Ingin Memancing, Sekelompok Anak Malah Temukan Senjata PD II
Rebecca Staudenmaier
18 November 2019
Sekelompok anak yang sedang mengisi waktu luang dengan memancing dengan menggunakan magnet di sebuah kolam terkejut saat menemukan sisa senjata peninggalan Perang Dunia II.
Iklan
Tiga orang anak yang pergi memancing di sebuah daerah di bagian timur Jerman di akhir pekan menemukan hasil pancing yang sangat tidak biasa, menurut laporan polisi setempat di hari Minggu (17/11).
Anak-anak ini memakai magnet yang sangat kuat untuk memancing di kolam di sebuah desa Wölfis di timur negara bagian Thüringen pada hari Sabtu (16/11).
Saat mereka menarik pancing, anak-anak ini terkejut karena mereka secara tidak sengaja mengangkut puing berupa amunisi dan selongsong peluru dari Perang Dunia II.
Sesaat setelah menyadari bahwa temuan ini tidak biasa, mereka segera menghubungi polisi.
Pihak berwenang langsung mengamankan area yang terletak 20 kilometer dari kota Gotha ini. Tidak ada yang terluka dalam operasi pengamanan tersebut.
Dalam pernyataan yang diberikan, pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat tidak melakukan hobi yang dianggap "tidak biasa dan tidak dianjurkan."
Pihak kepolisian juga menambahkan, siapa pun yang menemukan barang atau puing amunisi yang disinyalir berasal dari Perang Dunia II untuk segera mengabarkan pihak kepolisian.
Hampir 75 tahun setelah Perang Dunia II berakhir, Jerman masih dipenuhi dengan bom dan peninggalan Perang Dunia yang masih utuh dan belum meledak. (pn/ae)
Napak Tilas Tumbangnya NAZI Jerman
Hitler menyerah tanpa syarat 8 Mei 1945, menandai berakhirnya Perang Dunia II di Eropa. Beragam monumen didirikan mengenang pembebasan Jerman dari rezim NAZI oleh pasukan Sekutu dan Uni Sovyet.
Foto: picture-alliance/dpa/Hans Joachim Rech
Perang Campuh di Hutan Hürtgen
Pasukan AS bertempur sengit melawan angkatan perang Jerman di hutan Hürtgen dekat Aachen selama beberapa bulan, dari musim gugur 1944 hingga awal tahun 1945,. Ini merupakan pertempuran paling lama dan paling signifikan di kawasan Jerman. Hutan Hürtgen kini jadi bagian dari ‘‘Rute Kemerdekaan Eropa‘‘ yakni jejak peringatan gerak majunya Sekutu..
Foto: picture-alliance/dpa/Oliver Berg
Keajaiban di Remagen
Pasukan AS berhasil merebut jembatan di Remagen, di selatan Köln 7 Maret 1945. Dengan itu ribuan tentara AS dapat menyeberangi Sungai Rhein untuk pertama kalinya, yang populer disebut ‘‘Keajaiban di Remagen‘‘. Pemboman yang dilancarkan terus menerus oleh tentara Jerman, meruntuhkan jembatan 10 hari setelah direbut sekutu. Kini di puing jembatan berdiri museum perdamaian.
Foto: picture-alliance/dpa/Thomas Frey
Pemakaman Reichswald
AS biasanya mengirim pulang jenazah tentaranya yang tewas ke Amerika. Lain halnya dengan tentara Inggris yang gugur di medan perang, biasanya dimakamkan di Jerman. Terdapat 15 pemakaman dan yang terbesar adalah di Reichswald, dekat perbatasan Belanda. Di antara 7.654 tentara yang tewas, 4.000 di antaranya adalah pilot dan awak pesawat tempur yang banyak berasal dari Kanada.
Foto: Gemeinfrei/DennisPeeters
Monumen Seelow Heights
Tentara Merah Uni Soviet melancarkan gempuran pamungkas di bagian timur Jerman 16 April 1945. Petempuran Seelow Heights diawali dengan bombardemen dini hari untuk mendukung serbuan ke Berlin. Sekitar 900.000 tentara Soviet bertempur melawan 90.000 tentara Jerman. Pertempuran terbesar di Jerman saat Perang Dunia II yang menewaskan ribuan orang, dikenang dengan monumen di lokasi.
Foto: picture-alliance/dpa/Patrick Pleul
Peringatan Hari Elbe di Torgau
Pasukan Uni Soviet dan AS bertemu untuk pertama kalinya di Sungai Elbe di Torgau 25 April 1945. Peristiwa ini menutup celah front Timur dan Barat. Akhir perang sudah di depan mata, dan jabat tangan tentara dari kedua belah pihak di Torgaui jadi foto ikonik. Pertemuan tentara Sekutu dan Soviet di Sachsen ini setiap tahun diperingati sebagai hari Elbe.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Schmidt
Musium Jerman-Rusia di Berlin-Karlshorst
Angkatan bersenjata Jerman tandatangani pernyataan takluk tanpa syarat 8 Mei 1945 malam di mess perwira Berlin-Karlhorst. Kini naskah pernyataan takluk asli yang ditulis dalam bahasa Inggris, Jerman dan Rusia, jadi fitur utama di ruangan utama museum itu. Pameran permanen lainnya di museum berfokus pada perang pemusnahan Nazi Jerman terhadap Uni Soviet yang dimulai tahun 1941.
Foto: picture-alliance/ZB
Monumen Peringatan Perang di Treptow
Monumen di Treptow sangat besar dan impresif. Monumen beserta pemakaman tentara ini berada di atas area seluas 100.000 m2. Dibangun setelah Perang Dunia II untuk memperingati Tentara Merah Uni Soviet yang tewas dalam pertempuran di Berlin. Pintu masuk ke monumen dibangun menyerupai bendera Uni Soviet, dibuat dari batu granit berwarna merah.
Foto: picture-alliance/ZB/Matthias Tödt
Istana Cecilienhof di Potsdam
Setelah Nazi menyerah, ketiga kepala pemerintahan terpenting Sekutu bertemu di Istana Cecilienhof di Potsdam pada musim panas 1945. Joseph Stalin, Harry S. Truman dan Winston Churchill memimpin delegasi dalam Konferensi Potsdam, untuk membangun tatanan pasca Perang Dunia II di Eropa. Keputusan konferensi membagi Jerman menjadi empat zona pendudukan
Foto: picture-alliance/dpa/Ralf Hirschberger
Museum Sekutu
Berlin juga dibagi jadi 4 sektor. Distrik Zehlendorf jadi sektor Amerika. Bekas gedung bioskop ‘‘Outpost‘‘ milik militer AS kini jadi bagian dari Museum Sekutu yang mendokumentasikan sejarah politik dan komitmen militer Sekutu Barat di Berlin, detail pendudukan Berlin Barat di tahun 1945, pengiriman bantuan melalui udara ke Berlin Barat dan penarikan pasukan AS pada tahun 1994.
Foto: AlliiertenMuseum/Chodan
Istana Schönhausen di Berlin
Istana Barok Prusia ini adalah lokasi perjanjian ‘‘Two Plus Four‘‘ tahun 1990 antara Jerman dan sekutu yang menduduki Jerman pada akhir Perang Dunia: AS, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. Keempatnya sepakat mengakhiri hak okupasi Jerman, yang membuka jalan bagi penyatuan kembali Jerman Barat dan Timur. Beberapa plakat menyebutkan di sinilah Perang Dunia II sejatinya diakhiri.