Pertemuan antara Angela Merkel dengan Barack Obama di Berlin, berlangsung bukan hanya sebagai mitra politik, melainkan pertemuan dua sahabat. Di penghujung kekuasaannya, Obama ingin menunjukan makna persahabatan itu.
Iklan
Bukan London, bukan Paris, melainkan Berlin: Pada akhir masa jabatannya Barack Obama merasa tak lengkap jika belum kembali mengunjungi Jerman.
Kunjungannya pekan ini merupakan lawatan keenam presiden Amerika Serikat itu. Kedatangannya di akhir masa jabatannya ini menunjukkan betapa pentingnya Jerman sebagai sekutu utama Amerika Serikat di Eropa, sekaligus ekspresi persahabatan politik Obama dengan Kanselir Angela Merkel.
Bukan tanpa noda
Kanselir Merkel dan Presiden Obama telah terbukti menjadi tim terbukti di panggung internasional dalam delapan tahun terakhir – meskipun hubungan itu tidak lepas dari beberapa persoalan. Pada musim panas tahun 2008, ketika Obama masih calon presiden, Merkel menolak keinginan Obama untuk menyampaikan pidato di depan Gerbang Brandenburg, sebagai bagian dari kampanye Obama.
Pada tahun 2011 dan 2012, Obama skeptis atas upaya penyelamatan Jerman dalam krisis euro. Orang nomor satu di AS itu khawatir jika Jerman salah langkah dalam pengambilan keputusan atas kebangkrutan Yunani yang dicemaskan berdampak buruk pula bagi perekonomian AS. Setahun kemudian, hubungan Jerman-AS kembali memanas akibat penyadapan percakapan telefon kanselir yang dilakukan dinas rahasia AS, NSA.
Kehancuran zona Euro seperti yang diperkirakan kaum analis, tidak terbukti. Masalah penyadapan NSA pun mereda dari halaman utama media. Setelah kemarahan di Jerman mereda, Berlin dan Washington mengubur masalah tersebut dengan membangun forum diskusi bilateral tentang perlindungan data. Badan intelejen Jerman juga tergantung pada temuan intelejen AS dalam menghadapi ancaman terorisme.
'Ngapain' Saja Obama Larut Malam?
Usai menyelesaikan kesibukannya sehari-hari, Presiden AS Barack Obama tidur sekitar 5 jam. Apa saja yang dilakukan orang nomor 1 di AS itu pada larut malam sebelum terlelap? Berikut dilansir dari Business Insider:
Foto: Getty Images
Pekerja Keras
Dia pekerja keras. Kesibukannya sebagai salah satu orang paling penting di dunia sangat menyita waktunya. Bagaikan 'kalong', hingga larut malam ia masih berkutat dengan berbagai hal. Ia kerap tidur lewat tengah malam. Sebelum jam 7 pagi, ia sudah terjaga.
Foto: Getty Images
Kirim Email, Memoles Pidato
Obama mengirimkan email larut malam untuk stafnya. Kadang ia meminta mereka untuk datang kembali ke kantor. Seperti misalkan saat ia memoles kembali pidato untuk keesokan harinya.
Foto: Getty Images/Afp/B. Smialowski
Makan Kacang Almond
Setiap malam Presiden AS, Barack Obama 'ngemil' kacang almond ringan yang rasanya asin. Entah kenapa, biasanya jumlah kacang almond yang ia santap hanya tujuh butir. Bukan enam, bukan delapan, tapi tujuh butir saja, demikian ia dan istrinya, Michelle kerap bercanda soal jumlah almond yang dimakannya. Malam hari, ia jarang minum apapun yang mengandung kafein.
Foto: margo555/Fotolia
Meledek Staf
Obama gemar memainkan Words With Friends di iPad dan menyaksikan tayangan olahraga di TV. Kadang-kadang, dia ‘iseng’ mengirim email ke staf-stafnya hanya sekedar untuk meledek jika tim olahraga kesayangan mereka baru saja kalah tanding.
Foto: picture-alliance/K. Lemm
Melahap Berita
Dia juga memantau berita – Koran yang dia baca di antaranya The New York Times, The Washington Post, dan The Wall Street Journal. Selebihnya, menyaksikan berita di TV kabel.
Foto: AP
Penuh Perhatian
Obama pernah menyaksikan di TV tentang siswa yang memasukan salah satu daftar impian mereka adalah bertemu dengan Presiden AS. Obama lantas mengirimkan email kepada asistennya dan bertanya mengapa ia belum bertemu dengan mereka. Asisten menjawab bahwa "seseorang memutuskan bahwa itu bukan ide yang baik." Obama merespon:"Yah, tapi saya presidennya dan menurut saya itu ide baik. '"
Foto: picture-alliance/dpa
Nonton Serial
Ia dan ibu negara Michelle Obama suka menonton televisi "Boardwalk Empire," "Game of Thrones", dan "Breaking Bad."
Foto: picture-alliance/dpa/HBO Enterprises
7 foto1 | 7
Erat bekerjasama
Merkel bagi Obama adalah kepala pemerintahan masyarakat ekonomi terbesar di Eropa, tidak hanya di bidang ekonomi, namun juga dalam resolusi krisis internasional.
Pemerintahan di Washington dalam beberapa tahun terakhir semakin ke mendekat ke Republik Federal Jerman. Dalam negosiasi soal perjanjian nuklir dengan Iran, diplomasi Jerman memainkan peran penting. Obamapun menggandeng Merkel dalam penyelesaian krisis di Ukrania.
Semakin dekatnya Jerman dengan pemerintahan Obama meningkatkan harapan atas komitmen kebijakan keamanan jerman. Berulang kali Washington mengingatkan mitra NATO-nya tersebut untuk menggenjot anggaran pertahanan agar mencapai target dua persen dari produk domestik bruto.
Merkel dan Obama menyatukan gaya politiknya yang cenderung tidak agresif. Mereka memiliki pandangan yang sama atas permasalahan dunia. Keduanya berkampanye untuk perdagangan bebas dan perjanjian Kemitraan Perdagangan dan Investasi Transatlantik TTIP yang kontroversial.
Keraguan di masa depan
Juni 2011 Obama menganugerahkan Medal of Freedom bagi Kanselir Merkel. Medal of Freedom merupakan penghargaan tertinggi kehormatan sipil Amerika Serikat. Obama memuji politisi CDU tersebut "fasih atas masalah hak asasi manusia dan nilai-nilai kemanusiaan."
Dalam penangangan krisis pengungsi, tak segan Obama memuji "kawan baik Angela" yang berdiri teguh dengan keputusanna mencari bantuan atas krisis Timur Tengah. Pujian itu dilontarkan dalam kunjungannya ke Hannover musim semi tahun ini.
Di sisi lain, pengganti Obama, Donald Trump punya suara berbeda. Dalam kampanye pemilu AS, Trump menyebut kebijakan pengungsi Merkel atas penangangan pengungsi sebagai sesuatu tindakan yang "gila". Dalam kamapanyenya, Trump- pun menyisakan keraguan atas kesetiaan AS dalam tubuh NATO.
Dalam hari-hari terakhirnya ini, Obama berusaha untuk menenangkan kecemasan mitra-mitranya di Eropa. Tapi di kantor kanselir Jerman di Berlin, sosok yang penuh tanggung jawab ini bisa berkabung lebih lama.
ap/hp (afp)
Inilah Manusia Paling Berkuasa di Bumi
Penguasa dan pemodal berkocek tebal mendikte arah sejarah dunia. Kesimpulan itu bisa dilihat dari daftar manusia paling berkuasa di muka bumi yang dirilis majalah Forbes. Siapa yang didaulat sebagai orang nomor satu?
Foto: Getty Images
1. Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin membuktikan dirinya sebagai satu dari segelintir manusia di bumi yang bisa melakukan apapun sesukanya tanpa perlu takut mendapat hukuman. Kisruh di Krimea dan Ukraina Timur, serta keterlibatan Rusia di Suriah adalah bukti kekuasaan nyaris tak berbatas milik orang nomor satu di Kremlin tersebut. Untuk itu Forbes mendaulatnya sebagai manusia paling berkuasa sejagad.
Foto: Reuters/M. Segar
2. Angela Merkel
Kepadanya Eropa bergantung. Angela Merkel tidak cuma sukses menata kekuasaan panjang selama tiga periode di Jerman, negara yang menopang perekonomian Eropa, tetapi juga memimpin benua biru itu melawan resesi ekonomi, kebangkrutan Yunani dan krisis pengungsi. Tidak heran jika Merkel didaulat sebagai perempuan paling berkuasa di dunia untuk sepuluh tahun terakhir.
Foto: picture-alliance/dpa
3. Barack Obama
Biasanya rangking nomor satu dalam daftar Forbes sudah dipesan oleh siapapun yang menjabat kepala negara Amerika Serikat. Tapi posisi Barack Obama tahun ini membuktikan melemahnya pengaruh penguasa Gedung Putih itu di tahun terakhir masa kekuasaannya. Ia tidak cuma kehilangan suara dalam banyak isu di Eropa, melainkan juga kehilangan taring di Timur Tengah berkat campur tangan Vladimir Putin.
Foto: picture-alliance/AP Photo/C. Dharapak
4. Paus Fransiskus
Orang nomor satu di Vatikan ini belum lama berkuasa, namun telah menggulirkan transformasi yang mengubah wajah gereja Katholik untuk selamanya. Ia menjadi Sri Paus pertama yang bersikap terbuka terhadap isu sensitif seperti pernikahan sesama jenis, perubahan iklim, aborsi dan peran perempuan dalam masyarakat.
Foto: Reuters/A. Bianchi
5. Xi Jinping
Ketika angkatan laut Amerika Serikat melintasi Laut Cina Selatan dengan armada pasifiknya, Xi Jinping dengan ringan mengklaim bahwa wilayah laut yang menjadi jalur nadi perekonomian dunia itu adalah milik Cina. Oleh pengamat, pria yang pernah menjadi buruh pabrik di usia 10 tahun itu didaulat sebagai pemimpin Cina paling berkuasa sejak era Mao Zedong.
Foto: Reuters/cnsphoto
6. Bill Gates
Pemilik Microsoft ini masuk dalam daftar mahluk paling berkuasa di dunia bukan karena produknya yang kini menggerakkan lebih dari separuh komputer di muka bumi, melainkan karena tidak-tanduknya dalam memerangi kemiskinan. Bill dan isterinya Melinda, menganggarkan hampir 30 milyar Dollar AS buat kegiatan sosial dan penelitian medis demi kaum yang tidak mampu.
Foto: AP
7. Janet Yellen
Kata-katanya bisa membuat ribuan pelaku saham dan perbankan kalang kabut atau jatuh bangkrut. Sebagai perempuan pertama yang menjabat Ketua Dewan Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve, Janet Yellen ikut mengatur dan mengarahkan perekonomian global.
Foto: Reuters
8. David Cameron
David Cameron mencatat prestasi besar ketika membawa Partai Konservatif ke tangga kekuasaan setelah beroposisi selama 23 tahun. Kiprah perdana menteri Inggris itu tidak selalu bermandikan emas. Tetapi sikap kerasnya dalam berbagai hal berulangkali menyudutkan Eropa, entah itu soal pengungsi, ekonomi atau reformasi Uni Eropa.
Foto: Getty Images/C. Furlong
9. Narendra Modi
Sejak mengambil alih kekuasaan tahun lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi terus memperluas pengaruhnya dan menjelma menjadi salah satu pemimpin dunia. Ia berambisi memodernisasi India lewat pembangunan infrastruktur dan pendidikan. Namun Modi mendapat tantangan besar menata kekuasaan di dalam negeri dengan pihak oposisi yang aktif merongrong pemerintahannya.
Foto: Getty Images/AFP/R. Schmidt
10. Larry Page
Miliyaran manusia di bumi menggunakan jasa mesin pencari yang diracik oleh Larry Page dan rekannya Sergey Brin. Tapi Page lebih dari sekedar Google. Ia kini memimpin perusahaan induk Alphabet yang menggawangi Google dan produk lainnya. Page bermimpi membawa Alphabet menjadi raksasa teknologi di bidang kecerdasan buatan, energi, teknologi informasi dan otomotif.