1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nicki Minaj Akan 'Menggoyang Arab Saudi'

4 Juli 2019

Musisi rap Amerika Serikat, Nicki Minaj akan tampil di Arab Saudi bulan ini. Rencana itu memicu ‘badai‘ di media sosial Kerajaan ultra-konservatif itu melonggarkan pembatasan hiburan, di tengah menurunnya harga minyak.

USA MTV Video Music Awards - Nicki Minaj
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Sayles

Minaj biasanya dikenal lewat lirik-lirik dan video musiknya yang dianggap tidak senonoh. Namun kini dia akan tampil di Jeddah pada tanggal  18 Juli. Rencana tersebut dikemukakan penyelenggara festival budaya ‘Jeddah Season' yang diumumkan di Twitter.

Dikutip dari AFP, penampilan Minaj akan disiarkan di MTV, bersamaan dengan penampilan musisi Inggris, Liam Payne dan DJ Amerika Serikat, Steve Aoki, demikian media lokal melaporkan.

"Dia (Minaj) akan aktif di media sosialnya, dia akan memposting langsung dari panggung di Jeddah dan di hotelnya di Jeddah," kata Robert Quirke, seorang penyelenggara acara, seperti dikutip oleh harian Arab News.  "Semua orang akan tahu bahwa Nicki Minaj telah mendarat di Arab Saudi."

Pertunjukan di negara yang melarang alkohol dan memiliki aturan sosial yang ketat, muncul ketika Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mendorong liberalisasi yang di antaranya  mengarah ke bioskop-bioskop baru, konser-konser dan ajang kompetisi olahraga.

Berita itu disambut secara luas di negara di mana dua pertiga penduduknya berusia di bawah 30 tahun, dengan salah satu pengguna Twitter memposting gambar Minaj dan menulis: "Mimpi saya telah menjadi kenyataan".

Sementara pengguna akun Twitter lainnnya  mengirimkan 'cuitan' di Twitter soal halal-haram: 

Penentangan dari kelompok konservatif

Tetapi hal itu juga memicu kemarahan dari tempat-tempat konservatif. "Dia (Minaj) akan menggoyangkan bokongnya. Semua lagunya tentang seks ... dan kemudian semua orang menyuruhku mengenakan abaya. Apa-apaan ini!" kata seorang perempuan dalam sebuah video yang diposting di Twitter.

Arab Saudi meningkatkan porsi  hiburan yang memungkinkan warga negara untuk bersenang-senang, yang dipandang berbagai kalangan sebagai upaya untuk menumpulkan rasa frustrasi publik atas penurunan ekonomi dan tingkat pengangguran kaum muda yang tinggi.

Jawatan Hiburan Umum kerajaan mengatakan pihaknya berencana untuk memompa dana 64 miliar dolar AS ke sektor ini dalam dekade mendatang.

Reformasi ini bermotif ekonomi untuk mendorong pengeluaran domestik untuk hiburan, karena kerajaan tersebuttengah ‘terhuyung-huyung‘ akibat harga minyak yang rendah.

Uang hiburan mengucur ke negara lain

Saudi saat ini membelanjakan miliaran dolar setiap tahunnya untuk bioskop dan kunjungan ke taman-taman hiburan di pusat wisata negara tetangga, seperti Dubai dan Bahrain.

Arab Saudi bahkan menawarkan fasilitas izin elektronik bagi pengunjung internasional untuk menghadiri festival di Jeddah guna meningkatkan pendapatan.

Tetapi tindakan itu telah memicu kontroversi di negara yang masih diselimuti konservatisme tersebut.  Pada bulan Juni tahun lalu, Arab Saudi memecat kepala jawatan iburannya, menyusul heboh di dunia maya atas penyelenggaraan sirkus yang menampilkan perempuan mengenakan baju ketat ketat.

ap/vlz(afp)