheel yang jaraknya sekitar 500 juta tahun cahaya dari Bumi, muncul akibat tabrakan antara galaksi spiral besar dan galaksi kecil yang tidak terlihat dalam gambar ini. Citra ini memberi wawasan tentang apa yang terjadi pada galaksi Cartwheel di masa lalu dan bagaimana galaksi itu akan terus berkembang di masa depan.
Foto: NASA/ESA/CSA/STScI/CNP/picture alliance
Yang tak terlihat menjadi terlihat
Foto ini mungkin terlihat seperti lanskap pegunungan yang berkilauan, namun sebenarnya adalah tepi wilayah pembentukkan bintang muda yang disebut NGC 3324 di Nebula Carina. Citra dari Teleskop Webb untuk pertama kalinya mengungkapkan lokasi kelahiran bintang-bintang yang sebelumnya tidak terlihat.
Foto: NASA, ESA, CSA, STScI, Webb ERO Production Team
Lensa kamera menembus galaksi terjauh
SMACS 0723 merupakan gugusan galaksi yang memiliki gaya gravitasi yang mampu memperbesar dan mendistorsi cahaya dari objek di belakangnya. Fenomena itu memungkinkan para ilmuwan melihat dengan jelas ke dalam populasi galaksi yang sangat jauh dan redup bahkan gelap sekalipun.
Foto: NASA, ESA, CSA, STScI, Webb ERO Production Team
Lokasi kelahiran bintang-bintang
Nebula Cincin Selatan adalah sebuah nebula planet. Ini adalah awan gas yang memuai dan mengelilingi bintang yang sekarat. Diameternya hampir setengah tahun cahaya. Bintang redup yang terletak di pusatnya mengirimkan cincin gas dan debu selama ribuan tahun ke segala arah. Nebula merupakan tempat lahirnya bintang.
Foto: NASA, ESA, CSA, STScI, and The ERO Production Team
Rumah bagi jutaan bintang
Kuintet Stephan adalah gugusan lima galaksi. Hasil jepretan Teleskop Webb menunjukkan detail yang belum pernah dilihat sebelumnya, seperti gugusan gemerlap jutaan bintang muda dan jejak ledakan lahirnya bintang baru.
Foto: NASA, ESA, CSA, STScI, Webb ERO Production Team
Bola gas raksasa
WASP-96b adalah planet besar di luar tata surya Bumi yang ditemukan pada tahun 2014. Planet ini sebagian besar terdiri dari gas dan terletak hampir 1.150 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini memiliki sekitar setengah massa planet Jupiter dan mengorbit bintangnya setiap 3,4 hari. (kp/
Foto: NASA/ESA/CSA & and STScI
8 foto1 | 8
Langkah ini bertujuan untuk memastikan, upaya eksplorasi luar angkasa manusia dari Amerika Serikat tetap kompetitif, inovatif, dan efisien dalam penggunaan anggaran.
Untuk mencapai tujuan ini, rencananya akan ada pemotongan besar pada tenaga kerja NASA, layanan teknologi informasi, pengoperasian pusat NASA, pemeliharaan fasilitas, konstruksi, serta program lingkungan. Banyak inisiatif terkait perubahan iklim juga akan dihapus.
Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris