Tepis perbedaan mendalam di masa lalu, Presiden Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro duduk bersama di Istana Revolusi, Havana, dalam pertemuan bersejarah retas awal baru.
Iklan
Bagi Barack Obama, tidak ada tempat yang lebih baik ketimbang Havana untuk menunjukkan bahwa menjalin hubungan kembali dapat menjadi hal yang lebih baik daripada mengisolasi negara komunis itu.
Namun, bagi Kuba, yang mencolok adalah sebuah pertanyaan, apakah pemerintah mereka sendiri siap untuk membuktikan bahwa membuka hubungan diplomatik secara ambisius— akan menjadi hal yang lebih baik daripada sekedar berdialog
Kunjungan perdana setelah 90 tahun
Obama menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang menginjakkan kakinya di Kuba sejak 90 tahun lalu. Ia ditemani istrinya, Michelle, dan kedua putrinya Sasha dan Malia. Dengan hati-hati Obama dan Presiden Kuba Raul Castro mendorong berhembusnya angin perdamaian.
Obama mengatakan: "Ini masa depan yang kita harapkan bagi anak-anak Amerika, anak-anak Kuba, dimana pada saat mereka dewasa, mereka menganggap kunjungan presiden AS ke Kuba merupakan hal yang wajar, " Di hadapan diplomat Amerika yang baru ditugaskan kembali di kedutaan AS di Havana, Obama menambahkkan: "Anak-anak itu akan berpikir, bahwa wajar saja kedua bangsa bekerja sama."
AS Kuba - Perjalanan Sejarah
Di era Fidel Castro, hubungan Amerika Serikat dan Kuba sempat alami kebekuan selama puluhan tahun. Berikut kilas baliknya dalam foto:
Foto: Reuters/Enrique De La Osa
Revolusi Kuba 1959
8 Januari 1959, pemimpin Kuba Fidel Castro (tengah, berdiri di jeep) dengan pemimpin revolusi lainnya, Camilo Cienfuegos (kiri) ketika memasuki ibukota Kuba, Havanna, disambut meriah warga setempat. Lewat revolusi, mereka berhasil menggulingkan rezim Batista, yang ditunggangi Amerika Serikat. Mulai berkuasanya Fidel Castro juga jadi awal masa komunis di Kuba.
Foto: picture-alliance/dpa
Invasi di Teluk Babi 1961
April 1961 anggota Assault Brigade 2506, yang merupakan warga Kuba penentang Castro, ditangkap di Teluk Babi, Kuba. Invasi tersebut adalah upaya untuk menggulingkan Fidel Castro. Upaya yang direncanakan dan didanai oleh Amerika Serikat ini gagal.
Foto: AFP/Getty Images/M. Vinas
AS Blokade Kuba
1962, Uni Sovyet tempatkan pesawat tempur di Kuba. 24 Oktober 1962, Presiden AS John Fitzgerald Kennedy tandatangani perintah untuk blokade laut Kuba. Ketegangan terus memuncak dan dunia amati dengan cemas apakah akan ada jalan keluar damai dari krisis tersebut. 20 November 1962 pesawat pembom Uni Sovyet meninggalkan Kuba, dan Kennedy cabut blokadenya.
Foto: AFP/Getty Images
Kebekuan 50 Tahun
Akibat Invasi Teluk Babi dan Krisis Rudal Kuba, AS dan Kuba membekukan hubungan. Selama Fidel Castro berkuasa, mulai revolusi 1959 hingga 2008, tidak ada hubungan apapun antara AS dan Kuba.
Foto: picture-alliance/dpa
Pendekatan Mulai Tampak di Soweto
10 Desember 2013, Presiden AS Barack Obama bertemu Presiden Kuba Raul Castro di Soweto Afrika Selatan, pada upacara pemakaman mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela. Ketika itu kedua kepala negara berjabat tangan. Raul Castro mengambil alih kepemimpinan Kuba 2008 setelah kakaknya, Fidel Castro menderita sakit.
Foto: Chip Somodevilla/Getty Images
Tukar Tahanan, Desember 2014
Alan Gross, kontraktor dan pakar IT asal AS, yang mendekam di tahanan Kuba sejak lima tahun lalu, karena tuduhan spionase, dibebaskan hari Rabu (17/12/14). Alasan resmi: kemanusiaan. Sebagai gantinya, AS bebaskan tiga agen rahasia Kuba. Foto: Alan Gross bersama istrinya saat tiba di Washington.
Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Sinyal Positif dari Kuba
17 Desember 2014, warga kuba menonton pidato Presiden Raul Castro menyampaikan pidato di televisi. Sehari sebelumnya, Obama telah berbicara dengan Raul Castro lewat telefon selama lebih dari sejam. Kedua negara putuskan akan kembali menjalin hubungan diplomatik, setelah terputus puluhan tahun.
Foto: Reuters/Enrique De La Osa
7 foto1 | 7
AS dan Kuba kini lebih erat bekerja sama daripada masa revolusi Kuba tahun 1959. Jumlah warga AS yang ke Kuba kini lebih banyak, sementara warga Kuba juga menaruh harapan besar, sejak Obama dan Castro mulai bergerak menormalisasi hubungan kedua negara – dalam 15 bulan terakhir ini.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2008, Raul Castro telah mengatur kebijakan ekonomi dan reformasi sosialnya, untuk jangka panjang dan dalam cakupan yang lebih luas, meskipun baik warga Kuba dan warga asing tampak lambat dalam merealisasikan kebijakan itu.
Tidak hanya membebaskan warganya untuk membangun perusahaan-perusahaan independen, tapi pembatasan penggunaan telefon seluler dan internet juga diperingan.Warga juga merasa lebih nyaman mendiskusikan masalah Kuba.
Menanti perubahan
Namun Castro tak berubah dalam kebijakan sistem partai tunggal serta sensor ketat media dan perbedaan politik. Pemerintahannya juga berulang kali mencaci Obama dengan tudingan ingin menguasai warga Kuba.
Untuk itu, dalam kunjungannya ke Havana, Obama berharap dapat mendorong Castro untuk bersama mengggerakkan itikad baik dan mewujudkan perubahan yang berarti, sekaligus menepis kritik bahwa Obawa tunduk pada pemerintahan yang otoriter.
Dalam lawatannya di Kuba, Obama meletakkan karangan bunga di tugu peringatan Jose Marti, pahlawan kemerdekaan Kuba, sebelum menuju untuk kantor kepresidenan Castro. Obama juga menggelar pertemuan dengan para pengusaha AS dan pengusaha Kuba, guna mendorong perluasan sektor swasta.
Dalam beberapa jam pertamanya di pulau Karibia itu, Obama menciptakan memori yang tak mudah terhapuskan atas gambaran hubungan AS-Kuba yang baru. Berjalan di bawah hujan dan udara yang basah, makan di restoran milik swasta yangramai, melintasi pemukiman kelas pekerja.
Orang-orang bergembira dan banyak melonjak menuju iring-iringan yang dijaga ketat tersebut, mengingatkan bahwa banyak rakyat Kuba yang masih menyayangi Amerika meskipun permusuhan antara pemerintahan mereka berlangsung selama beberapa dekade.
Namun kesempatan ini juga mengingatkan, bahwa aspirasi Obama untuk meningkatkan penegakkan hak asasi manusia di Kuba masih harus diwujudkan. Sekelompok pengunjuk rasa anti-pemerintah ditangkap saat Force One melintasi udara dalam penerbangannya menuju Kuba. Kelompok oposisi Kuba diharapkan menghadiri pertemuan Obama dengan para pembangkang di negeri itu.
ap/as(ap)
Kendaraan Anyar buat Kuba
Wajah Kuba sebagai surga buat mobil-mobil kuno terancam. Kini pemerintahan komunis di Karibik itu mencoba melonggarkan impor mobil dari luar negeri.
Foto: PRAKASH SINGH/AFP/Getty Images
Berhenti di Tahun 1950
Waktu seakan berhenti di tahun 1950 buat Kuba. Selama lebih dari 60 tahun negeri kecil di Karibik itu hidup dari kendaraan kuno buatan Amerika Serikat. Tidak ada kendaraan yang dijadikan besi tua. Mobil yang rusak akan terus diperbaiki hingga ajal menjemput.
Foto: picture alliance/JOKER
Revolusi Bawa Aturan Ketat
Alasan kenapa Kuba menjadi surga bagi mobil-mobil kuno adalah revolusi 1958/1959. Setelah kemenangan kelompok Komunis, Fidel Castro, sang pemimpin revolusi, memang mengizinkan kepemilikan kendaraan, tapi sebatas pada mobil-mobil yang sudah berada di Kuba sebelum revolusi
Foto: Reuters
Era Keemasan Industri Otomotif AS
Kebanyakan mobil tua di Kuba berasal dari era keemasan industri otomotif Amerika Serikat. Merek seperti Chevrolet atau Playmouth merajai jalan-jalan ibukota Havana. Sementara mobil-mobil baru yang diimpor pasca revolusi berasal dari Uni Sovyet atau peninggalan diplomat.
Foto: picture-alliance/dpa
Mobil Komunis
Ironisnya mobil-mobil teranyar yang berseliweran di Kuba kebanyakan berasal dari Uni Sovyet dan sudah berusia setidaknya 20 tahun. Pada dekade 1980-an negara itu aktif mengimpor produk-produk Rusia dan Cina, antara lain mobil dan perlengkapan elektronik rumah tangga
Foto: Getty Images
Cantik tapi Rongsok
Perjalanan menggunakan Oldtimer yang berparas cantik seperti ini adalah salah satu program wajib buat wisatawan asing di Kuba. Buat penduduk lokal sebaliknya mobil-mobil tua ini adalah mimpi buruk. Minimnya suku cadang yang dipadu dengan mesin mobil yang boros bensin membuat kepemilikan mobil sering menjadi beban.
Foto: ADALBERTO ROQUE/AFP/Getty Images
Berteman dengan Mesin
Kendati rongsok sebagian besar warga Kuba menyintai mobilnya. Hal itu terbukti pada jumlah mobil buatan 1950-an yang sebagian besar masih berseliweran dan sering berganti pemilik. Kemiskinan adalah faktor lain yang membuat mobil-mobil tua itu belum akan menghilang dari lalu lintas Kuba.
Foto: picture-alliance/dpa
Modernisasi Mengetuk Pintu
Dalam beberapa tahun lalulintas di Havana bisa terlihat seperti di Jamaika. Kendaraan buatan Cina, Jepang dan Korea memenuhi wajah kota. Irit dan tangguh adalah kata kunci buat negara yang minim suku cadang dengan jumlah pembelian bahan bakar yang dibatasi itu.