Neonazi Cari Basis di Luar Jerman
28 April 2014Di Jerman, aksi protes dan sorotan media terhadap kegiatan neonazi makin gencar. Banyak kelompok yang mencoba mengalihkan kegiatan ke negara tetangga, misalnya ke Perancis.
Wilayah Alsace dan Lorraine di Perancis dulunya pernah menjadi daerah kekuasaan Jerman selama 40 tahun, dan dikembalikan kepada Perancis setelah Perang Dunia I.
Baru-baru ini, rombongan yang terdiri dari sekitar 200 orang terlihat masuk ke kota kecil Oltingue di Alsace. Kota itu terletak di daerah perbatasan antara Jerman, Perancis dan Swiss. Ternyata, rombongan neonazi itu berniat memperingati hari ulang tahun Hitler yang ke-125.
Pemerintah lokal di kota itu sama sekali tidak tahu tentang rencana tersebut. Karena panitianya memang merahasiakan acara peringatan ultah Hitler. Para undangan bahkan dilarang menggunakan kamera dan ponsel mereka, selama acara berlangsung.
"Memang pawai dan acara seperti ini sering terjadi, terutama di daerah yang dekat perbatasan Jerman", kata seorang polisi di Lorraine yang ingin namanya dirahasiakan.
Ia menambahkan, sulit untuk melarang acara seperti itu, "sekalipun pengawasan ketat" dilakukan. Tapi "selama mereka tidak melakukan kerusuhan atau mengganggu ketertiban umum", acara itu tidak bisa dilarang begitu saja.
"Jadi kami juga tidak punya otoritas untuk melakukan penyidikan lebih jauh", katanya.
Peluang di negara tetangga lebih besar
Pemeritah Jerman memang telah memperketat aturan yang membatasi kegiatan neonazi.
"Disamping aturan-aturan ketat yang membatasi jumlah peserta, berlaku juga larangan menggunakan simbol-simbol Nazi, bahkan pada acara-acara yang bersifat pribadi", kata Gideon Botsch, peneliti neonazi dari Universitas Potsdam.
Aparat keamanan Jerman beberapa kali membubarkan konser musik neonazi. Lagu-lagu yang mempromosikan ideologi ekstrim kanan dilarang beredar di seluruh Jerman. Banyak kelompok rock neonazi yang masuk daftar hitam.
"Tapi di negara-negara tetangga, mereka (neonazi) punya peluang lebih besar", kata Botsch. Misalnya di Perancis, Belanda, Denmark dan Belgia. Sebab aturan hukum di sana jauh lebih bebas.
Di kota Volmunster yang terletak di wilayah Perancis, dekat perbatasan ke Jerman, grup neonazi ada yang membeli tanah. "Mereka sering menggelar konser musik di sana", kata walikota Volmunster, Daniel Schaff. "Pemiliknya berasal dari Jerman".
Tapi mereka selalu membersihkan tempat itu setelah usai konser. "Tidak ada (penduduk) yang mengeluh. Jadi kami juga tidak bisa berbuat apa-apa", kata Schaff.
Lokasi rahasia
Kelompok neonazi memang melakukan kegiatan mereka dengan diam-diam. Tahun 2011 dan 2012, mereka pernah menggelar konser besar di wilayah Bas-Rhin. Pesertanya sekitar 1000 orang.
"Mereka menggelar konser di sana setelah gagal menyewa gedung di Volmunster", kata Alexander Breser, seorang aktivis anti neonazi. "Mereka biasanya merahasiakan tempat konser. Dalam undangan yang disebar, tidak disebutkan lokasi acara itu".
Yang ada hanya nomor ponsel dan alamat email temporer panitia. Menjelang hari pelaksanaan konser, barulah lokasinya disebar lewat ponsel dan email, tutur Breser.
Konser berikutnya direncanakan akhir Mei di Perancis utara. Menurut kalangan aktivis, konser itu kemungkinan besar digelar di wilayah Lorraine.
hp/ab (afp, dpa)