1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NATO Pertahankan Rencana Penarikan Pasukan

16 April 2012

Rangkaian serangan terbaru Taliban di Afghanistan tidak mengubah rencana NATO bagi penarikan pasukan hingga akhir 2014. NATO bahkan memuji kesigapan pasukan Afghanistan yang sukses menumpas serangan Taliban.

Foto: dapd

Serial serangan Taliban tidak akan mengubah strategi pengalihan tanggung jawab keamanan dari NATO kepada pasukan Afghanistan. Demikian ditegaskan jurubicara NATO, Oana Lungescu di markas besar aliansi pertahanan itu di Brussel Senin (16/4). "Ini bukan serangan pertama dan pasti juga bukan yang terakhir. Memang serangannya terencana, terkoordinasi dan menjadi kepala berita, tapi tidak menimbulkan korban jiwa cukup banyak", tambahnya.

Kabul berangsur normal setelah dilanda serangan Taliban.Foto: DW

Secara demonstratif jurubicara NATO itu juga memuji kesigapan pasukan Afghanistan, yang sukses menumpas aksi serangan terkoordinir Taliban itu. Taliban melancarkan serial serangan selama 18 jam akhir pekan lalu. Pasukan Afghanistan mengklaim berhasil menewaskan seluruh 36 teroris. Juga jatuh korban di kalangan tentara dan polisi Afghanistan serta warga sipil.

"Aksi perlawanan terbaru terhadap Taliban membuktikan, dari hari ke hari pasukan Afghanistan semakin tangguh", tambah Lungerscu. Atas nama NATO, ia juga mengucapkan terima kasih kepada pasukan keamanan Afghanistan.

Kritik terhadap intelejen

Tapi tidak semua pihak memandang hal itu sebagai positif. Presiden Afghanistan, Hamid Karzai mengritik kelemahan intelejen, khususnya petugas NATO yang diperbantukan di pemerintahannya. "Inflitrasi teroris di Kabul dan provinsi lainnya, merupakan kegagalan intelejen, baik dari pihak kami tapi terutama dari pihak NATO, dan hal itu harus diusut secara serius", kata Karzai dalam sebuah pernyataan.

Juga para pakar keamanan menyatakan terkejut, bahwa kelompok Taliban dengan sukses dapat memanfaatkan celah keamanan dan mampu melancarkan serangan terkoordinir secara hampir bersamaan. Seorang diplomat barat menyatakan, memang kemampuan pasukan Afghanistan menunjukkan peningkatan. Tapi insiden itu juga menunjukkan, Taliban dapat melancarkan serangan kapan dan dimanapuin di Afghanistan,.

Kritik dari presiden Afghanistan dan pandangan pesimistis para pakar keamanan itu merupakan hal yang kontraproduktif bagi NATO. Untuk dapat mewujudkan rencananya, menarik lebih dari 130.000 pasukan internasional dari Afghanistan hingga akhir 2014, diperlukan landasan yang stabil. Dalam arti, pasukan Afghanistan harus bisa membuktikan kehandalannya, dapat mempertahankan keamanan negaranya sendiri.

NATO demonstrasikan kekompakan

Terkait rencana penarikan seluruh pasukan tempurnya dari Afghanistan hingga akhir 2014, menjelang KTT NATO di Chicago 21 dan22 Mei mendatang, seluruh anggota aliansi pertahanan itu secara demonstratif menunjukkan kekompakannya.  Dalam pertemuan para menteri pertahanan dan menteri luar negeri 28 negara anggota NATO di Brussel Rabu (18/4), hendak dikukuhkan jadwal waktu penarikan 130.000 pasukan internasional dari Afghanistan.

Hingga akhir 2014 seluruh tanggung jawab keamanan, direncanakan sudah diserahkan sepenuhnya kepada pasukan keamanan Afghanistan sendiri. Untuk itu, fase terakhir penyerahan tanggung jawab itu harus sudah tuntas tahun 2013.

Seorang diplomat NATO menyatakan, dalam pertemuan juga akan ditetapkan jumlah pasukan dan bantuan keuangannya di masa depan. Hingga akhir 2014 jumlah tentara dan polisi Afghanistan akan ditingkatkan mencapi 352.000 orang. Untuk pembiayaannya diperlukan bantuan sebesar 4,1 milyar US Dollar per tahunnya.

AS(afp,dpa,ap)