1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Cari Kompromi

DK/HP (dpa, afp, dapd28 Desember 2012

Ia menghentikan liburannya dan melakukan pertemuan Jumat (28/12) ini. Presiden AS Obama mencari kompromi dalam sengketa anggaran. Hasilnya belum diketahui, prediksinya meragukan.

President Barack Obama returns a Marine honor guard's salute as he steps off the Marine One helicopter and walks on the South Lawn at the White House in Washington, Thursday, Dec. 27, 2012, as he returned early from his Hawaii vacation for meetings on the fiscal cliff. (Foto:Charles Dharapak/AP/dapd)
Presiden AS ObamaFoto: dapd

Sebelumnya Obama sudah menghentikan lebih awal liburan Natalnya di Hawaii untuk kembali ke Washington. Selain itu presiden AS tersebut menyerukan kepada ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS John Boehner dari kubu Republik untuk menggelar sidang istimewa anggota parlemen pada Minggu (30/12) malam. Boehner juga akan ambil bagian dalam pertemuan di Gedung Putih dan „menekankan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat bersedia menyetujui undang-undang untuk menghindari kegagalan fiskal. Dan kini Senat harus bertindak.“ Demikian disebutkan di Washington. Di sana sementara ini makin kuat kesan bahwa Demokrat dan Republik, seandainya pun terjadi, hanya akan menyepakati solusi kecil. Solusinya antara lain perpanjangan keringanan pajak untuk pendapatan kelas menengah maupun tunjangan sosial bagi pengangguran, pajak lebih tinggi bagi kelompok berpendapatan tinggi dan ditundanya rencana pemotongan anggaran.

Sengketa anggaran ASFoto: picture-alliance/dpa

Tanda-tanda konkrit terhadap kesepakatan pada menit-menit terakhir masih belum ada. Justru nada-nada menjelang perundingan yang amat rumit ini makin keras. Pimpinan kubu Demokrat yang merupakan mayoritas di Senat Harry Reid, menuduh Boehner menjadi diktator di Dewan Perwakilan Rakyat. Ia menolak mengajukan usulan undang-undang untuk pemungutan suara yang membekukan pajak untuk kelompok pendapatan menengah dan menaikkan pajak bagi kelompok berpendapatan tinggi. Usulan semacam itu dapat disetujui dengan mayoritas besar, kata Reid.

Namun Boehner menolaknya dengan pertimbangan pemilihannya kembali sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat. „Baginya jauh lebih penting mempertahankan jabatannya ketimbang memberi landasan yang aman bagi keuangan nasional,“ ujar Reid di Senat.

Keluar dari Zona Nyaman

Hal itu tentu dipandang secara berbeda oleh ketua kubu Republik di Senat McConnell. "Republik sudah melangkah jauh. Kami sudah bergerak amat lebar dari zona nyaman kami,“ katanya dengan memandang tawaran dari partainya yakni menerima sejumlah peningkatan pajak. „Kami ingin kesepakatan, tapi kami juga punya pemain lainnya. Telefon tidak pernah berdering, dan kini masih beberapa hari sampai tahun baru, dan mungkin kami mulai berbicara tentang itu.“

Sengketa anggaran dengan skenario mengerikanFoto: picture-alliance/dpa

Seandainya tidak tercapai kesepakatan, peraturan penghematan anggaran akan menimbulkan situasi amat mengerikan bagi konjungtur Amerika Serikat. Beban pajak otomatis naik sekitar 536 milyar dollar. Dari kenaikan pajak ini hampir seluruh warga Amerika Serikat terkena dampaknya. Selain itu, pengeluaran negara akan dipotong sekitar 11o milyar dollar. Ini akan berdampak pada50 persen militer dan sebagian besar badan pemerintah. Anggaran untuk Pentagon akan dipotong sekitar 9 persen, kementrian lainnya kehilangan sekitar 8 persen dananya.

Langkah Langsung Menuju Resesi?

Kombinasi dari kenaikan pajak dan pemotongan anggaran dapat membawa Amerika Serikat ke dalam resesi, demikian perkiraan banyak pakar ekonomi makro. Mereka memperingtkan naiknya pengangguran dan kekacauan dalam pasar keuangan.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait