Ketika ribuan relawan masih mencari korban, perayaan Natal di kawasan bencana diwarnai rasa duka dan nestapa. Bagaimana pemerintah ingin mencegah jatuhnya korban jiwa dalam bencana tsunami di Indonesia?
Iklan
Perayaan Natal lazimnya dipenuhi tawa dan keceriaan. Namun tidak demikian di gereja Pantekosta di Carita, Banten. Pada malam kudus (24/12) pendeta Markus Taekz menyambut 100 orang jemaah, hanya separuh dari khalayak yang biasa memadati Misa Kebaktian Natal. Bersama mereka mendoakan korban tsunami yang saat ini sudah berjumlah lebih dari 420 orang.
"Situasi ini tidak biasa karena kita mengalami bencana yang menewaskan ratusan saudara-saudari kami di Banten," kata dia. "Jadi perayaan kami sebenarnya dipenuhi rasa duka."
Kebanyakan anggota jemaat gereja masih mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsi atau memilih pergi ke Jakarta. Gelombang tsunami yang menyapu pesisir barat Banten dan pantau timur Lampung pada Sabtu (22/12) malam menyisakan kehancuran dan belasan ribu orang yang kehilangan rumah.
Hingga kini 128 orang masih dinyatakan hilang, sementara lebih dari 1.400 lainnya masih dirawat di rumah sakit. Pada Natal kali ini, semua gereja di Indonesia diminta ikut mendoakan korban bencana.
Pencarian Korban Tsunami Terus Digencarkan
01:01
Relawan, serdadu dan aparat pemerintah lain menyisir pesisir pantai di antara reruntuhan bangunan. Kantung mayat berwarna kuning, oranye atau hitam berjejer dikelilingi keluarga yang berusaha mengidentifikasi sanak famili sembari meratap pilu. Potongan beton berukuran besar dan pecahan kayu memenuhi pantai yang dulunya dipadati oleh hotel dan rumah-rumah penduduk itu.
Gelombang maut yang meluluhlantakkan Pandeglang dipicu oleh longsor bawah laut hasil erupsi Anak Krakatau. Tidak ada gempa bumi yang menyulut alarm peringatan dini. Ketika ombak datang, kebanyakan mengira hanya air pasang.
Sebab itu Presiden Joko Widodo memerintahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeli lebih banyak buoy dan pendeteksi tsunami tahun depan.
Saat ini sistem peringatan dini tsunami milik BMKG lebih banyak bertumpu pada simulasi berdasarkan data seismik, bukan observasi.
Buoy terakhir yang dimiliki Indonesia rusak pada 2012 silam lantaran vandalisme dan ketiadaan dana, kata Jurubicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho lewat akun Twitternya.
Faktor yang Diduga Menjadi Penyebab Tsunami di Banten dan Lampung
Ada dua kemungkinan yang diduga sebabkan tsunami di Banten dan Lampung, yakni longsor akibat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.
Foto: Getty Images/AFP/F. Awed
Tsunami terjadi bukan akibat gempa
Melainkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau. Tsunami terjadi pada Sabtu malam (22/12/2018) sekitar pukul 21.27 WIB. Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Jumlah korban terus bertambah
Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang. Sementara itu kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.
Foto: Getty Images/AFP/Semi
Pendirian posko-posko evakuasi untuk penanganan korban
Tim gabungan BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU Pera dan Kementerian ESDM terus mendampingi Pemda dalam penanganan darurat. Posko, pos kesehatan, dapur umum dan pos pengungsian didirikan untuk menangani korban.
Foto: BNPB
Alat berat dikerahkan untuk pencarian korban dan pembukaan akses jalan
Alat berat dikerahkan untuk membantu evakuasi. Saat ini sedang bekerja lima unit excavator, dua unit loader, dua unit dump truck dan enam unit mobil tangki air. Banyaknya bangunan yang rubuh serta akses jalan yang terputus menyebabkan petugas kesulitan menjangkau wilayah terdampak tsunami.
Foto: BNPB
Fenomena yang langka
BMKG dan Badan Geologi Kementerian ESDM menyebutkan fenomena tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung merupakan fenomena langka, karena tidak didahului oleh gempa. Sistem stasiun seismik di Pulau Sertung dekat Krakatau merekam getaran tremor terus-menerus. Menurut dugaan hal inilah yang menyebabkan longsor bawah laut yang mengakibatkan tsunami. yp/ap (BMKG, BNPB, Badan Geologi Kementerian ESDM)
Foto: Getty Images/AFP/F. Awed
5 foto1 | 5
Indonesia sejatinya sudah memiliki sistem anyar pendeteksi tsunami yang dikembangkan dengan bantuan University of Pittsburg di Amerika Serikat pada 2013 silam. Sistem ini berbasis pada alat perekam hidrofon yang mampu mendengar datangnya gelombang dari dasar laut. Namun ketiadaan dana membuat implementasinya tertunda.
Hingga perlengkapan pendeteksi bisa dibeli, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati berniat merapatkan barisan dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Seperti dilaporkan Kompas, kedua lembaga akan saling bertukar data pengamatan, PVMBG mengurusi erupsi gunung berapi, sementara BMKG menggawangi deteksi gempa bumi.
Memang mustahil dipastikan apakah pertukaran data itu akan mampu menghasilkan peringatan yang lebih akurat dan memberikan waktu tambahan untuk penduduk Banten dan Lampung pada malam jahanam tersebut, apakah dua atau tiga menit yang berharga akan mampu menyelamatkan nyawa mereka yang meninggal dunia.
Belum pupus trauma akibat gempa bumi di Lombok dan gempa yang disertai tsunami di Sulawesi Tengah. Diyakini lebih dari 5.000 nyawa melayang dalam dua tragedi tersebut. Bencana di tahun 2018 tidak selalu ramah, sebagaimana tsunami di Selat Sunda yang menutup tahun duka di Indonesia.
rzn/ap (ap, rtr, kompas, tempo)
Kilas 2018: Nestapa Indonesia di Tahun Bencana
Sepanjang tahun 2018 Indonesia setidaknya dilanda lima bencana dan tragedi yang menelan ratusan hingga ribuan korban jiwa. Tsunami di Selat Sunda adalah bencana terakhir yang menutup tahun duka.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Tsunami Selat Sunda
Tanpa adanya peringatan dini, gelombang tsunami menghantam pesisir Banten dan Lampung pada malam 22 Desember. Lebih dari 280 orang dinyatakan meninggal dunia. Letusan gunung Anak Krakatau yang memicu longsor bawah laut diyakini sebagai penyebab gelombang maut tersebut. Bencana ini melengkapi nestapa yang dialami Indonesia selama 2018.
Foto: Reuters/Antara Foto
Kecelakaan Lion Air
Tak usai dirundung bencana alam, Indonesia ikut ditimpa kecelakaan penerbangan. Pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT610 jatuh ke laut Jawa setelah lepas landas dari Jakarta, 29 Oktober. Sebanyak 189 penumpang dan kru kapal meninggal dunia. Dalam kesimpulan awal, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi menyebut Boeing 737 Max mengalami kerusakan sensor yang berakibat jatuhnya pesawat.
Foto: Reuters
Gempa Bumi dan Tsunami Palu
Gempa Bumi berkekuatan 7,5 skala Richter yang menghantam Palu, Sulawesi Tengah, pada September silam ikut memicu gelombang tsunami. Angka korban jiwa tercatat 2.000 orang, namun bisa membengkak menjadi 5.000 orang lantaran banyaknya korban yang tertimbun tanah menyusul fenomena likuifaksi pasca gempa bumi. Pemerintah menaksir kerugian yang tercipta mencapai Rp. 16 triliun.
Foto: AFP/Getty Images/J. Samad
Gempa Bumi Lombok
Lebih dari 500 orang meninggal dunia dan 1.000 mengalami luka-luka ketika serangkaian gempa bumi mengguncang Lombok antara 29 Juli hingga akhir Agustus silam. Akibatnya 417.000 penduduk terpaksa mengungsi dari kediaman sendiri. Adalah dua gempa bumi yang masing-masing berkekuatan 6,4 dan 6,7 pada skala Richter yang menimbulkan kerusakan terbesar. Total kerugian ditaksir mencapai Rp. 12 triliun.
Foto: Reuters/Antara Foto/A. Nugroho Gumay
Karamnya Feri di Danau Toba
Hampir 170 orang menghilang dan diyakini meninggal dunia akibat karamnya kapal feri di Danau Toba, 19 Juni. Para korban gagal menyelamatkan diri lantaran terperangkap di tubuh kapal. Karamnya KM Sinar Bangun ditengarai akibat kelebihan muatan. Namun ketiadaan manifes mempersulit kepastian jumlah penumpang dan kendaraan yang terangkut saat pelayaran. (rzn/ap: dari berbagai sumber)