1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Terapkan Haluan Penghematan

2 Februari 2010

Setahun setelah memangku jabatannya, Barack Obama menemukan momentum untuk mengubah haluannya. Prioritasnya selain mendongkar konjunktur, juga seharusnya untuk menutup defisit anggaran.

Presiden Barack Obama ketika berpidato situasi nasional beberapa hari silam.Foto: AP

Politik pengetatan anggaran belanja negara dari presiden AS Barack Obama menjadi tema komentar dalam tajuk harian internasional.

Harian ekonomi Spanyol Expansion yang terbit di Madrid dalam tajuknya menulis komentar berjudul, Obama kini menetapkan haluan penghematan. Para penasehatnya memperingatkan, menimbang defisit anggaran amat besar akan muncul ancaman runtuhnya sistem keuangan Amerika. Terlepas dari pidatonya yang dramatis, pada kenyataannya Obama menaikan angggaran belanja negara pada tahun ini sebesar tiga persen. Mengapa ia tidak memulai secepatnya pengetatan anggaran? Hal ini berkaitan dengan merosotnya popularitas presiden AS itu, sehingga tema penciptaan lapangan kerja saat ini tetap diprioritaskan. Namun Gedung Putih juga tidak boleh lupa, bahwa selain memprioritaskan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi, prioritas yang kedua adalah menutup defisit anggaran.

Harian Jerman Frankfurter Allgemeine berkomentar : Defisit anggaran belanja AS pada tahun berjalan mencapai sekitar 1,6 trilyun Dollar, atau lebih dari 10 persen keseluruhan produk domestik bruttonya. Baru pada tahun 2011, defisit anggaran akan diturunkan ke tingkat 1,3 trilyun Dollar. Akan tetapi kemungkinannya juga amat tipis. Sebab rancangan anggaran belanja dari Gedung Putih amat jarang lolos dari perdebatan di Kongres. Karena itu, akan merupakan sensasi besar, jika defisit anggaran untuk tahun depan tidak lebih besar ketimbang yang diproyeksikan. Haluan penghematan pada dasarnya memiliki sebuah kesalahan mendasar. Karena program tunjangan sosial mendapat pengecualian. Begitu pula anggaran pertahanan, yang justru naik hingga mencapai 700 milyar Dolar. Bagi mitra Washington di Eropa jumlah anggaran ini samasekali tidak bisa dibayangkan.

Tema lainnya yang juga disoroti dalam komentar harian Eropa adalah penawaran penjualan CD berisi data para pengemplang pajak Jerman, yang menyimpan kekayaannya di sebuah bank Swiss, seharga 2,5 juta Euro.

Harian Austria Die Presse yang terbit di Wina berkomentar : Menimbang sukses dalam kasus pembelian CD data bank dari Lichtenstein, jawatan pajak Jerman juga siap mengucurkan dana jutaan Euro untuk data nasabah bank yang dicuri dari Swiss. Pemerintah Jerman kini bertindak sebagai penadah baran curian. Hal itu memberikan motivasi kepada para peniru perbuatan tsb. Mereka juga dapat mengembangkan bisnisnya, dengan memeras para pengemplang pajak bersangkutan. Akan tetapi, apakah memang segala cara dihalalkan untuk mencapai tujuan? Kasus Lichtenstein menunjukkan, tiba-tiba saja surga pelarian pajak itu siap melakukan kerjasama. Memang tidak adil, bahwa Swiss melindungi para pengemplang pajak. Tapi jika ketidak adilan dibalas dengan reaksi yang juga tidak adil, pelakunya akan kehilangan legitimasi moralnya.

Terakhir harian Jerman Berliner Zeitung berkomentar : Semangat jawatan pajak Jerman untuk mengidentifikasi para pengemplang pajak akan semakin dipercaya, jika di dalam negeri juga dilakukan hal serupa. Namun hal serupa itu ditakutkan akan menyebabkan hengkangnya para investor dan membahayakan lokasi produksi di dalam negeri. Perdebatan mengenai pembelian data curian para pengemplang pajak bukan hanya mendebarkan, akan tetapi juga penuh cerita kebohongan.

AS/AR/dpa/afpd