1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Larang Tawanan Disiksa

21 April 2009

Pekan lalu pemerintahan di Washington mempublikasikan dokumen yang selama ini sangat rahasia, berisi metode investigasi CIA yang kontroversial. Presiden AS Barack Obama menyatakan dukungan kepada para pekerja CIA.

Presiden AS Barack Obama
Presiden AS Barack ObamaFoto: AP

Saat mengunjungi markas dinas intelijen CIA, Senin (20/04), di Langley, Virginia, Presiden AS Barack Obama menyatakan dukungan penuhnya dan mengatakan kepada para pekerja CIA untuk tidak gentar terhadap publikasi dokumen rahasia baru-baru ini. Dokumen tersebut adalah memo departemen kehakiman termasuk rincian jumlah penggunaan metode interogasi CIA yang keras dan menjadi kontroversi, yaitu waterboarding atau teknik di mana para tersangka yang diinterogasi dibuat seolah-olah akan ditenggelamkan. Dalam memo itu terungkap bahwa para penyidik CIA melakukan 266 kali waterboarding terhadap dua tersangka pemimpin Al Qaida.

Ratusan karyawan CIA berkumpul di lobi markas besar di Virginia untuk mendengarkan pidato Obama dan menyambutnya dengan sorak sorai ketika Obama melangkah masuk dengan Direktur CIA Leon Panetta. Dalam pidatonya, Obama menegaskan, “Jangan gentar menghadapi dengan apa yang terjadi beberapa pekan terakhir ini. Jangan gentar untuk mengakui bahwa kita telah membuat beberapa kesalahan. Begitulah caranya kita belajar. Tapi dengan bersedia mengakuinya dan melangkah ke depan, itulah mengapa saya bangga menjadi presiden AS dan mengapa semestinya Anda bangga menjadi bagian CIA.“

Obama memuji staf dinas intelijen CIA yang bertugas di balik layar dan telah memegang peranan baru dan lebih penting setelah serangan 11 September 2001. Dalam pidatonya, Obama juga meyakinkan bahwa teknik interogasi keras tidak akan lagi digunakan. Sambutan meriah terhadap Obama di markas CIA berlawanan dengan laporan bahwa terdapat debat panas di balik panggung mengenai publikasi memo interogasi yang sebenarnya ditentang Panetta dan para pejabat CIA.

Aktivis pembela HAM simulasikan "waterboarding".Foto: picture-alliance/ dpa

Kamis lalu (16/04), Presiden Obama mengungkapkan sejumlah memo departemen kehakiman berisi rincian teknik penyiksaan, termasuk waterboarding dan pencegahan tidur, yang didukung pemerintahan George W. Bush. Selain itu juga dibeberkan memo bahwa di tahun 2003 tersangka serangan 11 September 2001, Khalid Sheik Mohammed, mengalami waterboarding sebanyak 183 kali.

Akhir pekan lalu, Obama mendapat kritik tajam dari mantan Direktur CIA Michael Hayden terkait publikasi dokumen itu. Hayden menuding Obama bahwa dengan mempublikasikan memo teknik interogasi dan penyiksaan itu sama saja mengganggu proses pemberantasan terorisme. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi AS, Fox News, Hayden mengatakan, informasi itu sangat berguna bagi musuh.

Sementara itu, organisasi pembela hak azasi manusia marah karena Obama ternyata mendukung penggunaan teknik interogasi keras dengan alasan, “karena digunakan untuk membela negara.”

Kepada stasiun televisi Fox News, mantan wakil presiden AS Dick Cheney membela kebijakannya dan menyatakan bahwa teknik interogasi keras yang kontroversial itu, berhasil membuat para tersangka teroris buka mulut.

LS/zr/afp

Editor: Pasuhuk, Hendra