1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Tegaskan Perubahan Politik Timur Tengah

27 Januari 2009

Presiden Barack Obama mengumumkan perubahan drastis politik Timur Tengah dan pendekatan ke dunia Islam dari pemerintahannya.

Barack Obama dengan simbol bendera Iran, Irak dan Israel yang melambangkan konflik Timur Tengah.Foto: AP/DW

Presiden AS Barack Obama dalam wawancara khusus dengan pemancar televisi Al Arabiya mengatakan, kini sudah tiba saatnya Israel dan Palestina melanjutkan kembali perundingan perdamaian. Disebutkannya, pemerintahannya hendak mengupayakan perdamaian jangka panjang antara Israel dengan Palestina, maupun antara Israel dengan negara tetangga lainnya.

Namun Obama mengatakan ia tidak akan mendikte kepada Israel atau Palestina, mana yang paling baik untuk mereka : “Tapi saya yakin, kedua belah pihak menyadari, aksi yang terjadi saat ini tidak akan memembuahkan kemakmuran dan keamanan bagi rakyatnya, karena itulah kini saatnya untuk kembali ke meja perundingan. Langkah ini memang sulit dan memerlukan waktu.“

Dalam wawancara pertama dengan stasiun televisi Arab yang berkantor pusat di Dubai itu, Obama juga menegaskan, pemerintahannya akan melakukan pendekatan yang lebih komprehensif dalam hubungannya dengan dunia Islam. Ia juga mengakui, AS kadang-kadang juga melakukan kesalahan.

Namun Obama menegaskan, tidak ada alasan untuk tidak melakukan pemulihan kembali hubungan: “Jika kami sampaikan pesan ke dunia Arab dan Islam, bunyinya adalah kami siap memprakarsai kemitraan baru, yang berlandaskan sikap saling menghormati dan kepentingan bersama. Saya pikir, dengan itu dapat dicapai kemajuan besar.“

Berkaitan dengan sengketa atom Iran, presiden Barack Obama juga menawarkan dialog langsung terhadap pimpinan di Teheran. Dengan itu dilontarkan sinyal postif menyangkut perubahan haluan politik Iran dari Washington. Presiden sebelumnya, George W.Bush menolak segala bentuk perundingan langsung dengan Iran. Obama menegaskan : “Amatlah penting bagi kami untuk meyakinkan, akan memanfaatkan segala kemungkinan termasuk dengan cara diplomasi, dalam hubungan dengan Iran. Seperti saya sebutkan dalam pidato pelantikan, jika Iran bersedia membuka kepalannya, kami akan menyambut dengan tangan terbuka.“

Tawaran perundingan langsung dengan pimpinan di Teheran itu, juga sudah disampaikan oleh dutabesar baru AS di PBB, Susan Rice. Presiden Barack Obama dalam wawancara dengan Al Arabiya itu menegaskan perubahan drastis politik Timur Tengah dari Amerika Serikat. Sebelumnya Obama telah mengumumkan perubahan drastis dalam politik perang anti terror dan penutupan kamp tahanan Guantanamo serta reformasi politik perlindungan lingkungan. (as)