Penghormatan besar bagi Manuel Neuer. Kiper Bayern München berusia 27 tahun ini didaulat sebagai kiper terbaik tahun 2014.
Iklan
Dalam ajang penghargaan insan sepakbola versi International Federation of Football History & Statistics IFFHS, penjaga gawang timnas Spanyol Iker Cassillas harus melepaskan tahta yang selama lima tahun ia duduki - kini tergeser Manuel Neuer, yang dinobatkan IFFHS sebagai kiper dengan penampilan terbaik di tahun 2013.
Sepanjang tahun 2013, performa Manuel Neuer dinilai paling apik dalam membawa klubnya merebut berbagai penghargaan.
Tampil gemilang
Terpilihnya Neuer tidak lepas dari kegemilangannya dalam menjaga gawang Bayern di musim lalu sehingga mampu meraih treble winners. Selain itu, dia juga membawa tim Jerman melaju ke putaran final Piala Dunia 2014.
“Ini sukar dipercaya, tapi saya tentunya berterima kasih kepada seluruh tim. Saya harap, bahwa saya bukan satu-satunya yang harus mentraktir, " ujar Neuer dengan jenaka di media Münchner Abendzeitung.
Pengumpulan poin
IFFHS adalah ajang tahunan yang mengumpulkan penilaian para editor media olah raga dan pakar sepak bola dari 70 negara. Mantan kiper Jerman yang dulu pernah menyandang predikat serupa di antaranya Oliver Kahn pada tahun 1999, 2001 dan 2002.
Dalam pemilihan itu, Neuer meraup 211 poin, di atas Buffon yang mendapat 87 poin dan Cech yang mengumpulkan 64 poin. Tempat ke-empat diduduki kiper muda Belgia Thibaut Courtois dari Atletico Madrid, yang meraup 54 poin. Sementara Victor Valdes dari Barcelona mengantungi 53 poin dan Casillas hanya 23 poin.
sid/dw/dpa(AP/YF)
10 Pemain Terbaik Jerman versi Media Inggris
Baru-baru ini harian Inggris, the Guardian, merilis daftar 100 pemain terbaik dunia. DW memetik 10 pemain Jerman yang masuk dalam deretan paling bergengsi tersebut.
Foto: Getty Images
Peringkat 12 - Mesut Özil
Transformasi yang dialami FC Arsenal musim ini mustahil tanpa kehadiran sosok Mesut Özil. Dipinang seharga 50 juta Euro dari Real Madrid, gelandang Jerman itu menjadi jantung kreativitas pasukan Arsene Wenger. Kendati masih menyisakan kelemahan di depan gawang, Özil dinilai pantas menduduki posisi ke-12 dalam daftar 100 pemain terbaik di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
Peringkat 15 - Philipp Lahm
Sulit menemukan alasan yang legitim buat menolak gelar bek sayap terbaik di dunia untuk Philipp Lahm. Bersama Pep Guardiola, Lahm bahkan tampil cemerlang sebagai gelandang bertahan. Tapi kekuatan terbesar kapten tim nasional Jerman itu adalah konsistensi yang nyaris tak tertandingi. "Dia tidak bisa bermain buruk," kata mentornya Hermann Gerland 2006 lalu. Ucapannya itu terbukti hingga saat ini
Foto: Getty Images
Peringkat 20 - Bastian Schweinsteiger
Schweinsteiger punya segudang pengalaman buruk di tahun 2012 - Kegagalan penalti di final Liga Champions melawan Chelsea atau penampilan setengah hati selama Piala Eropa. Tapi pria yang akrab disapa Schweini itu memutar balik nasib dan membawa FC Bayern merebut gelar treble pertama sepanjang sejarahnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Peringkat 22 - Manuel Neuer
Sulit memastikan bahwa Manuel Neuer adalah kiper terbaik di dunia. Tapi angka statistik yang mengiringi penampilannya musim lalu membetoni pandangan tersebut. Bulan September Neuer mencatat rekor 100 laga tanpa gol di Bundesliga. Kiper binaan Schalke itu juga tidak kebobolan selama empat pertandingan melawan Juventus dan FC Barcelona.
Foto: Reuters
Peringkat 23 - Marco Reus
Penyerang sayap yang gesit dan lincah ini seakan terlahir untuk menyempurnakan skema permainan cepat ala Borussia Dortmund. Setelah sukses mencapai final Liga Champions Eropa musim lalu, Reus resmi ditahbiskan sebagai salah satu pemain elit Eropa. Kendati masih berusia 23 tahun, gelandang Jerman ini sudah mengemas segudang pengalaman.
Foto: AFP/Getty Images
Peringkat 25 - Thomas Müller
Entah sebagai striker utama, penyerang sayap, gelandang kreatif atau penyerang bayangan - Thomas Müller jarang mengecewakan pelatih dan rekan setimnya. Gaya permainan Müller boleh jadi tidak seelegan Mesut Özil, tapi tidak ada yang bisa menafikan keefektifannya di depan gawang. Determinasinya menemukan ruang adalah satu dari sekian kualitas yang membuatnya masuk dalam daftar elit tersebut.
Foto: Reuters
Peringkat 34 - Mario Götze
Mario Götze mengalami tahun penuh turbulensi musim lalu. Hijrah dari Dortmund yang membesarkan namanya ke rival utama FC Bayern hingga kini masih menyisakan debu di mata para pendukung. Tapi kiprahnya sejak kembali dari cedera memperkuat asumsi, bahwa Götze telah mengambil keputusan yang tepat. Aksi solo Götze saat mencetak gol ke gawang CSKA Moskow beberapa waktu lalu memperkuat dugaan itu.
Foto: Reuters
Peringkat 40 - Toni Kroos
Kendati masih berupaya menemukan performa terbaiknya, Kroos dianggap pantas masuk daftar elit pesepakbola yang merumput di Eropa. Gabungan teknik yang ciamik serta kondisi fisiknya yang dipadu dengan kemampuan melepaskan tendangan geledek membuat pemuda 23 tahun itu sempurna untuk mengawal lapangan tengah FC Bayern.
Foto: Getty Images
Peringkat 44 - Ilkay Gündogan
Penampilan Ilkay Gündogan musim lalu bersama Borussia Dortmund mengundang decak kagum dari seantero Eropa. Gelandang bertahan didikan FC Nürnberg ini mampu membaca dan mengelola permainan timnya dari belakang. Gayanya yang lembut namun efektif membuat Gündogan menjadi buruan klub-klub papan atas Eropa.
Foto: Getty Images
Peringkat 66 - Mats Hummels
Tahun ini bukan momen terbaik untuk memberi penilaian terhadap Mats Hummels. Pasalnya jenderal pertahanan Dortmund itu jarang tampil konsisten sejak sembuh dari cedera beberapa waktu lalu. Hummels juga dihujani kritik usai Jerman ditahan imbang Paraguay 3:3, termasuk oleh Joachim Löw. Tapi penampilannya musim lalu mengingatkan orang, bahwa sosok serupa Beckenbauer telah kembali ke lapangan hijau.