1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM Bayern Perintahkan Pasang Salib di Gedung Pemerintahan

25 April 2018

Perdana Menteri Bayern, Markus Söder memerintahkan agar salib digantung di semua gedung publik di negara bagian Jerman selatan tersebut. Dia menyebut langkah itu sebagai "pengakuan identitas Bayern."

Deutschland München - Markus Söder, bayerischer Ministerpräsident hängt Kreuz in bayrischer Staatskanzlei auf
Foto: picture-alliance/dpa/P. Kneffel

Perdana Menteri negara bagian Bayern di Jerman selatan yang baru saja dilantik, Markus Söder menegaskan identitas Kristen di gedung-gedung pemerintahan, sebagai salah satu instruksi pertamanya.

Markus Söder, dari Partai Kristen Sosialis CSU, pada hari Selasa (24/04) mengumumkan bahwa salib akan digantung di setiap gedung publik mulai 1 Juni mendatang.

Söder, yang mengambil alih pemerintahan Bayern dari pemimpin CSU dan rival politiknya Horst Seehofer bulan Maret lalu, lewat akun Twitternya menyebut langkah itu sebagai "pengakuan yang jelas bagi identitas Bayern dan nilai-nilai Kristen kami." Ia menambahkan, setelah pertemuan kabinet, dia telah segera menggantung salib di lobi kekanseliran negara bagian di München.

 

Tidak sesuai konstitusi?

Söder juga menggarisbawahi bahwa pemasangan salib bukan pelanggaran aturan konstitusional tentang netralitas agama, karena itu adalah simbol "identitas Bayern," bukan agama. Negara bagian Bayern di Jerman mayoritas penduduknya beragama Kristen, dan merupakan salah satu wilayah paling Katolik di Jerman. Tahun 2016, 50,5 persen penduduknya beragama Katolik, dan 18,8 persen lainnya Protestan.

Instruksi Söder hanya berlaku untuk bangunan milik pemerintah negara bagian Bayern. Ini tidak berlaku bagi bangunan distrik lokal atau bangunan federal, di mana pemerintah Bayern tidak memiliki otoritas. Tapi keputusan berlaku untuk semua ruang kelas sekolah dan pengadilan.

Langkah ini segera memicu protes dari oposisi politik Jerman, yang melihat langkah itu sebagai upaya 'murah' untuk menghadang suara populis sayap kanan sebelum pemilu di negara bagian Bayern, yang akan diadakan akhir tahun ini.

"Mengapa CSU tidak pernah memikirkan cara  yang menyatukan negara, sebaliknya malah mencoba membelah negara di setiap tingkat," kata Jan Korte, pemimpin kelompok Partai Kiri di parlemen federal, Bundestag. "Keputusan Söder yang tidak konstitusional bukan hanya untuk kampanye pemilihan, tetapi juga eksploitasi agama untuk alasan pribadi."

Christian Lindner, kepala Partai Liberal FDP juga men-tweet ketidaksetujuannya, dengan mengatakan, "Cara Markus Söder dan CSU terus-menerus mengeksploitasi agama untuk politik partai mereka mengingatkan pada (Presiden Turki Recep) Erdogan. Konstitusi tidak memiliki agama! "

Ben Knight (vlz/ml)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait