1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Norwegia Diguncang Serangan Kembar

23 Juli 2011

Sedikitnya 84 orang tewas ketika seorang pria bersenjata melepaskan rentetan tembakan di perkemahan pemuda di pulau Utoya, Norwegia, menyusul ledakan bom di ibukota Oslo.

Pulau Utoeya dilihat dari atas.Foto: dapd

Norwegia berduka. Negara skandinavia yang lekat dengan citra tenang dan damai itu diguncang dua serangan kembar yang mematikan, pada hari yang sama.

Seorang pria berseragam polisi melepaskan tembakan di sebuah perkemahan pemuda partai Buruh, partai pemerintah Norwegia, di pulau Utoeya, Jumat (22/07), kurang dari dua jam setelah serangan bom mengguncang pusat ibukota oslo.

Saksi mata mengatakan, pria bersenjata itu bergerak mengitari pulau Utoeya yang kecil dan padat dengan pepohonan, menembak secara acak sementara para remaja yang ketakutan lari berhamburan. Menurut polisi, tersangka pelaku punya waktu untuk menembak sedikitnya 30 menit sebelum tim khusus SWAT tiba di pulau yang menjadi tujuan wisata itu. Sedikitnya 84 orang tewas.

Korban penembakan di Pulau Utoeya, Jumat, 22 Juli 2011.Foto: AP

Tragedi Nasional

"Ini tragedi nasional", kata PM Jens Stoltenberg kepada para jurnalis dalam konferensi pers, Sabtu (23/07), saat polisi meneruskan pencarian mayat korban di Utoeya. "Sejak perang dunia kedua, belum pernah Norwegia diguncang kejahatan dalam skala sebesar ini", kata Stoltenberg.

Sementara tak ada konfirmasi resmi tentang identitas tersangka pelaku penembakan, media setempat mencantumkan namanya sebagai Anders Behring Breivik. Menurut informasi yang tersangka posting-kan di internet, ia "etnis" Norwegia dan "Kristen fundamentalis", kata juru bicara polisi Roger Andersen yang menambahkan bahwa pandangan politik tersang mengarah "ke kanan".

Komisaris polisi Sveinung Sponheim mengkonfirmasi bahwa tersangka adalah pria Norwegia berusia 32 tahun yang mem-posting retorika anti-muslim di internet.

Media Norwegia melaporkan bahwa Breivik yang berambut pirang menggambarkan dirinya sendiri di laman Facebooknya sebagai "konservatif", "Kristiani", dan tertarik pada kegiatan berburu serta permainan komputer seperti World of Warcraft dan Modern Warfare 2.

Petugas membantu korban setelah ledakan mengguncang gedung pemerintahan di Oslo, Jumat , 22 Juli 2011.Foto: dapd

Berseragam Polisi

Polisi meyakini keterkaitan tersangka aksi penembakan dengan serangan bom di pusat Oslo, dua jam sebelumnya. Tujuh orang tewas dalam ledakan besar yang menghancurkan gedung pemerintahan, termasuk kantor PM Stoltenberg dan kementrian keuangan.

Pengebom diperkirakan menumpang kapal feri ke pulau Utoeya dekat Oslo, mengenakan seragam polisi. Penurut pengakuan saksi mata, tersangka mengklaim sedang menyelidiki serangan bom di Oslo dan mulai menembak dengan senapan otomatis setelah memberi isyarat kepada para remaja untuk mendekati dia.

Setiap tahun, pulau Utoeya menjadi lokasi perkemahan sayap pemuda Partai Buruh, partai yang kini memerintah Norwegia. Tahun ini, perkemahan diikuti sekitar 500 orang. Aksi penembakan itu mengubah "pulau surga menjadi neraka", kata PM Stoltenberg.

Serangan kembar yang mengguncang Norwegia hari Jumat menewaskan sedikitnya 91 orang.

Utoeya, pulau kecil tujuan wisatawan.Foto: AP


Perbuatan Barbar

Menteri Kehakiman Knut Storberget mengatakan, tidak ada alasan untuk menaikkan tingkat bahaya. polisi juga mencabut seruan kepada warga agar diam di rumah. Seorang jurubicara pemerintah kota Oslo mengatakan, tak ada alasan untuk meminta warga agar tidak pergi ke pusat kota atau tidak melakukan kegiatan mereka seperti biasa.

Kecaman terhadap aksi terorisme dan ungkapan duka cita bagi Norwegia, terutama keluarga korban, berdatangan dari pemimpin berbagai negara.

Presiden AS Barack Obama mengingatkan pentingnya kerjasama untuk menghadapi terorisme. Sementara Menlu Jerman Guido Westerwelle menandaskan, tak ada pembenaran apapun bagi perbuatan barbar semacam itu.

afp,rtr/ Renata Permadi

Editor: Agus Setiawan

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait