1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama dan Clinton Bersaing Ketat di Pennsylvania

22 April 2008

Barack Obama harus memenangkan pemilu awal di Pennsylvania untuk dapat terpilih sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat.

Barack Obama di tengah para pendukungnya di PennsylvaniaFoto: AP

Bagi kedua kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton dan Barack Obama, pemilu awal di negara bagian Pennsylvania menjadi pertempuran amat menentukan. Sejauh ini, Obama masih unggul dalam jumlah perolehan suara delegasi. Tapi Hillary Clinton juga terus berjuang mati-matian untuk menyusulnya. Jajak pendapat terakhir menunjukkan, Clinton unggul tipis di negara bagian Pennsylvania. Obama juga terus bekerja keras untuk memperbaiki posisinya. Obama menuai lebih banyak simpati dibanding Clinton. Tidak kurang dari sutradara kontroversial pemenang Oscar, Michael Moore, yang menyerukan para pemilih agar memilih Obama.

Pemilu awal Partai Demokrat di negara bagian Pennsylvania sebetulnya sudah pasti. Dalam arti, hanya para pemilih yang terdaftar bagi Partai Demokrat yang dapat menentukan, memilih Obama atau Clinton. Pendaftaran para pemilih pro-Demokrat sudah ditutup tanggal 24 Maret lalu.

Dalam pidato kampanyenya Barack Obama menyindir politik saingannya Hillary Clinton: "Yang paling buruk adalah perasaan, bahwa Washington tidak benar-benar menaruh perhatian pada kesulitan yang dialami rakyat kebanyakan. Para peloby dan kepentingan kelompok tertentu mendominasi agenda. Kita harus menghentikan semua retorika dan mulai bekerja memecahkan masalah serta membuat pemerintahan kembali berjalan."

Kandidat saingannya dari partai Demokrat, Hillary Clinton, juga terus berusaha mengokohkan posisinya di negara bagian Pennsylvania. Menanggapi kampanye yang mengecam gaya politiknya yang plin-plan dan kritik sejumlah wartawan terkemuka, Hillary Clinton menyampaikan pidato yang relatif datar: "Bujuk para pemilih yang mengatakan mereka tidak mau memilih. Bawa mereka ke bilik pemilihan. Jadikan hasilnya seperti yang kita inginkan lagi di Amerika."

Suasana di kubu Partai Demokrat memang amat tegang. Kedua kandidat unggulannya di hari-hari belakangan ini menggelar kampanye yang relatif lugas dan keras. Menimbang persaingan amat tajam diantara Obama dan Clinton, rencana debat televisi antara kedua kandidat Demokrat itu menjelang pemilu awal berikutnya di negara bagian North Carolina dan Indiana dibatalkan. Pimpinan partai Demokrat menyebutkan alasannya akibat masalah logistik dan jadwal yang amat padat dari kedua kandidat. Tapi juga disebutkan, Partai Demokrat merasa cemas, perdebatan semacam itu justru akan semakin memecah belah persatuan partai.

Di sisi lainnya, persaingan amat tajam diantara kedua kandidat Partai Demokrat, justru menguntungkan posisi kandidat presiden Partai Republik, John McCain, yang kini dapat memusatkan seluruh energinya untuk persiapan pemilu presiden November mendatang. (as)