1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NATO Sambut Baik Niat Finlandia dan Swedia untuk Bergabung

12 Mei 2022

Finlandia diperkirakan akan segera mengumumkan niatnya untuk bergabung dengan NATO. Swedia juga kemungkinan akan melakukan hal serupa, kata para diplomat. Keinginan itu muncul setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Anggota militer Finlandia dalam latihan gabungan di Swedia, Maret 2019
Foto: Naina Helen Jama/TT News Agency/AFP/Getty Images

Sekutu Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) mengharapkan Finlandia dan Swedia akan diberikan keanggotaan tanpa penundaan, lima diplomat dan pejabat mengatakan kepada Reuters.

Jika itu terwujud, selama satu tahun ratifikasi keanggotaan mereka, sekut akan meningkatkan kehadiran pasukan di wilayah Nordik, mengadakan lebih banyak latihan militer dan patroli angkatan laut di Laut Baltik, dan mungkin merotasi pasukan Amerika Serikat dan Inggris melalui Finlandia dan Swedia. Namun, Finlandia dan Swedia tidak akan mendapat manfaat dari klausul pertahanan kolektif NATO sampai parlemen dari 30 negara anggota telah meratifikasi keputusan tersebut.

Sebelumnya, Norwegia, Denmark, dan tiga negara Baltik sudah menjadi anggota NATO, dan dengan masuknya Finlandia dan Swedia kemungkinan akan memicu kemarahan Rusia, yang mengatakan bahwa perluasan NATO merupakan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.

Keinginan Finlandia bergabung dengan NATO

Helsinki, yang berbagi perbatasan 1.300 km dan masa lalu yang sulit dengan Moskow, secara bertahap meningkatkan kerja samanya dengan NATO sejak pencaplokan Krimea pada 2014.

"Pesan saya jelas: Finlandia akan memastikan keamanannya. Itu tidak merugikan siapa pun," kata Presiden Sauli Niinisto pada pekan lalu setelah bertemu dengan komite pertahanan parlemen.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Finlandia Ilta-Sanomat pada April lalu, dia berkata: "Jika itu terjadi seperti yang terlihat bahwa Finlandia dan Swedia akan bergabung (NATO), maka itu akan menciptakan kawasan Utara baru bagi kita, yang bertanggung jawab, stabil, dan kuat,” kata Niinisto.

Dukungan publik Finlandia untuk bergabung dengan NATO telah meningkat selama beberapa bulan terakhir, dengan jajak pendapat terbaru yang dilakukan penyiar publik YLE menunjukkan 76% orang Finlandia mendukung dan hanya 12% menentang.

Rusia telah berulang kali memperingatkan Finlandia dan Swedia agar tidak bergabung dengan NATO, dan mengancam "konsekuensi militer dan politik yang serius."

Ketika ditanya pada hari Rabu (11/05), apakah Finlandia akan memprovokasi Rusia dengan bergabung dengan NATO? Niinisto mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin yang harus disalahkan.

"Tanggapan saya adalah Anda yang menyebabkan ini. Lihat cermin," kata Niinisto.

Menanti keputusan Swedia

Partai Sosial Demokrat diperkirakan akan memutuskan bergabung atau tidaknya Swedia pada hari Minggu (15/05).

Partai terbesar dan paling berkuasa di Swedia selama 100 tahun terakhir itu menggelar tiga pertemuan pada pekan ini guna mendiskusikan  keanggotaan NATO. Parlemen Swedia juga akan meninjau lebih jauh kebijakan keamanan nasional berdasarkan laporan lembaga negara yang dijadwalkan pada 13 Mei 2022.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi Swedia dan Finlandia pada hari Rabu (11/05) dan mengatakan dia telah menyetujui kesepakatan baru dengan kedua negara untuk meningkatkan keamanan Eropa, menjanjikan dukungan untuk angkatan bersenjata mereka jika mereka diserang.

ha/yf (Reuters)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait