1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

070508 Obama Clinton

7 Mei 2008

Hillary Clinton menang tipis dari Barack Obama dalam pemilihan awal di negara bagian Indiana. Di North Carolina sebaliknya, Obama jelas unggul dari Hillary.

Barack Obama di Raleigh, N.C.Foto: AP

Suasana tegang meliputi AS, Selasa malam. Semakin malam, semakin tegang pertarungan antara Barack Obama dan Hillary Clinton. Obama menang di negara bagian North Carolina dengan selisih nyata 14%. Tapi Indiana butuh waktu lama untuk memastikan apakah Hillary bisa mempertahankan selisih perolehan suara yang hampir 2%.

Ternyata bisa. Tapi kesan yang ditinggalkan malam itu semakin kuat, Barack Obama adalah dan tetap favorit kubu demokrat untuk menjadi kandidat presiden. Ia semakin kuat dalam putaran penentuan ini.

Dengan tawa lepas, di antara sorak sorai pendukungnya, Obama menaiki panggung di Raleigh, North Carolina. Senator Afro-Amerika itu sama sekali tak ragu, bahwa ia tengah menapaki jalan menuju kemenangan.

"Malam ini, kita berjarak kurang dari 200 suara delegasi lagi, menuju nominasi untuk kandidat presiden", kata Obama.

Pekan -pekan lalu, keraguan terhadap Obama berkembang. Ia tidak bisa menang di negara bagian yang penting seperti Ohio dan Pennsylvania, karena mayoritas kalangan pekerja kulit putih lebih memilih HIllary.

Pernyataan-pernyataan anti Amerika yang dikeluarkan mantan pastornya Jeremiah Wright mengherankan banyak pemilih. Ditambah lagi komentar Obama tentang kota-kota kecil yang di masa sulit ekonomi berpegang pada agama dan senjata mereka, membuat berang banyak orang.

Merujuk pada kesalahannya, pria berusia 46 tahun itu menyebut diri sebagai utusan yang tidak sempurna. Ia juga menyinggung pertarungan sengit antara kubunya dengan kubu Clinton.

"Ya, ada perasaan terluka di kedua pihak. betul, bahwa setiap pihak ingin agar kandidatnya menang. Tetapi pertarungan ini bukan tentang Hillary Clinton, bukan tentang Barrack Obama, atau John McCain. Pemilihan ini menyangkut Anda, rakyat Amerika", kata Obama.

Sementara Hillary Clinton harus menunggu lama. Bersama suaminya Bill dan putri mereka Chelsea, ia akhirnya menaiki panggung di Indianapolis, Indiana, diiringi tepuk tangan para pendukung. Walau menang tipis, dan belum semua suara dihitung, perempuan 60 tahun itu memandang dirinya sebagai pemenang di Indiana.

Hillary mengatakan, "Malam ini, kita tampil ke depan, mengubah tren, dan terimakasih pada Anda, kita melaju dengan kecepatan tinggi ke Gedung Putih."

Seperti pada pemilihan awal di Pennsylvania, Clinton memohon bantuan finansial kepada para pendukungnya, agar bisa melanjutkan kampanye. Dan bahwa ia akan berjuang, terutama untuk rakyat kecil di AS, berulang kali ditekankan Hillary Clinton.

Tapi dia paham, ia tak bisa lagi mengejar Obama kalau hanya mengandalkan sisa pemilu awal yang belum digelar. Karena itu ia mendesak agar suara delegasi pemilu awal di Florida dan Michigan juga harus ikut dihitung.

"Akan agak aneh jadinya, jika kandidat hanya dipilih oleh 48 negara bagian", kata Hillary.

Hasil penghitungan suara dari Florida dan Michigan tidak akan diperhitungkan oleh pimpinan Partai Demokrat, karena kedua negara bagian itu melanggar aturan internal partai mengenai pembatasan jadwal pemilihan awal.

Bagaimana selanjutnya? Sampai tanggal 3 Juni, masih ada pemilihan awal di 6 negara bagian, tapi 3 hari sebelumnya, 31 Mei, pimpinan Partai Demokrat sudah akan mencoba mencari solusi bagi dilema kandidat. (rp)