Nicolas Sarkozy Dituntut Hukuman Empat Tahun Tahanan
9 Desember 2020
Jaksa penuntut menuduh Nicolas Sarkozy mencoba menyuap hakim senior untuk mendapat informasi tentang penyelidikan korupsi pembiayaan kampanye pemilu tahun 2007. Sarkozy membantah tuduhan tersebut.
Iklan
Jaksa di pengadilan Prancis hari Selasa (08/12) mengajukan tuntutan hukuman tahanan empat tahun, dua tahun dalam penjara dan dua tahun sebagai hukuman percobaan, terhadap mantan presiden Nicolas Sarkozy pada persidangan kasus korupsi yang jadi sorotan media nasional.
Nicolas Sarkozy telah melupakan "nilai-nilai Republik Prancis" dan merusak negara hukum, kata Jaksa penuntut Celine Guillet dalam pledoinya di sidang pengadilan di Paris.
Nicolas Sarkozy "secara meyakinkan terbukti bersalah"
Jaksa Celine Guillet dalam persidangan mengatakan, berdasarkan bukti-bukti - termasuk banyak rekaman percakapan telepon - telah terbukti "dengan meyakinkan" bahwa hakim Gilbert Azibert telah mengirimkan informasi rahasia kepada pengacara Sarkozy, Thierry Herzog.
Gilbert Azibert saat itu menjadi pejabat senior di pengadilan banding tertinggi Prancis. Nicolas Sarkozy diduga menawarkan jabatan tinggi di Monaco kepadanya untuk bocoran penyelidikan korupsi dalam kampanye pemilu. Tetapi Gilbert Azibert, yang pada tahun yang sama memasuki masa pensiun, tidak pernah mendapatkan jabatan yang ditawarkan itu.
Di bawah hukum Prancis, jika ada kesepakatan yang melanggar hukum, itu sudah merupakan pelanggaran pidana, bahkan jika janji atau penawaran yang dibuat akhirnya tidak dipenuhi.
Pemilu Eropa: Antara Kebangkitan Partai Nasionalis dan Partai Lingkungan
Warga Eropa baru saja selesai melaksanakan pemilihan anggota parlemen Uni Eropa Minggu (26/05). Pemilu kali ini mencatat sejarah keterlibatan para pemilih yang tertinggi.
Foto: Reuters/Y. Herman
Apa sebenarnya Parlemen Eropa?
Parlemen Eropa saat ini memiliki 751 anggota dari seluruh negara dari 28 negara. Bila Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa, anggota parlemen nantinya akan berkurang menjadi 705 orang. Sejak 1979, anggota parlemen Eropa dipilih langsung oleh warga negara yang memiliki hak pilih. Parlemen bertugas membuat hukum dan perundangan atas nama 512 juta warga di 28 negara anggota.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Kneffel
Partisipasi pemuda meningkat
Kejutan terbesar pada pemilu kali ini adalah tingginya tingkat partisipasi. Sekitar 51 persen warga yang memiliki hak suara menggunakan hak pilih mereka. Jumlah ini meningkat sekitar delapan persen jika dibandingkan dengan partisipasi pada pemilu 2014. Adanya kekhawatiran terkait perubahan iklim dan masalah imigran membuat partisipasi di kalangan pemilih muda meningkat.
Foto: P. Sentenac
Kejayaan bagi Partai Hijau
Kekhawatiran terkait laju perubahan iklim membuat partai berhaluan lingkungan memperoleh kejutan peningkatan suara di Eropa. Di Jerman sendiri Partai Hijau memperoleh 20 persen suara mengalahkan partai tua Sosialdemokrat SPD. Ini adalah hasil terbaik yang pernah diperoleh oleh Partai Hijau Jerman, Die Grüne.
Foto: Getty Images/AFP/I. Fassbender
Partai pendukung Brexit menang di Inggris
Pemilu Uni Eropa menjadi tidak biasa di Inggris yang berencana keluar dari blok namun belum juga terlaksana. Partai pendukung Brexit pimpinan Nigel Farage yang baru didirikan justru memperoleh suara terbanyak sebesar 31,5 persen. Ini adalah pukulan berat bagi partai konservatif, setelah Theresa May menyatakan akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri, Jumat (24/05).
Foto: AFP/B. Stansall
Kemenangan partai populis
Pemilu kali ini juga menjadi kebangkitan bagi sejumlah partai berhaluan ultra kanan di negara seperti Prancis dan Italia. Secara keseluruhan mereka mendapatkan 150 kursi di parlemen. Di Prancis, ultra kanan pimpinan Marine Le Pen (foto) muncul sebagai kubu terkuat, mengalahkan partai Presiden Emmanuel Macron. Performa partai ultra kanan Jerman AfD tidak sekuat yang diperkirakan sebelumnya.
Foto: Reuters/P. Rossignol
Krisis identitas warga Eropa
Uni Eropa memang tengah dilanda krisis terkait identitas kenegaraan akibat kedatangan para imigran dari negara yang terlibat perang dan krisis kemanusiaan. Ini membuat partai populis ultra kanan memperoleh peningkatan kursi di parlemen. Pada pemilu 2009 partai populis hanya memperoleh 11 persen kursi di parlemen Eropa, namun pada 2014 naik menjadi 20 persen. (ae/hp)
Foto: picture-alliance/AP Photo/MTI/G. Varga
6 foto1 | 6
Pengacara Sarkozy: Tuduhan kosong
Nicolas Sarkozy sehari sebelum persidangan menegaskan pada hari Senin (07/12) bahwa dia telah "diseret melalui lumpur selama enam tahun." Dia bertekad akan melakukan segalanya untuk membersihkan namanya.
Pengacaran mantan presiden Prancis itu, Jacqueline Laffont, mengecam apa yang disebutnya sebagai "kekosongan" dari tuduhan penuntutan.
Sarkozy yang berusia 65 tahun menjabat sebagai presiden Prancis dari 2007 hingga 2012. Dia menarik diri dari politik aktif setelah gagal terpilih sebagai calon presiden partai konservatif untuk maju lagi pada pemilu 2017, yang kemudian dimenangkan oleh Emmanuel Macron.