Pertemuan Obama dan Putin diwarnai perbedaan pendapat amat tajam terkait pemecahan krisis Suriah. Namun kedua tokoh politik itu menyatakan siap jalin koalisi untuk gempur ISIS di Suriah.
Iklan
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pertemuan dengan presiden AS Barack Obama itu sebagai sangat konstruktif. Putin mengatakan seusai pertemuan, ia bersama Obama mendiskusikan kesiapan kedua pihak menjalin koalisi untuk serangan militer yang dipimpin Amerika terhadap posisi Islamic State-ISIS di Suriah. Namun presiden Rusia itu kembali menegaskan, masa depan Suriah harus ditentukan sendiri oleh rakyatnya, bukan oleh politisi di luar negara tersebut. Dengan tu, Putin mengritik posisi Obama yang tetap menghendaki digulingkannya pemerintahan di bawah presiden Bashar al Assad.
Dalam pidatonya di depan Sidang Umum PBB, Obama juga sudah menegaskan, ia siap menjalin kerjasama dengan Rusia mencari solusi untuk mengakhiri perang saudara di Suriah. Namun presiden Obama sekali lagi menegaskan rencana Amerika bagi transisi terarah di Suriah, dengan target melengserkan presiden Assad.
Lima Jurus Obama Redam Terorisme
Presiden AS Barack Obama berupaya menjauhkan Islam dari terorisme. Cuma dengan cara itu gelombang teror berkedok agama bisa diredam, ujarnya. Berikut jurus yang dirapal Washington dalam perang melawan teror.
Foto: picture-alliance/dpa
Terorisme Tanpa Label Agama
Barack Obama menekankan, pihaknya tidak sedang "berperang melawan Islam, melainkan teroris." Menurutnya tidak ada agama yang bertanggungjawab atas kekerasan dan terorisme. "Mereka (teroris) tidak mewakili satu miliar umat muslim."
Foto: picture-alliance/AP Photo
Kemiskinan Sumber Petaka
Kemiskinan dan minimnya pendidikan menurut Obama menjadi lahan subur bagi tumbuhnya terorisme. Ia bukan orang pertama yang mengungkapkan hal serupa. 2002 silam bekas Presiden AS, George W. Bush juga pernah mengutarakan: "Kita berperang melawan kemiskinan karena harapan adalah jawaban terhadap terorisme."
Foto: picture-alliance/AP
Di Tangan Sang Imam
Barack Obama berniat mengajak tokoh agama Islam untuk menyerukan damai. Menurutnya, para imam harus mempertanyakan dalih yang digunakan oleh para teroris. "Kita tidak boleh memberikan legitimasi keagamaan yang mereka tuntut. Mereka bukan pemimpin agama, melainkan teroris," ujarnya.
Foto: Nikolay Doychinov/AFP/Getty Images
Keluarga Kunci Perdamaian
Menurut orang nomor satu di Washington itu, bukan pemerintah, melainkan keluarga teman dan komunitas keagamaan setempat yang berada di garda terdepan dalam mencegah radikalisasi individu tertentu. Dalam praktiknya, negara-negara Eropa berulangkali meminta keluarga terduga teroris ISIS untuk membujuk putra atau putrinya agar keluar dari organisasi teror tersebut.
Foto: Abed al Qaisi
Islam di Amerika Serikat
Obama tidak luput mengingatkan warganya tentang nilai kebebasan yang dianut Amerika Serikat. Ia menekankan bahwa Islam sejak beberapa generasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Amerika. Obama juga mengimbau warganya tidak mendorong "stigma sosial" terhadap kaum muslim.
Foto: picture-alliance/dpa/Jeff Kowalsky
Kekuatan Militer
Obama berupaya menekankan strategi yang dianut Amerika Serikat lebih condong pada tindak pencegahan. Namun begitu ia tetap membuka kemungkinan penggunaan "komponen militer," untuk meredam gerakan ekstremis seperti ISIS dan Al-Qaida.
Foto: Lucas Jackson/AFP/Getty Images
6 foto1 | 6
Menanggapi pertemuan antara Putin dengan Obama di sela-sela Sidang Umum PBB, stasiun TV kanal satu Jerman ARD menyebut, hal itu merupakan langkah kecil pendekatan diantara kedua tokoh politik puncak. Namun perbedaan pendapat diantara kedua kepala negara itu tetap amat besar. Juga muncul spekulasi, di belakang layar sudah dibicarakan nasib presiden Suriah, Bashar al Assad.
Harian Jerman die Zeit melaporkan: seusai pertemuan dengan Obama, Putin menegaskan tidak tertútup kemungkinan aksi militer bersama AS dan Rusia berupa serangan udara dalam memerangi Islamic State-ISIS. Namun, presiden Rusia itu kembali menegaskan tidak akan mengirim pasukan darat untuk memerangi ISIS.
Perbedaan pendapat yang amat tajam antara Putin dan Obama dalam memecahkan krisis yang telah menewaskan 250.000 rakyat Suriah itu mengindikasikan betapa sulitnya mencari solusi yang tepat untuk mengakhiri perang saudara yang mencabik negara tersebut.