1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obyek dan Kegiatan Antariksa 2013

Dirk Lorensen15 Februari 2013

Asteroid 2012 DA 14 Jumat (15/2) melintasi planet Bumi. Sebelumnya Asteroid Apophis melesat dekat bumi 10 Januari lalu. Dan 2013 benda langit lainnya masih akan bergerak di seputar tata surya.

The image was sent by Alan Harris (Asteroidenforscher am Deutschen Zentrum für Luft- und Raumfahrt (DLR)), no charge, to be used in an article about NEO-Shield program. Asteroid Erdnahe Asteroide und Kometen im Blick: Die internationale Kooperation NEOShield unter der Leitung des DLR untersucht, mit welchen Maßnahmen die Kollision eines solchen Objekts mit der Erde verhindert werden kann. Quelle: NASA/JPL/JHUAPL (Montage: DLR). Berlin. 2012
Erdnahe Asteroide und KometenFoto: NASA/JPL/JHUAPL

Bumi kembali dilintasi benda langit dalam jarak "relatif" dekat. Asteroid 2012 DA 14 Jumat 15 Februari melintas melewati bumi sejarak hingga 27 ribu kilometer di atas kawasan Indonesia. Artinya benda langit ini melintas di ketinggian orbit geostasioner dimana ratusan satelit berada.

Tapi para astronom memberi keterangan yang melegakan. Tumbukan dengan bumi tidak mungkin terjadi. Karena objek ini diameternya hanya 40 meter, kemungkinan jika bertumbukan dengan bumi hanya akan memiliki dampak regional.

Asteroid 2012 DA 14 sudah dipantau para astronom sejak setahun lalu, ketika masih berjarak empat juta kilometer dari Bumi. Asteroid ini terdiri dari batuan yang berpori-pori.

Untuk mengamati singgahan asteroid ini, penggemar astronomi pada malam 15 Februari 2013 dapat mengikuti dengan teleskop, bagaimana asteroid 2012 DA 14 bergerak melewati rasi bintang Virgo dan Coma Berenices (Rambut Berenice).

Skenario mengerikan bila asteroid bertabrakan dengan bumiFoto: NASA/Don Davis

Apophis Lintasi Bumi

Sebelumnya 10 Januari 2013 asteroid Apophis salah satu objek di antariksa yang menggemparkan saat ini, melesat di dekat bumi. Nama asteroid ini diambil dari dewa kekelaman Mesir.

Kali ini Apophis melintasi bumi pada jarak yang aman, sekitar 15 juta kilometer. Tapi para astronom akan terus mengikuti dengan seksama pergerakan benda langit yang besarnya sekitar 300 meter itu dengan teleskop optis dan antene radar yang besar.

Apophis diramalkan akan mendekati bumi pada jarak lintasan yang digolongkan ancaman Jumat 13 April 2029.  Apophis akan melewati bumi pada jarak sekitar 30 ribu kilometer. Itu berarti orbit objek kosmis tersebut jauh lebih dekat ke bumi dibanding orbit satelit cuaca dan komunikasi yang berada jalur geostasioner di atas ekuator pada ketinggian 36 ribu kilometer.

Tujuh tahun kemudian Apophis bahkan dapat bertabrakan dengan bumi. Namun kemungkinan untuk ini memang hanya 1 banding 100.000. Tapi tabrakan dapat berdampak bencana besar. Peneliti masih cemas, setidaknya sampai pengamatan radar yang tepat diharapkan menunjukkan, bahwa Apophis pada tahun 2036 juga tidak menabrak bumi.

Asteroid VestaFoto: Reuters

Komet-Komet Besar

Bumi selalu mendapat  kunjungan tak diundang dari dalam sistem tata surya. Komet Panstarrs akan tampak pada bulan Maret. Sistem teleskop otomatis Panstarrs di Hawaii menemukan komet berupa bongkahan es itu bulan Maret 2011 lalu.

Pada tanggal 10 Maret 2013 komet itu mencapai jarak terdekatnya terhadap matahari. Dengan demikian komet jauh lebih dekat ke Bumi daripada Merkurius, planet paling dalam pada susunan tata surya. Setelah melintasi matahari, komet Panstarrs melesat melewati rasi bintang Pisces dan Andromeda. Ini posisi yang menguntungkan bagi para pengamat di belahan utara bumi.

Komet ISONFoto: CC-BY-SA-Remanzacco Observatory

Berdasarkan model perhitungan, komet itu akan dapat dilihat dengan mata telanjang dan memiliki ekor bercahaya yang istimewa. Meskipun demikian prognosa yang tepat untuk komet amat sulit. Inti komet diameternya hanya beberapa kilometer dan terdiri dari es, batuan-batuan kecil dan banyak materi debu. Yang menentukan untuk tampilan optis komet-komet adalah berapa banyak materi es yang menguap dan berapa banyak materi debu yang ikut terbawa sebagai ekornya.

Campuran itu pada setiap komet berbeda-beda dan oleh karenanya hanya dapat diperhitungkan secara kasar. Tapi peluang untuk mengagumi komet besar, setelah tampilan mempesona komet Hale-Bopp 15 tahun lalu, sekarang cukup bagus.

Dan bukan hanya satu. Komet ISON sekitar akhir November 2013 diduga lebih mengesankan daripada Panstarrs yang melintas pada bulan Maret. Komet dengan inti bongkahan es itu tertangkap pengamat bintang ISON di Kaukasus September tahun lalu, tanggal 28 November 2013 mendatang, akan mengelilingi matahari dalam orbit berjarak dua juta kilometer.

Karena itu materi es dan debu dalam jumlah besar dapat benar-benar terbakar. Berdasarkan semua prediksi pada cuaca yang cerah, komet itu dapat terlihat sebagai objek yang terang hampir di sebelah matahari. Seandainya masih dapat eksis saat pertemuannya  yang amat dekat dengan matahari, pada masa menjelang Natal komet itu akan tampak bersinar terang pada waktu malam.

Peneliti planet menemukan es pada asteroidFoto: picture-alliance/dpa

Fenomena Langit

Di mana ada cahaya, biasanya juga banyak bayangan. Kata-kata bijak ini juga berlaku pada langit pada tahun 2013. Tanggal 25 April terjadi gerhana saat bulan purnama menutupi inti bayangan bumi. Tapi hanya sekitar satu persen bagian bulan yang akan tertutupi. Kejadian ini dapat dilihat dari Eropa, Afrika, sebagian besar Asia dan Australia.

Gerhana matahari berbentuk cicin terjadi tanggal 9 dan 10 Mei 2013 dapat dilihat pengamat langit yang berada di Indonesia, Australia atau di Pasifik Tengah.

Tanggal 3 November 2013 akan terjadi satu-satunya gerhana matahari total tahun ini. Zona gerhana gelap total maksimal selebar 57 km sebagian besar melewati Atlantik, tapi juga melalui Gabon, Kongo, Uganda dan Kenya. Secara parsial gerhana ini terjadi seluruh Afrika, di bagian timur paling luar Amerika Serikat, di utara Amerika Latin, die Eropa Selatan dan di semenanjung Arab.

Simbol grafis matahari, planet dan bulanFoto: Fotolia/miket

Misi Antariksa

Puncak kegiatan Badan Antariksa Eropa (ESA) adalah peluncuran tiga Satelit Swarm bulan April mendatang. Satelit-satelit yang dibuat oleh Perusahaan Astrium di Friedrichshafen Jerman, diharapkan dapat meneliti medan magnet bumi setepat mungkin dibanding sebelumnya.

Dengan misi Swarm tersebut, ESA mengokohkan posisi pimpinannya dalam pengamatan bumi. Pesawat antariksa peneliti medan magnet itu sudah selesai sekitar satu tahun lalu, tapi sehubungan masalah dengan roket pengangkut Rusia, peluncurannya berulang kali ditunda. Tahun 2013 ini diharapkan dapat dimulai pengukuran pada ketinggian 500 kilometer.

Mulai Mei mendatang ESA kembali mengirimkan astronot ke orbit luar angkasa. Luca Parmitano dari Italia selama setengah tahun akan melakukan eksperimen di laboratorium antariksa Columbus. Sekitar satu tahun sesudahnya, astronot Jerman Alexander Gerst akan menyusul ke ruang angkasa.

Cina juga merencanakan pengiriman pesawat berawak ke stasiun ruang angkasanya Tiangong. Di tingkat politik tahun 2013 ini akan dilakukan kontak makin intensif, agar dapat membuka peluang Cina menjadi mitra ISS. Hal yang selama ini ditolak Amerika Serikat.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait