1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Yakin Bisa Atasi Krisis AS

25 Februari 2009

Dalam pidato politik perdana di hadapan Kongres, Selasa (24/02), Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyampaikan langkah kerja menghadapi krisis ekonomi. “Negara kita bisa mengatasinya”, begitu didengungkannya.

Presiden Barack Obama di hadapan kedua kamar Kongress 24 Februari 2009.Foto: AP

Presiden Barack Obama langsung membahas krisis ekonomi dalam pidatonya. Obama melihatnya sebagai kesalahan perkembangan sepuluh tahun terakhir, bahkan jauh sebelum terjadinya krisis perbankan akibat kredit macet di bidang properti.

Ia menyebutkan warga Amerika sudah terlalu lama hidup melampaui kemampuan keuangannya, menderegulasi berbagai aturan dan tidak melakukan perencanaan jangka panjang. Obama menjelaskan, bagaimana kebijakan politik pemerintahnya bakal mengatasi krisis ini. Ia pun optimis akan berhasil: "Kami ingin membangun kembali, kami akan pulih dan Amerika Serikat akan bangkit lebih kuat dari sebelumnya."

Paket konjungtur senilai hampir 800 milyar dolar yang disepakati Kongres merupakan langkah pertama menuju target itu. Agar dana itu tidak disia-siakan, Obama akan segera mendorong pemberian kredit oleh perbankan kepada nasabahnya. Obama menjamin bahwa tabungan rakyat di bank-bank Amerika Serikat itu aman. Selain itu ia menegaskan, yang ingin diselamatkan adalah warga, bukan perbankan.

Sehubungan dengan lembaga keuangan, ia menjanjikan pengawasan ketat, agar rakyat betul-betul diuntungkan oleh paket penyelamatan itu. "Kali ini para manajer dan direktur tidak akan bisa menambah gaji dari uang pembayar pajak, membeli tirai jendela yang mahal atau menghilang naik jet pribadi. Masa-masa itu telah berlalu", begitu ungkapnya, diantara tepuk tangan riuh.

Penghematan di berbagai sektor juga merupakan prioritas dalam mengatasi krisis. Namun dalam tiga hal, ia akan mendorong investasi, yakni di sektor energi, asuransi kesehatan dan pendidikan.

Selain itu, di tingkat internasional ia akan bekerjasama dengan negara-negara industri dan ambang industri G-20. Tuturmya, "Untuk menghadapi krisis ekonomi global ini kami bekerjasama dengan negara G-20 untuk mengembalikan kepercayaan dalam sistim keuangan, menghindari kemungkinan terjadinya proteksionisme dan meningkatkan permintaan dunia untuk produk Amerika. Karena dunia tergantung pada sebuah Amerika Serikat yang memiliki ekonomi kuat, seperti ekonomi kami juga tergantung pada kekuatan ekonomi dunia.”

Dalam pidato yang berlangsung sekitar satu jam itu, Obama tidak berbicara banyak mengenai politik luar negeri. Namun, ia menjanjikan perang di Irak akan diakhiri secara bertanggung jawab dan mengembangkan sebuah strategi baru untuk Pakistan dan Afghanistan. Selain itu, Obama mengingatkan, telah memerintahkan penutupan penjara Guantanamo: „Dan karenanya hari ini saya bisa mengatakan, tanpa berandai-andai: Amerika Serikat tidak melakukan penganiayaan.“

Usai pidato Obama, partai Republik segera mengirimkan komentar melalui video. Gubernur Louisiana, Bob Jindal yang bertindak sebagai juru bicara, menyebut rencana Obama sebagai tak bertanggungjawab. Ia menegaskan bahwa program konjungtur yang dicanangkan akan membebani generasi mendatang Amerika Serikat dengan utang yang tak terkira. (ek)