1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NATO Ancam Rusia

9 Oktober 2015

NATO gertak Rusia terkait operasi militernya di Suriah. Perancis lancarkan serangan terhadap ISIS di Raqqa. Juga dilaporkan roket yang ditembakkan Rusia ke Suriah jatuh di Iran. Situasi di Suriah kini makin kacau.

Kapal perang Rusia di Laut Kaspia
Foto: Reuters/Ministry of Defence of the Russian Federation

Aliansi pertahanan Atlantik Utara NATO beberapa hari lalu mengecam Rusia yang dituding melanggar wilayah udara Turki, salah satu anggotanya. Kini NATO menyatakan mampu mengambil tindakan dan ikut mempertahankan Turki. Demikian pernyataan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.

Rangkaian serangan udara Rusia di Suriah dilaporkan menyebabkan kehancuran dan kesengsaraan bagi warga sipil. Beginilah dampak serangan udara Rusia yang dirangkum kantor berita Reuters dalam sejumlah foto.


Perancis kembali gempur Suriah

Menteri Pertahanan Perancis, Jean-Yves Le Drian menyatakan, jet tempur Perancis melancarkan serangan ke markas Islamic State (ISIS) di Raqqa, Suriah, Jumat (09/10). Ia menyatakan, serangan tahap kedua Perancis di Suriah itu sukses, dan itu bukan serangan terakhir Perancis ke posisi ISIS di di Suriah.

Di samping itu, Le Drian mengkritik Rusia. Menurutnya 80 hingga 90 persen serangan Rusia tidak dilancarkan terhadap ISIS, walaupun Rusia menyatakan demikian. Perancis ikut aksi serangan terhadap ISIS di Irak yang dipimpin AS tahun lalu. Bulan lalu, Perancis mulai melaksanakan serangan di Suriah.

Berita buruk terdengar dari Aleppo. Dilaporkan, ISIS berhasil maju mendekati kota Aleppo, dan menduduki kawasan di sebelah Timur Laut Aleppo.

Rusia kerahkan kapal perang

Rusia kini juga mulai mengerahkan kapal perangnya untuk aksi militer di Suriah. Moscow menyatakan, tembakan mengenai sejumlah pos milik ISIS dan Fron Al Nusra.


AS menyatakan Kamis (08/10), empat roket yang ditembakkan Rusia terhadap sejumlah target di Suriah jatuh di Iran, yang jadi sekutu Rusia dalam aksi militernya di Suriah. Roket tersebut diduga berasal dari sejumlah kapal perang Rusia yang berada di Laut Kaspia. Namun berita itu disangkal pemerintah Rusia. Kremlin menyatakan roket mengenai sasaran di Suriah. Sementara Iran tidak memberikan pernyataan apapun.

Sejauh ini konflik yang berlangsung di Suriah semakin rumit, dan melibatkan semakin banyak kekuatan militer dari berbagai negara.

ml/as (rtre, afpe, twitter, cnn)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait