1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Canangkan Strategi Baru Afghanistan

27 Maret 2009

Strategi baru dalam menangani Afghanistan merupakan salah satu kalimat kunci Barack Obama, sejak masa kampanye kepresidenan. Rumusan terinci strategi baru yang begitu dinantikan itu akan diumumkan Jumat ini (27/03).

Foto: AP / DW-Fotomontage

Menurut seorang pembantu dekat Obama, strategi baru itu titik beratnya adalah membasmi, mengalahkan dan menumpas jaringan Al Qaida dan kubu-kubu perlindungannya di Afghanistan dan Pakistan.

Presiden Obama hari Kamis kemarin (26/03) melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari untuk mematangkan strategi barunya.

Amerika antara lain akan mengirimkan 4000 pasukan tambahan untuk melatih tentara Afghanistan, mengirimkan ratusan pejabat sipil, dan mengucurkan bantuan tambahan milyaran Dollar untuk membantu Pakistan mengamankan demokrasinya dari ancaman kalangan ekstrimis. Obama akan mendorong peningkatan bantuan ke Afghanistan tiga kali lipat menjadi 1,5 milyar Dollar per tahun untuk jangka waktu 5 tahun mendatang, serta mengkaji kemungkinan bantuan peralatan tempur, khususnya helikopter dan pesawat angkut.

"Presiden telah meminta suatu tim Gedung Putih serta para anggota pemerintahannya untuk melakukan suatu pengkajian. Dan berdasarkan pengkajian itulah dirumuskan suatu strategi, yang sebetulnya bukan sekadar untuk suatu negara dan satu tempat semata. Namun untuk pertama kalinya, mengambil pendekatan regional untuk memecahkan persoalan." Demikian diungkapkan juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs.

Karl Eikenberry, yang tak lama lagi akan ditunjuk sebagai duta besar Amerika di Afghanistan mengungkapkan: "Situasinya dari waktu-ke waktu makin sulit di Afghanistan. Dan waktu menjadi kunci. Betapapun, saya percaya, dengan kepemimpinan Presiden Obama dan dukungan Kongres Amerika, kita bisa dan harus memperkuat keadaan untuk menciptakan keberhasilan yang berkelanjutan di Afghanistan dan Pakistan."

Selama masa kampanye, Obama yang anti Perang Irak menyatakan bahwa Presiden Bush waktu itu telah mengacaukan upaya penumpasan Al Qaida di Afghanistan dengan menciptakan perang baru di Irak. Pemimpin Al Qaida Osama bin Laden tak pernah tertangkap, kampanye teror Al Kaida tak berhenti, dan malah kelompok keras dan kejam Taliban di Afghanistan kini justru makin menguat.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengatakan: "Persoalan Afghanistan ini memang sesuatu yang sangat pelik. Karenanya kita harus menemukan pendekatan dan prakarsa-prakarsa baru."

Obama menginginkan agar tentara Afghanistan ditingkatkan menjadi 134 ribu orang, sementara personil polisinya diperbesar hingga berkekuatan 82 ribu orang. Jumlah ini masih bisa ditingkatkan jika diperlukan. Sementara itu, kehadiran pasukan Amerika di Afghanistan, sebelum September mendatang akan mencapai 61 hingga 65 ribu tentara. Ditambah penambahan pasukan dari para anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara lainnya, diyakini peningkatan jumlah pasukan ini akan memberi dampak menentukan di medan perang Afghanistan.

Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dalam seuatu kesempatan merumuskan kebijakan baru Obama di Afghanistan: "Ini akan merupakan suatu strategi militer dan sipil yang terpadu. Dan kami yakin bahwa itulah kunci paling menentukan bagi keberhasilan yang kita harapkan untuk dicapai bersama pemerintah dan rakyat Afghanistan". (gg)