1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Ungkapkan Rancangan Anggaran Negara

26 Februari 2009

Presiden Amerika Serikat Barack Obama Kamis kemarin (26/02) membeberkan rancangan anggaran negara yang disusunnya. Obama berencana memangkas belanja negara dan menaikkan pajak bagi orang-orang kaya.

Foto: picture-alliance/ dpa

Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak tanggung-tanggung dalam menyusun anggaran negaranya yang pertama. Sekarang pun sudah jelas bahwa defisit dalam anggaran negara tahun mendatang akan mencakup 1,1 trilyun Dolar. Artinya, 30 persen pengeluaran pemerintah Amerika Serikat dibiayai dari kredit.

Menurut Obama, langkah itu penting untuk memberikan rangsangan bagi perekonomian dan membawa Amerika Serikat keluar dari jeratan krisis.

Tapi kebijakan seperti itu tidak boleh berlangsung secara berkepanjangan. Ungkapnya, "Hanya dengan menerapkan disiplin ketat jangka panjang, kita dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi berkesinambungan dan meratakan kesejahteraan. Inilah tujuan rancangan anggaran negara yang saya serahkan ke Kongres hari ini.“

Presiden AS Barack Obama di Washington, Rabu (25/02), setelah pertemuan dengan tim ekonominya.Foto: AP

Obama berjanji akan memangkas 50 persen defisit hingga tahun 2013. Rancangan anggaran negara yang baru itu merupakan perhitungan dengan pemerintahan Bush. Pemerintah baru AS terpaksa mewarisi defisit dalam jumlah yang luar biasa, demikian dicantumkan dalam rancangan anggaran negara yang diajukan. Ini merupakan bukti dari kegagalan politik anggaran dan belanja negara pemerintahan sebelumnya. Dalam tahun anggaran 2009 ini, defisit yang harus ditanggung sudah mencakup 1,75 trilyun Dolar.

"Saya bertekad untuk mewujudkan perubahan yang diinginkan warga akhir November lalu. Artinya, memangkas apa yang tidak kita perlukan, untuk membayar apa yang kita lakukan,“ tegas Obama.

Padahal untuk mewujudkannya jauh lebih sulit, karena dua pertiga anggaran negara Amerika Serikat sudah ditetapkan dalam undang-undang dan berbagai perjanjian jangka panjang. Hanya sekitar sepertiganya yang dapat digunakan sebagai ruang gerak.

“Hari ini, kita harus berkonsentrasi pada pondasinya. Mewarisi defisit sekitar 1 trilyun Dolar membuat kita harus mengutamakan perbaikan perekonomian, dan bukan hal-hal yang sebenarnya kita inginkan," kata pria berusia 47 tahun itu.

Untuk itu Obama menetapkan sejumlah hal yang diprioritaskan dan mulai mewujudkan janji kampanyenya. Dengan dana kesehatan yang sangat besar jumlahnya, Obama berencana melindungi warga Amerika Serikat dengan asuransi kesehatan dalam sepuluh tahun mendatang. Saat ini sekitar 48 juta warga Amerika Serikat hidup tanpa asuransi kesehatan.

Obama juga hendak menanamkan modal pada sektor pendidikan sekolah dan penggunaan energi terbarukan. Selain itu, mulai April ini, semua warga Amerika Serikat yang berpenghasilan di bawah 200 ribu Dolar akan menikmati keringanan pajak. Sedangkan pajak bagi warga yang kaya dinaikkan dan berbagai keringanan untuk golongan ini dihapuskan.

Obama juga akan memangkas belanja negara. Subsidi sektor pertanian dan militer akan dipotong. Selain itu, tidak akan ada lagi bantuan untuk program khusus.

Rancangan anggaran negara pertama yang disusun Obama harus menempuh perjalanan panjang. Pertama, harus disetujui oleh parlemen atau Dewan Perwakilan Rakyat, di mana Partai Demokrat yang mendukung Obama memiliki kursi mayoritas. Kemudian Senat juga harus menyetujuinya. Di sini Partai Republik dapat saja menghalangi kemufakatan. Oleh sebab itu Obama berupaya menarik simpati kubu Republik tanpa harus kehilangan simpati dari kubunya sendiri, Partai Demokrat. Anggaran negara Amerika Serikat yang baru mulai 1 Oktober tahun ini.(ls)