1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanGlobal

Obat Herbal Tradisional yang Terbukti Ampuh dan Berkhasiat

27 Mei 2022

Obat-obatan dari ekstraksi tanaman sudah dikenal sejak berabad silam. Para ilmuwan kini terus mencari temuan baru. Beberapa ekstraksi tanaman terbukti berkhasiat dalam dunia medis.

Tumbuhan Hawthorn
Hawthorn diyakini ampuh untuk mengobati penyakit kardiovaskularFoto: Gottfried Czepluch/IMAGO

Manusia sudah mengekstraksi unsur berkhasiat dari tanaman sejak ribuan tahun lalu. Walaupun pengobatan herbal tradisional sering didiskreditkan sebagai tidak ilmiah, tetapi faktanya lebih dari sepertiga obat-obatan modern dibuat baik langsung atau tidak langung dari produk alami, seperti tanaman, mikro organisme, atau binatang.

Para peneliti dari Scripps Research Institute di California, Amerika Serikat, belum lama ini menemukan bahan kimia yang diekstraksi dari kulit pohon Galbulimima belgraveana dari ordo Magnolia yang punya efek psikotropika dan bisa membantu terapi depresi dan kelainan kecemasan berlebihan.

Tanaman ini hanya ditemukan endemik di hutan tropis Indonesia, Papua Nugini, dan Australia utara. Sejak berabad silam dimanfaatkan penduduk asli sebagai ramuan obat untuk menyembuhkan rasa sakit dan nyeri serta demam.

Melacak Khasiat Tanaman Herbal Yang Terlupakan

04:03

This browser does not support the video element.

"Hal ini menunjukkan kedokteran Barat tidak mempedulikan pasar untuk sarana terapi baru, yakni obat-obatan tradisional yang menunggu untuk diriset,” Ryan Shenvi, PhD, profesor ilmu kimia di Scripps Research kepada para wartawan belum lama ini.

Beragam obat modern dari tumbuhan

Opium adalah contoh yang paling terkenal dari obat-obatan tradisional yang diekstraksi dari tumbuhan dan dijadikan obat modern yang terbukti ampuh. Sejak 4.000 tahun lalu, opium sudah digunakan untuk mengobati rasa sakit. Keluarga opiat seperti morfin dan kodein diekstraksi dari tanaman poppy dan memiliki efek sangat kuat terhadap sistem saraf pusat.

Kita telusuri lagi obat-obatan kuno berbasis tanaman yang mendemonstrasikan keuntungan di bidang medis dan ilmu pengetahuan apa yang ada di sebaliknya?

Para petani di Afganistan sedang memanen opium mentah dari bunga poppyFoto: Rahmat Gul/AP/picture alliance

Kacang babi obat penyakit parkinson

Kacang babi atau kara benguk (Mucuna pruriens) sudah digunakan lebih dari 3.000 tahun dalam pengobatan tradisional India, Ayurveda, dan pengobatan tradisional Cina. Naskah kuno menyebutkan para tabib menggunakan ekstrak kacang itu untuk mengurangi tremor pada pasien, yang kini dalam kedokteran modern didiagnosis mengidap parkinson.

Riset menunjukkan kacang babi mengandung unsur aktif yang disebut levodopa, yang jadi komponen dalam obat modern untukterapi pasien parkinson.

Levodopa membantu menghentian tremor pada pesien, dengan meningkatkan sinyal dopamine dalam wilayah otak yang mengendalikan gerak motorik.

Sejarah modern levodopa dimulai awal abad ke 20, saat komponen itu dibuat sintesanya oleh ahli biokimia Casimir Funk dari Polandia. Beberada dekade kemudian, tepatnya di tahun 1960an, para ilmuwan menemukan levodopa terbukti efektif dalam menghentikan tremor pada pasien parkinson. Obatnya merevolusi pengobatan penyakit ini dan hingga kini tetap jadi standar utama untuk terapi parkinson.

Kulit pohon Pacific yew perangi kanker

Pohon Pacific yew di negara bagian Oregon, ASFoto: George Ostertag/IMAGO

Pohon yew punya posisi istimewa dalam mitologi kedokteran Eropa. Sebagian besar bagian pohonnya sangat beracun, yang memicu asosiasi antara kematian dan hidup abadi. Namun, ada satu spesies pohon yew di Amerika utara, Pacific yew (Taxus brevifolia), yang menunjukan komponen berkhasiat dan sangat berguna untuk kepentingan medis.

Para ilmuwan menemukan pada tahun 1960an, kulit batang pohon ini mengandung unsur aktif yang disebut takse. Salah satunya yang disebut Paklitaksel, sudah dikembangkan menjadi obat yang efektif dalam pengobatan penyakit kanker. Paclitaxel dapat menghentikan pembelahan sel kanker dan memblokir pertumbuhan lebih lanjut penyakit ini.

Obat legendaris dari kulit pohon gandarusa

Kulit batang pohon gandarusa atau dedalu atau willow juga punya sejarah panjang dalam pengobatan tradisional. Warga Sumeria dan Mesir kuno sekitar 4.000 tahun lalu sudah menggunakan kulit batang pohon gandarusa untuk mengobati rasa sakit dan sejak itu menjadi obat tradisional.

Kulit batang pohon gandarusa atau willow mengandung unsur aktif yang disebut  salisin. Unsur aktif ini kemudian menjadi basis dari temuan obat anti rasa sakit modern paling legendaris, yaitu aspirin.

Aspirin memiliki beragam khasiat medis, antara lain penghilang rasa sakit, menurunkan demam, dan mencegah penyakit stroke. Aspirin digunakan ssecara luas di seluruh dunia saat pandemi flu Spanyol 1918 untuk menurunkan demam tinggi.

Hawthorn mengobati penyakit kardiovaskular

Uji klinis dengan standar modern menunjukkan hawthorn (Crataegus spp), sejenis tanaman mawar, terbukti menurunkan tekanan darah dan bisa digunakan dalam terapi penyakit jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskular. Buah hawthorn mengandung unsur aktif bioflavonoid dan proanthosianidin yang punya aktivitas antioksidan yang signifikan.

Khasiat medis hawthorn pertama kali ditulis oleh dokter Yunani kuno Dioscorides dari abad satu Masehi dan oleh ahli pengobatan tradisional Cina Tang-Ben-Cao pada abad ke 7 Masehi.

Ekstrak Hawthorn sejauh ini belum dikembangkan untuk obat modern, riset masih terus berlanjut dan diperlukan penelitian lebih serius, untuk menegaskan keamanan penggunaan ekstraknya dalam jangka panjang untuk mengobati penyakit. (as/yf)