Warganet menyoroti kasus Ratna Sarumpaet yang memarahi petugas dinmas perhubungan ketika menderek mobilnya. Ratna mengadu langsung lewat telpon ke Gubernur Anies Baswedan. Tak lama kemudian, mobil dia dikembalikan.
Iklan
Ratna Sarumpaet emosi. Saat keluar dari mobil, petugas sedang memasang alat derek pada mobil MPV hitam miliknya. Dia pun lantas marah sambil mencari pimpinan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang bertanggung jawab menderek mobil yang parkir di Taman Tebet, Jakarta Selatan, Selasa pagi (04/04). Ratna dianggap melanggar peraturan daerah, sehingga mobilnya harus dibawa ke Suku Kantor Dinas Perhubungan Jakarta Selatan.
Video konfrontasi antara Ratna Sarumpaet dengan petugas dishub menjadi viral, bukan saja karena ia memarahi petugas, tapi terlebih karena Ratna menyebutkan dengan gamblang di depan para petugas bahwa ia akan mengadukan masalahnya kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Mobil diderek, adukan ke siapa?
Meski telepon yang ditujukan ke Gubernur DKI Jakarta hanya diangkat oleh staf Anies Baswedan, namun jalur langsung Ratna Sarumpaet kepada pimpinan tertinggi ibu kota berbuah jawaban positif.
"Saya kasih tahu, dan dia bilang ‘oke Ibu Ratna, nanti saya bantu‘," ucap Ratna lewat telepon kepada tirto.id menirukan staf Anies ketika menceritakan insiden penderekan mobilnya di lokasi yang tidak ada rambu larangan parkirnya.
Tak lama berselang, mobil Ratna pun dikembalikan.
Efek kejut
Kembalinya mobil Ratna Sarumpaet dalam tempo singkat membuat sejumlah warganet geram, ada yang mengaitkannya dengan kasus pembacaan puisi Sukmawati yang menuai kontroversi, namun ada pula yang membandingkan insiden tersebut dengan ironi yang dialami warga Jakarta harus menanti di depan Balai Kota untuk mengadukan masalahnya kepada Anies Baswedan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku tidak mengetahui jika mobil Ratna Sarumpaet telah dikembalikan. Ia menyamakan insiden itu dengan kasus Fajar Sidik, anggota DPRD DKI Fraksi Partai Gerindra yang beberapa waktu lalu mengalami kejadian serupa.
"Mobilnya dibalikin lagi? Mungkin harus ada 'schock therapy', kayak Pak Fajar Sidik sama seperti itu. Yang penting masyarakat tahu itu nggak boleh," ungkapnya kepada detik.com.
100 Hari Anies-Sandi: Mana Janji dan Mana Kenyataan
16 Oktober 2017, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dilantik duduki kursi DKI 1 dan 2. Cek realisasi janji kedua pasangan tersebut yang sempat terlontar di masa kampanye.
Foto: Reuters/Beawiharta
23 janji dan 473 kegiatan
Pasangan Anies-Sandi memiliki 23 janji kampanye yang dibagi ke dalam 154 program dan dirinci menjadi 473 kegiatan. Beberapa janji kampanye yang dikebut peresmiannya menjelang 100 hari adalah program rumah murah dan peluncuran OK Otrip. Sebelum dilantik, Anies-Sandi merilis program 100 hari kerja mereka di situs Jakarta Maju Bersama.
Foto: Reuters/Beawiharta
Rumah DP 0 persen
Kritik menyebutkan bahwa janji Anies-Sandi untuk menyediakan rumah tapak murah akan sulit terealisasi dan melanggar aturan. Namun 19 Januari lalu, Anies meresmikan peletakan batu pertama rumah susun di Jakarta Timur. Nantinya akan tersedia 703 hunian seharga 185 juta- 320 juta Rupiah. Namun, rincian aturan cicilan rumah khusus warga ber-KTP DKI itu baru akan dirumuskan April mendatang.
Foto: Reuters/M. Agung Rajasa
Oke kah Si OK OCE?
Jargon OK OCE yang melekat dengan Sandiaga telah menggandeng pedagang kecil yang tergabung dalam komunitas OK OCE Melawai 16, Akademi dan Masjid. Dulu Sandiaga berjanji program kewirausahan ini tak akan sentuh APBD. Namun, nyatanya ada dana 82 miliar Rupiah mengucur dari kas daerah untuk biayai pelatihan di 44 kecamatan. Anggota DPRD DKI mengkritik pelatihan OK OCE hanya berisi "cuap-cuap“ semata.
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
OK Otrip
One Karcis One Trip, janji Anies-Sandi untuk memastikan transportasi umum yang terintegrasi melalui pembayaran uang elektronik. Uji coba program yang dimulai 15 Januari memungkinkan warga menggunakan sejumlah moda selama 3 jam dengan ongkos lima ribu rupiah. Uji coba sempat berakhir bentrok, karena rute kendaraan umum yang bersinggungan. Para sopir juga menilai sosialisasi OK Otrip belum maksimal.
Foto: Getty Images/AFP/J. Samad
Menata ulang Tanah Abang
Sejak 22 Desember 2017, Pemprov DKI menutup dua ruas jalan di depan stasiun Tanah Abang demi mengakomodasi 400 PKL. Selain memberi tenda gratis, iuran retribusi juga tidak dikutip, dengan syarat pukul 18.00, PKL harus membongkar tenda mereka agar kendaraan dapat melintas. Pemprov DKI mengklaim kemacetan berkurang 52 persen dan 3.200 lapangan pekerjaan terbuka di Tanah Abang akibat penataan itu.
Foto: Reuters/Beawiharta
Menutup Alexis
Menutup hotel Alexis adalah janji Anies saat kampanye. Akhir Oktober lalu, Pemprov DKI mengklaim tidak memperpanjang izin usaha Alexis karena banyaknya keluhan masyarakat terkait praktik prostitusi. Selama ini, sumber pendapatan pajak dari hotel itu mencapai 30 miliar Rupiah/tahun. Anies beralasan selain tempat hiburan, DKI memiliki sektor pendapatan lainnya seperti PBB dan retribusi.
Foto: picture-alliance/dpa/Ann/The Jakarta Post
6 foto1 | 6
Perda untuk semua
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menyebutkan penderekan kendaraan sesuai Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2014 tentang Transportasi dan diterapkan kepada semua warga yang memarkir kendaraan di bahu jalan.
"Ruang jalan dibangun oleh negara menggunakan uang rakyat untuk kepentingan umum,” ungkap Andri seperti dikutip dari tirto.id sambil menambahkan "Apabila badan jalan ditetapkan menjadi off street parking, itu baru dikasih rambu dan marka. Kalau seumpamanya tidak ada rambu dan marka berarti tidak boleh untuk parkir.”
10 Kota Paling Tidak Ramah Sedunia
Macet, jorok, kotor, agresif, kriminal, menakutkan, tak punya inisiatif. Itulah beberapa kriteria dari 50.000 pembaca majalah Conde Nast Traveler untuk menilai 10 kota yang paling tak ramah terhadap wisatawan.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Gutierrez
10. Cannes, Perancis
Kota yang terkenal dengan festival film-nya itu dinilai dipenuhi orang kaya yang angkuh. Kotanya kosmopolitan tapi seolah hanya hidup untuk para artis kenamaan dan orang berkocek tebal. Banyak restoran yang tidak ramah dan memasang harga mencekik leher turis, seolah semua orang super kaya.
Foto: Ladan Salami
9. Jakarta, Indonesia
Kemacetan luar biasa, jorok dan kotor. Selain itu kotanya menakutkan karena warganya agresif. Ditambah lagi tak adanya program penanggulangan banjir di musim hujan. Tapi ada yang dipuji: restoran Padang dengan penyajian bergaya akrobat dan makanannya yang lezat.
Foto: picture alliance/dpa/A. Rante
8. Moskow, Rusia
Warganya tidak bersahabat, dan berwajah ketus. Lalu lintasnya tak punya aturan. Ibukota Rusia tidak punya filosofi untuk melayani turis. Semua petunjuk ditulis dalam bahasa Kyrilik dan hanya sedikit restoran punya menu dalam bahasa Inggris. Tapi Lapangan Merah dan Istana Kremlin serta stasiun kereta bawah tanahnya amat indah dan mengagumkan.
Foto: Reuters/M. Zmeyev
7. Kairo, Mesir
Kairo adalam mimpi buruk buat wisatawan. Lalu lintas kacau balau dan sampah menumpuk di mana-mana. Pedagang asongan sikapnya memaksa dan peminta-minta ditambah pemandu wisata menakutkan. Kota ini dinilai amat mengerikan. Yang positif: piramida serta artefak kuno di musium yang merentang sejarah peradaban manusia.
Foto: picture-alliance/dpa/Gintenreiter
6. New Delhi, India
Membuat turis depresi. Sangat kotor, kualitas udara amat buruk. Pengemudi mobil bertindak seenak udelnya dan kasar. Kemacetan lalu lintas ibarat monster. Hati-hati dan pasang mata jika berjalan-jalan di tengah kota, karena sampah berserakan dimana-mana, sapi berkeliaran dan monyet juga siap mencopet makanan serta kacamata Anda.
Foto: AP
5. Nairobi, Kenya
Berbahaya dan mudah meledak. Bukan kota yang tepat untuk berwisata. Ibukota Kenya ini padat, kacau dan penuh smog. Bandar udaranya juga kacau balau. Sisi positifnya : kerajinan tangannya berkualitas bagus, juga museum Karen Blixen serta Giraffe Centre bisa jadi tempat bersantai sebelum mengikuti safari.
Foto: AP
4. Guatemala City
Kotor dan tidak bersahabat. Tingkat kejahatan sangat tinggi, bahkan dengan kekerasan di siang hari bolong. Lalu lintas kacau. Yang dipuji, restoran steak di San Lucas dan keindahan danau Atitlán. Walau begitu secara keseluruhan kotanya digolongkan berbahaya bagi turis.
Foto: AFP/Getty Images
3. Guangzhou, Cina
Padat, kotor dan tercemar berat. Orang meludah sembarangan dimana-mana. Itu gambaran negatif dari para wisatawan terhadap kota ketiga terbesar di Cina yang dulu bernama Canton yang terletak di tepi sungai Mutiara itu. Sisi positifnya, semua makanan lokal gaya Canton lezat.
Foto: CC/Karl Fjellstorm, itdp-china
2. Casablanca, Marokko
Jauh dari gambaran romantis di film bernama sama, kota ini sangat kotor, banyak macet, penuh pedagang kaki lima semrawut, orang bertengkar dan saling berteriak di jalanan. Gambaran kemiskinan melekat di seluruh kota. Sisi positifnya: kunjungi mesjid Hassan II yang indah, tenang dan bersih (Foto). Tapi keluar dari halaman mesjid, turis akan kembali disergap kesemrawutan.
Foto: imago
1. Caracas, Venezuela
Dulu ibukota Venezuela ini terkenal sebagai kota yang bersahabat dan kosmopolitan. Sekarang, Venezuela menempati puncak peringkat sebagai kota paling tidak ramah sedunia. Kriminalitas tinggi, kelangkaan bahan kebutuhan pokok dan kualitas kehidupan amat buruk. Toko atau restoran dipasangi terali atau dikunci pintunya demi keamanan. Warga kota juga bersikap bermusuhan terhadap turis.