Netanyahu Usulkan Trump Raih Hadiah Nobel Perdamaian
9 Juli 2025
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menominasikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian.
Hal itu ia sampaikan saat keduanya mengadakan jamuan makan malam bersama para penasihat senior pada Senin (07/07) di Gedung Putih.
"Trump giat menciptakan perdamaian, dari satu negara ke negara lainnya," kata Netanyahu sambil menyerahkan surat rekomendasi kepada Trump, yang akan dikirim ke Komite Nobel Perdamaian.
Siapa pun atau organisasi mana pun bisa dinominasikan untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian, tetapi hanya kelompok tertentu yang berhak mengajukan nominasi.
Sebagai anggota parlemen nasional, Netanyahu memenuhi syarat untuk mencalonkan Trump. Hak ini juga dimiliki oleh anggota kabinet dan kepala negara.
Untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2025, tercatat ada 338 kandidat, terdiri dari 244 individu dan 94 organisasi.
Nama-nama nominasi dan pihak yang menominasikan tidak akan diumumkan hingga 50 tahun setelah penghargaan diberikan. Namun, kasus-kasus profil penting seperti Trump sering menarik perhatian media.
Trump dan Netanyahu puji serangan terbaru ke fasilitas nuklir Iran
Sebelum perjamuan makan malam dimulai, baik Trump maupun Netanyahu menyatakan optimisme mereka atas keberhasilan di Iran yang menandai era baru di Timur Tengah.
Trump sebelumnya telah memerintahkan pasukan AS untuk menjatuhkan bom penghancur bunker dan meluncurkan rudal Tomahawk ke tiga lokasi fasilitas nuklir di Iran.
"Saya pikir situasi di Timur Tengah akan jauh lebih tenang," kata Trump. "Mereka menghormati kami dan juga Israel."
"Kami juga sudah menjadwalkan pembicaraan dengan Iran, dan mereka menyambutnya," kata Trump kepada wartawan seraya menambahkan bahwa pembicaraan akan dimulai dalam waktu dekat.
Iran sebut 1.060 orang tewas akibat serangan Israel
Dalam wawancara yang diterbitkan pada Senin (07/07), Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa serangan udara AS telah merusak fasilitas nuklir Iran hingga otoritas belum bisa mengaksesnya kembali.
Iran juga telah memperbaharui jumlah korban resmi akibat konflik Israel-Iran yang terjadi selama 12 hari bulan lalu.
Menurut keterangan Saeed Ohadi, kepala Yayasan Martir dan Urusan Veteran Iran pada Senin (07/07) malam, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 1.060 warga Iran. Ia memperingatkan, jumlah korban bisa bertambah karena banyak yang masih terluka parah.
Berbeda dengan otoritas Iran, Kelompok Human Rights Activists yang berbasis di Washington mencatat jumlah korban tewas mencapai 1.190 orang, dengan sedikitnya 4.475 orang terluka.
Trump bertemu Netanyahu untuk mendorong gencatan senjata di Gaza
Sehari setelah jamuan makan malam di Gedung Putih, Trump kembali bertemu dengan Netanyahu pada Selasa (08/07) untuk membahas proposal kesepakatan gencatan senjata 60 hari setelah 21 bulan perang di Gaza.
"Kami membahas hampir secara eksklusif soal Gaza. Kami harus menyelesaikan itu," kata Trump dalam rapat kabinet. "Ini adalah masalah, dan dia (Netanyahu) ingin menyelesaikannya, saya juga, dan saya pikir pihak lain pun begitu."
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Sebelumnya, Trump sempat menyampaikan saat makan malamnya dengan Netanyahu pada Senin (07/07) bahwa Hamas telah setujui kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. "Mereka [Hamas] ingin bertemu dan setujui kesepakatan gencatan senjata.”
Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, menyatakan harapan akan tercapainya kesepakatan antara Israel dan Hamas, yang sedang melakukan pembicaraan tidak langsung di Qatar.
Witkoff berharap kesepakatan akan tercapai pada akhir pekan ini, termasuk pembebasan sepuluh sandera hidup serta sembilan jenazah.
Netanyahu direncanakan berada di Washington hingga Kamis (10/07).
Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Khoirul Pertiwi
Editor: Rahka Susanto dan Prihardani Purba