1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Fenomena Baru Demokrasi AS

as14 Februari 2008

Barack Obama terbukti mampu mempersatukan dua kutub yang ada di AS.

Obama di tengah pendukungnya dalam kampanye di WisconsinFoto: AP

Sukses Barack Obama dalam pemilu awal untuk menentukan kandidat presiden partai Demokrat tetap menjadi sorotan harian-harian internasonal. Harian Italia La Repubblica yang terbit di Roma dalam tajuknya menulis :

Untuk pertama kalinya, Obama memperoleh suara dari pemilih kulit putih dan kulit hitam, dari pria dan wanita, dari generasi muda dan generasi tua, serta dari pemilih di perkotaan dan di pedesaan. Kemenangan besar Obama, merupakan pertanda dari zaman baru pemilu di AS. Dari sebuah pembangkangan sipil secara damai para pemilih muda, kini berubah menjadi sebuah gerakan yang mampu mengalahkan laju mesin organisasi Clinton serta kemapanan Partai Demokrat. Sekarang sudah terbentuk koalisi politik lintas batas di semua lapisan rakyat.

Sementara harian Swiss Tages Anzeiger yang terbit di Zürich berkomentar :

Kegagalan Bush membantu naiknya Obama. Jika sekarang, seorang senator muda dari negara bagian Illinois yang empat tahun lalu namanya nyaris tidak dikenal, mampu mengalahkan gemerlap clan Clinton, hal ini merupakan cerminan bahwa AS pada saat ini berada di era yang tidak normal. Perasaan warga Amerika terbentuk dari rasa kecemasan menghadapi masadepan negaranya, serta kepenatan politik amat dalam berkaitan dengan status quo di Washington. Barack Obama mampu meraih keuntungan jauh lebih besar ketimbang Hillary Clinton. Boleh dikatakan, kegagalan George W.Bush di hampir semua lini, mendorong tampilnya kandidat presiden Afro-Amerika pertama dalam sejarah negara itu.

Akan tetapi harian liberal Austria Der Standard memiliki penilaian berbeda. Harian yang terbit di Wina ini melihat Hillary Clinton belum kalah demikian nada komentar dalam tajuknya.

Clinton boleh jadi ketinggalan angka suara delegasi oleh Obama. Tapi mantan first lady itu belum kalah. Dalam 20 hari mendatang akan terlihat, apakah Obama dapat terus melaju? Atau Clinton bisa mengulangi suksesnya seperti di negara bagian California? Walaupun Clinton mengganti tim kampanye, tapi ia tetap mampu menunjukkan diri sebagai tim yang paling profesional. Dengan pengalamannya yang luas, Clinton dipastikan dapat menarik pelajaran berharga dari situasi sulit.

Dan terakhir harian Jerman Rhein-Neckar Zeitung yang terbit di Heidelberg berkomentar :

Sang waktu kini bergerak melawan Clinton. Jika mantan first lady itu kalah dalam pemilu awal di negara bagian Texas dan Ohio tanggal 4 Maret mendatang, tekanan terhadap kubunya akan semakin besar untuk memberikan jalan bagi Obama. Sebab, semakin lambat partai Demokrat dapat menetapkan kandidatnya, maka semakin buruk pula peluangnya untuk memenangkan pemilu. Karena kandidat utama partai Republik, John McCain dapat mengkonsentrasikan diri menghantam saingannya dari partai Demokrat.