Cyborg kita kenal dalam film sebagai robot yang menyerupai manusia dan amat berbahaya. Pada dasarnya cyborg adalah makhluk perpaduan antara manusia dan mesin. Seperti Neil Harbisson yang memiliki mata elektronik.
Iklan
Neil Harbisson terlahir dengan akromatopsia atau kebutaan warna total. Ia hanya bisa melihat hitam dan putih. Kondisi tersebut tidak "diterima" begitu saja oleh seniman kontemporer ini. Ia kini dikenal sebagai cyborg yang memiliki kemampuan untuk "mendengarkan" warna. Ia juga dianggap sebagai cyborg pertama yang diakui secara resmi oleh suatu negara. DW berbicara dengan Neil Harbisson tentang tantangan yang dialaminya sebagai cyborg.
Deutsche Welle: Bagaimana awal mulanya Anda menjadi cyborg?
Saat kuliah musik, saya menghadiri ceramah tentang kibernetik, teknik pengendalian. Topiknya saat itu adalah cara memperluas kemampuan indera dengan teknologi. Lalu saya punya ide untuk menambah kemampuan indera saya lewat teknologi sehingga saya bisa mengenali warna. Jadi kami merakit mata elektronik (eyeborg - Red) yang mengkonversi warna menjadi bunyi. Setahap demi setahap, mata tersebut menjadi bagian dari organisme tubuh saya. Saya merasa hubungan kuat antara teknologi itu dan tubuh saya.
Anda kerap mendengar bunyi-bunyian. Apakah ini tidak membingungkan?
Sepuluh tahun lalu saya mungkin bisa gila. Tapi sekarang saya tidak terkejut lagi. Otak saya sudah terbiasa mendengarkan warna.
Eksoskeleton Buat Manusia Masa Depan
Rangka robotik menopang gerakan tubuh manusia, entah itu untuk keperluan medis atau militer. Sejak hampir satu dasawarsa dunia sains berupaya mengembangkan eksoskeleton.
Foto: Fotolia/Jim
Kendali Jarak Jauh
Robot perempuan bernama AILA ini mendemonstrasikan bagaimana eksoskeleton seharusnya berfungsi. Ia bisa dikendalikan dari jarak jauh dengan membaca gerakan manusia. Selain industri, AILA juga bisa ditempatkan di luar angkasa.
Foto: DFKI / Jan Albiez
Berawal dari Tangan
Pusat penelitian kecerdasan buatan di Jerman, DFKI, mulai mengembangkan teknologi eksoskeleton tahun 2007 silam. Awalnya para ilmuwan fokus menciptakan tangan robotik dan sistem kendali jarak jauhnya. Kini benda yang dulu terlihat ultra modern itu menjadi salah satu benda pajangan museum.
Foto: DFKI / Studio Banck
Akurasi Tinggi
Sejak 2011, DFKI mengembangkan proyek Capio berupa dua tangan eksoskeleton yang mampu mendeteksi gerakan punggung penggunanya. Melalui proyek yang berlangsung selama dua tahun ini, peneliti berhasil meniru gerakan rumit bagian atas tubuh manusia dan mentransfernya lewat eksoskeleton.
Foto: DFKI / Annemarie Hirth
Kendali Jarak Jauh dari Rusia
Tidak cuma Jerman, peneliti Rusia di Magnitogorsk juga ikut mengembangkan sistem pengendali jarak jauh lewat eksoskeleton. 2013 silam peneliti DFKI di Bremen berhasil mengendalikan sebuah robot di Magnitogorsk. Sebaliknya ilmuwan Rusia juga mengirimkan perintah gerakan kepada robot AILA di Bremen.
Foto: DFKI Robotics Innovation Center/Screenshot
Gerakan Tangan Alami
Berbeda dengan sistem yang dikembangkan di beberapa negara lain, sensor eksoskeleton buatan DFKI tidak cuma berada di telapak, tetapi juga di bagian bawah dan atas lengan. Hasilnya gerakan tangan robot lebih akurat dan terlihat alami. Tapi upaya tersebut membutuhkan mekanisme dan elekronik yang lebih rumit.
Foto: DFKI/David Schikora
Kaki Robot buat Mengangkut Beban
Mulai tahun 2017, DFKI akan melengkapi eksoskeleton-nya dengan kaki robotik. Dengan begitu rangka robot ini akan mampu meniru hampir semua gerakan manusia. Selama ini penggunanya harus memanggul eksoskeleton layaknya ransel. Di masa depan beban tersebut akan sepenuhnya diambil alih oleh kaki robotik.
Foto: DW/Tatiana Ivanova
Buat Membantu Pasien Lumpuh
Eksoskeleton sebenarnya sudah pernah digunakan untuk membantu pasien yang lumpuh. Pada pesta pembukaan Piala Dunia 2014 di Brasil, ilmuwan mendemonstrasikan pencapaian teknologi tersebut. Nantinya eksoskeleton akan dilengkapi dengan baterai dan dibangun dengan material yang lebih ringan.
Foto: cotesys.org
Robot di Luar Angkasa
Saat ini eksoskeleton sedang diujicoba di luar angkasa melalui simulasi tiga dimensi. Ambisi terbesar dunia antariksa antara lain adalah menempatkan robot di planet lain dan mengendalikannya lewat eksoskeleton dari bumi. Dengan cara itu, robot akan mampu menggantikan astronot pada misi-misi berbahaya.
Foto: DW/Tatiana Ivanova
8 foto1 | 8
Apa warna kesukaan Anda?
Saya suka warna infra merah. Karena itu adalah suara paling rendah yang bisa saya cerap. Inilah hebatnya mata elektronik. Saya bisa mengenali lebih banyak warna dibandingkan manusia biasa.
Banyak penderita buta warna akhirnya terbiasa dengan kondisi tersebut. Anda tidak demikian halnya. Mengapa?
Saya selalu ingin mengenali warna. Warna sangat penting untuk interaksi sosial. Saya merasa sedikit terisolir, sebagai satu-satunya yang tidak bisa mengenali apa yang dilihat orang lain. Tapi saya juga tidak mau kehilangan kemampuan mengenali warna hitam dan putih. Karena itu, mata eletronik ideal, karena berkatnya saya bisa mendengarkan warna, walau tidak bisa melihatnya. Sebaliknya orang lain bisa melihat warna tapi tidak bisa mendengarkan warna.
Kapan Anda pertama kali berpikir: "Saya cyborg?"
Tidak mendadak, tapi bertahap. Suatu malam, mimpi saya mulai berwarna. Bunyi eletronik tidak datang dari program komputer, tapi dari otak saya. Batasan antara teknologi dan tubuh saya lenyap. Saat itu terbersit dalam benak saya: Kata "cyborg" paling baik menggambarkan apa yang tengah saya rasakan.
Robot Pelayan Restoran
Robot pelayan kini jadi pemandangan normal di sejumlah restoran di Cina. Memang fungsinya masih lebih banyak sebagai penarik agar pelanggan datang, dan tidak sesempurna pelayan manusia.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Zhang
Anda Pesan Apa?
Robot pelayan di Cina memang lebih banyak sebagai "gimmick" teknis untuk menarik lebih banyak pelanggan ke restoran. Berguna atau tidak itu urusan nomor dua. Robot pelayan ini paling tidak sudah bisa melakukan fungsinya, seperti mencatat pesanan makanan dari para pelanggan.
Foto: picture-alliance/epa/P. Hilton
Makanan Siap Disantap!
Mesin-mesin humanoid itu juga sudah bisa melakukan fungsi mengantar makanan yang sudah selesai diolah dan siap santap ke meja pelanggan. Keuntungannya: robot pelayan tidak pernah mengeluh lelah, tidak minta naik gaji atau minta cuti. Tugasnya hanya satu: bekerja! Tapi ruginya pelanggan juga tidak bisa mengeluh kalau pelayanan tidak memuaskan atau makanan yang diantar salah.
Foto: picture-alliance/dpa/ChinaFotoPress/MAXPPP
Robot Koki
Robot-robot tidak cuma bisa dikerahkan sebagai pelayan, tapi juga bisa bertugas di dapur. Tapi kerjanya juga sangat terbatas. Koki manusia tetap harus meracik, mengolah dan memasak menunya. Robot ini hanya bertugas menjaga agar makanan siap saji tetap hangat pada suhu tertentu.
Foto: picture-alliance/dpa/ChinaFotoPress/MAXPPP
Ini Juga Robot
Tidak semua robot pembantu kerja di restoran berwujud seperti manusia atau humanoid. Mesin-mesin ini, yang cuma berupa kepala, kaki atau lengan pembantu untuk membuat adonan, mengiris, menggoreng dan mencuci sebetulnya juga robot. Tapi lebih ditekankan pada fungsinya sebagai pembantu kerja, bukan untuk dipamerkan kepada pelanggan.
Foto: picture-alliance/dpa
Terutama Untuk Hiburan
Robot-robot di sebuah restoran di kota Shanghai terutama dikerahkan untuk program hiburan. Para pelanggan menyatakan puas dengan program hiburan yang ditampilkan robot-robot itu. Ironisnya banyak yang tidak puas dengan makanan yang disajikan, karena dinilai kurang lezat. Pengelola restoran harus mengakui, makanan di sini hanya sebagai pendamping acara hiburan oleh robot.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Robichon
5 foto1 | 5
Adakah hal yang tidak bisa Anda lakukan dengan mata elektronik?
Mata elektronik adalah bagian dari tubuh saya. Saya mengenakannya siang dan malam hari. Juga saat mandi dan tidur. Saya hanya tidak bisa memakainya saat menyelam, karena eyeborg belum kedap air. Tapi saya akan berusaha untuk mengembangkannya...
Bagaimana reaksi orang-orang di sekitar Anda?
Orang dengan "antene" masih dianggap aneh oleh masyarakat. Beberapa menunjuk-nunjuk ke arah saya atau menertawakan saya. Dan saya sungguh heran, bahwa dalam sembilan tahun terakhir saya mengenakan mata elektronik, tidak ada yang berubah. Reaksinya masih sama. Di bioskop saya dituduh mau merekam film dengan kamera. Di casino, saya dianggap bisa mengganggu tamu lain. Di bandara juga selalu ada masalah. Tapi sekarang saya punya paspor dengan foto baru yang menunjukkan saya dengan mata elektronik ini. Sehingga saya tidak dipaksa untuk melepasnya atau turun pesawat.
Anda mendirikan yayasan Cyborg. Apa tujuannya?
Yayasan Cyborg punya tiga sasaran : Kami ingin membantu orang lain menjadi cyborg. Teknologi kini adalah bagian sangat penting dalam kehidupan. Dimana-mana ada smartphone, tablet dan komputer. Kami juga menuntut hak yang lebih besar bagi cyborg. Selama ini kami masih didiskriminasi.
Dan bagaimana dengan masa depan Anda? Apakah Anda juga merencanakan "upgrade" berikutnya?
Saya tidak ingin bergantung lagi pada baterai. Selama ini saya harus menggantinya setiap lima hari. Kelak saya ingin memperoleh energi dari sirkulasi darah. Ini kehebatan cyborg. Selalu ada hal yang bisa dikembangkan. Biasanya semakin tua, indera kita semakin buruk. Pada cyborg ini kebalikannya. Semakin saya menjadi tua, semakin baik indera saya, karena teknologi terus berkembang.
Neil Harbisson (30) sejak sembilan tahun lalu mengenakan mata elektronik atau eyeborg yang mampu mengubah warna menjadi bunyi. Harbisson mendirikan yayasan di Barcelona yang mendukung manusia lain yang juga ingin menjadi cyborg.
Teknologi Terkini: Dari Robot Dansa Hingga App Anti Sadap
Pada pameran komputer internasional CeBIT 2014, teknologi mutakhir diperkenalkan.
Foto: Reuters
Roboy
Robot humanoid ini tidak memiliki mesin di persendiannya. Mereka memiliki otot. Ini untuk pertama kalinya robot bisa merasakan dan bergerak seperti manusia. Mereka juga akan tidur jika merasa lelah.
Foto: Getty Images/Afp/John MacDougall
Sistem EasyPASS
Sistem keamanan khusus ini dikembangkan untuk penggunaan di bandara. Paspor dipindai dan mesin secara otomatis menarik data biometrik dan sidik jari. Sistem ini beroperasi secara penuh di bandara München.
Foto: Reuters/Wolfgang Rattay
Robot Dansa
Satu lagi robot humanoid. Uniknya mereka berwujud seperti penari perempuan dan bisa 'pole dance'. Saat menari warna-warna cahaya berbeda terlihat di kening mereka.
Foto: picture-alliance/dpa
Tangan Mesin
Tangan bionik telah lama menjadi bahan penelitian. Tahun ini banyak perusahaan di CeBIT yang menunjukkan versi lebih sempurna dari tangan bionik. Kanselir Jerman Angela Merkel tampak sedang mengamati salah satu tangan bionik yang dipamerkan.
Foto: Reuters/Fabrizio Bensch
Gerakan motorik halus
Beberapa tangan bionik terhubung dengan pikiran manusia dan beberapa dioperasikan lewat app smartphone. Dalam foto, Merkel dan PM Inggris David Cameron tengah bersalaman dengan tangan robot.
Tema keamanan di dunia virtual menjadi pembahasan setelah berbagai skandal penyadapan dan spionase internet terungkap. Banyak perusahaan yang kini berlomba mengeluarkan produk untuk menjamin keamanan dunia telepon dan internet.
Foto: DW/H. Böhme
Secusmart
Salah satu cara mengamankan ponsel dari penyadapan adalah dengan app khusus. Pegawai Vodafone menunjukkan penggunaan app tersebut pada smartphone. Kanselir Merkel juga menggunakannya.
Foto: picture-alliance/dpa
Dive
Foto buatan kamera ponsel bisa ditampilkan secara tiga dimensi dengan adapter khusus yang diberi nama "Dive".
Foto: picture-alliance/dpa
Keamanan
Banyak perusahaan menggunakan kamera keamanan teknologi tinggi sebagai "mata" tambahan di rumah, kantor atau pasar.