1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nigeria Siap Berdialog dengan Boko Haram

14 Mei 2014

Drama penculikan 223 remaja putri oleh kelompok Islamis Boko Haram memasuki babak baru. Pemerintah Nigeria mengaku siap menegosiasikan pembebasan sandera. Sementara itu militer asing mulai aktif membantu upaya pencarian

Boko Haram
Foto: Jorge Guerrero/AFP/Getty Images

Pemerintah Nigeria mengklaim siap menjajaki negosiasi dengan kelompok Islamis Boko Haram, untuk membebaskan lebih dari 200 remaja putri yang diculik. Gubernur Negara Bagian Borno di timur laut Nigeria, Keshim Shettima, sebelumnya mengonfirmasikan remaja putri yang tampil di dalam video yang dipublikasikan oleh kelompok tersebut sebagai murid sekolah yang diserang di Chibok.

Presiden Goodluck Jonathan menetapkan perpanjangan darurat militer di Borno dan dua negara bagian yang bertetangga selama enam bulan lantaran situasi keamanan yang semakin "mengkhawatirkan."

Sikap pemerintah disampaikan oleh Menteri Urusan Khusus, Taminu Turaki. Menurutnya Abuja saat ini membuka kesempatan untuk menegosiasikan perdamaian dengan Boko Haram demi menyudahi konflik berdarah yang telah berlangsung selama lima tahun.

Militer Nigeria "mengkaji semua opsi"

Tuzraki tahun lalu memimpin komite yang bertugas menggodok amnesti buat sebagian anggota kelompok Boko Haram yang menyerahkan diri. "Kami mendukung dialog untuk membebaskan remaja putri yang diculik di Chibok. Karena kami tidak bisa bilang penculikan itu bukan urusan mendesak."

Sebelumnya menteri dalam negeri menolak tuntutan pemimpin Boko Haram, Abu Bakar Shekau yang mengklaim akan berusaha menukar remaja putri yang diculik dengan geriliyawan yang ditahan oleh pemerintah. Namun kemudian militer Nigeria mengatakan pihaknya akan "mengkaji semua opsi" untuk mengakhiri krisis.

Gerilayawan Boko Haram menculik 276 remaja putri dari sebuah sekolah di timur laut Chibok. Hingga kini kelompok yang berambisi mendirikan negara Islam itu masih menyandera 223 bocah perempuan. Video yang dipublikasikan oleh kelompok tersebut menampilkan 130 remaja putri yang memakai burka dan mengatakan mereka semua telah masuk Islam.

Reaksi Beragam dari Orangtua Murid

"Semua perempuan di dalam video itu sudah teridentifikasi sebagai murid sekolah menengah negara di Chibok," kata hubernur Shettima dalam sebuah konfrensi pers di Abuja. Sebelumnya, seorang tokoh masyarakat di Chibok, Tsambido Hosea, mengatakan video tersebut memicu emosi di kalangan orang tua.

"Sebagian gembira karena bisa melihat putrinya hidup," ujarnya. "Tapi sebagian lain meluapkan amarah. Jadi reaksinya sangat beragam".

Pemerintah Amerika Serikat, Inggris, Cina, Perancis dan Israel telah mengirimkan satuan khusus ke Abuja untuk membantu membebaskan sandera.

Kepala Komando militer AS di Afrika, Jendral David Rodriguez juga telah tiba di ibukota Nigeria untuk "menawarkan bantuan dalam pencarian sandera." Dalam kunjungannya, Rodriguez mengatakan pihaknya menerbangkan pesawat mata-mata dan menyediakan citra udara untuk militer Nigeria.


rzn/hp (afp,rtr,ap)