Kecil Kemungkinan Imigran Dewasa Dapat Pekerjaan di Jerman
Keith Walker
16 September 2018
Apakah seorang imigran mampu mendapat pekerjaan di Jerman, tampaknya sangat tergantung pada usia saat ia tiba di Jerman. Jika sudah melampaui usia itu, kemungkinan ia akan "ketinggalan", demikian laporan OECD.
Iklan
Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Eropa (OECD) mempublikasikan studi tahunannya tentang pendidikan di Jerman beberapa hari lalu. "Pendidikan Sekilas Pandang", demikian judulnya, mencakup situasi pendidikan di seluruh dunia, termasuk 36 negara anggota OECD, juga beberapa negara mitra, seperti Cina, Rusia, India, Arab Saudi dan Afrika Selatan.
Laporan mengungkap bahwa di sebagian besar negara OECD, orang dewasa yang dilahirkan di negara lain hanya memiliki kemungkinan kecil untuk mendapat pekerjaan, atau mendapat pendidikan serta pelatihan. Austria dan Jerman adalah dua negara dengan perbedaan paling menyolok dalam hal ini, jika warga berusia 15-29 tahun yang lahir di luar negeri dibandingkan dengan yang lahir di negara tempat ia tinggal sekarang.
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Jerman adalah negara yang jadi tujuan imigran kedua terbesar setelah AS. Selama 60 tahun Jerman sudah menerima imigran. Sekarang sebuah pameran menengok kembali sejarah ini.
Foto: DW/J. Hennig
Nomor Dua di Dunia
Tahun 2013, sekitar 1,2 juta orang berimigrasi ke Jerman. Jerman, baik Barat dan Timur, sudah mengiklankan diri sebagai negara tujuan pekerja tamu sejak 1950-an. Sekarang, imigran terutama berasal dari negara-negara yang baru jadi anggota Uni Eropa. Mereka memperkaya kebudayaan dan keanekaragaman kuliner di Jerman.
Foto: DW/J. Hennig
Para "Gastarbeiter" (Pekerja Tamu)
Di tahun 1950-an Jerman Barat mengalami kemajuan ekonomi. Untuk mengatasi situasi kurangnya pekerja, pemerintah mempromosikan kemungkinan kerja bagi pekerja tamu dari luar negeri. Mulai 1950-an, sebagian besar orang yang datang ke Jerman sebagai pekerja, hidup dalam kemiskinan di negara asalnya.
Foto: DW/J. Hennig
Kantor Penghubung
Antara 1955 dan 1968 Jerman Barat menandatangani kesepakatan dengan Italia, Spanyol, Yunani, Turki, Maroko, Korea Selatan, Portugal, Tunisia dan Yugoslavia. Di negara-negara itu didirikan kantor khusus untuk orang-orang yang ingin melamar pekerjaan.
Foto: DW/J. Hennig
Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum pekerja diijinkan datang ke Jerman, kesehatan mereka diperiksa lebih dulu. Hanya mereka yang sehat dan mampu bekerja mendapatkan pekerjaan di Jerman Barat.
Foto: DW/J. Hennig
Yang Kesatu Juta
Armando Rodrigues de Sá dari Portugal (38), menjadi pekerja ke 1 juta, disambut kedatangannya di stasiun kereta api Köln-Deutz pada September 1964. Pengrajin kayu itu mendapat hadiah sepeda Motor, yang kini masih tersimpan di Museum Haus der Gesichte Bonn.
Foto: DW/J. Hennig
Seberangi Eropa dengan "Türkenkutsche"
Dengan Ford Transit ini, Sabri Güler mengadakan perjalanan dari utara ke selatan Eropa. Pedagang bahan pangan dari Turki itu menjadikan mobil ini sebagai toko keliling. Ford model ini sangat disukai imigran Turki, karena bisa memuat banyak barang. Karena itu, di Jerman Ford Transit sering disebut "Türkenkutsche" (Kereta Turki).
Foto: DW/J. Hennig
Pekerja Kontrak di Jerman Timur
Pertengahan 1960-an pekerja tamu juga dibutuhkan di Jerman Timur yang komunis. Mereka disebut pekerja kontrak, dan terutama bekerja di industri tekstil. Sebagian besar dari mereka berasal dari negara sosialis seperti Vietnam, Kuba dan Aljazair. Pekerja imigran di Jerman Timur lebih sedikit daripada di Barat. Tahun 1989 jumlahnya hanya 190.000, sedangkan di Jerman Barat sudah lima juta orang.
Foto: DW/J. Hennig
Makanan Khas dari Berbagai Negara
Banyak pekerja tamu akhirnya tinggal di Jerman dan mendatangkan keluarga mereka. Mereka membawa serta banyak kebiasaan dan tradisi dari tanah air mereka ke Jerman. Sehingga keanekaragaman budaya menyebar. Ini tampak paling jelas jika melihat menu di restoran. Döner (Turki) sekarang jadi salah satu makanan cepat saji yang paling disukai di Jerman.
Foto: DW/S. Soliman
Kepala Berita Yang Negatif
Tahun 1980-an dan 1990-an muncul perdebatan di Jerman, karena timbulnya kekhawatiran terbentuknya "geto" kaum migran di kota-kota. Di samping itu, kriminalisasi remaja yang berlatar belakang imigran meningkat, dan diberitakan banyak media. Awal tahun 1990-an di Jerman Barat dan Timur terjadi sejumlah kekerasan rasisme.
Foto: DW/J. Hennig
Tradisi vs. Kebudayaan Barat
Di keluarga-keluarga imigran juga terjadi konflik kebudayaan. Sutradara Jerman-Turki Fatih Akin mengangkat pertentangan pendidikan Muslim-Turki dan kehidupan gaya Barat dalam filmnya "Gegen die Wand". Di festival film Berlinale 2004, film itu jadi produksi Jerman yang kembali mendapat penghargaan Beruang Emas, setelah 17 tahun sebelumnya penghargaan selalu diraih negara lain.
Foto: DW/J. Hennig
Pangeran Balam I
Organisasi karnaval dari kota Aachen, "Koe Jonge" mendeklarasikan Balam Bayarubanga asal Uganda jadi "pangeran". Balam I adalah pangeran karnaval pertama di Jerman yang berkulit hitam. Dengan langkah itu, organisasi pencinta karnaval ini memberikan sinyal menentang rasisme dan mendukung integrasi. Kostum pangerannya diserahkan Balam I untuk dipamerkan di museum Haus der Geschichte di Bonn.
Foto: DW/J. Hennig
11 foto1 | 11
Di Jerman, 24% dari mereka dalam kelompok usia itu, yang lahir di luar negeri, tidak punya pekerjaan, juga pendidikan serta pelatihan. Sementara warga Jerman dalam usia itu hanya 7% yang tidak mendapat baik pekerjaan, maupun pendidikan dan pelatihan.
Tiba dalam usia muda memperbesar peluang kerja
Warga dewasa berpendidikan tinggi yang lahir di luar negeri tapi tiba di Jerman pada usia 15 tahun rata-rata memiliki pekerjaan, sama halnya dengan mereka yang lahir di Jerman. Keduanya sekitar 90%.
Tapi hanya 76% dari mereka yang tiba di Jerman pada usia 16 atau lebih tua memiliki pekerjaan. Sepertiga lainnya tidak memiliki pekerjaan, juga tidak memiliki pendidikan dan pelatihan.
10 Hal yang Harus Anda Ketahui Jika Datang di Jerman
Jika Anda akan datang ke Jerman, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui: hukum serta norma sosial yang mungkin tidak dikenal di tempat Anda.
Foto: picture alliance
Jangan Bekerja tanpa Izin Kerja
Bekerja tanpa izin kerja di Jerman berarti melanggar hukum. Jika seseorang terbukti bekerja secara ilegal, bisa divonis membayar denda atau bahkan hukuman penjara
Foto: picture-alliance/ZB
Bayar Pajak
Sistem perpajakan Jerman cukup rumit. Tapi jangan coba-coba untuk mungkir membayar pajak dengan alasan tidak mengerti. Menurut hukum, tidak membayar pajak dianggap sebagai "pencurian pada masyarakat". Membayar pajak merupakan kewajiban, juga bagi warga negara asing yang bekerja di Jerman.
Foto: Fotolia/Joachim B. Albers
Kekerasan terhadap Anak
Di Jerman, memukul anak merupakan satu tindak pidana. Hukuman fisik tidak diterima sebagai cara mendidik anak-anak, baik di rumah maupun di sekolah. Hukum Jerman menyatakan: "Anak-anak memiliki hak untuk pendidikan yang bebas dari kekerasan. Hukuman fisik dan psikologis serta perlakuan yang merendahkan martabat adalah hal terlarang."
Foto: picture alliance / ZB
Wajib Sekolah
Anak berusia 6 tahun wajib terdaftar di satu sekolah. Seorang anak setidaknya harus bersekolah selama 10 tahun. Mangkir pergi ke sekolah dengan alasan keagamaan tidak diperbolehkan di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Pedersen
Jangan Ribut!
Setiap warga harus menjaga ketentraman lingkungan. Di Jerman, antara pukul 10 malam dan 6 pagi merupakan waktunya untuk "tenang". Tetangga bisa memanggil polisi, jika ia merasa terganggu oleh suara bising atau keributan yang terdengar dari rumah Anda.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Harga Pas
Jika berbelanja di toko, Anda boleh saja mencoba menawar satu barang yang harganya sudah tertera. Namun Anda jangan heran jika pelayan toko merasa bingung. Barang-barang yang dipajang di rak supermarket atau di toko-toko harganya sudah ditentukan. Anda bisa menguji kemampuan menawar harga di pasar-pasar loak di Jerman.
Foto: Fotolia/G. Sanders
Jangan Beri Makan Hewan
Tidak banyak hewan liar di Jerman. Dan jika ada, hewan-hewan ini dilindungi oleh undang-undang perlindungan hewan khusus. Dan, memberi makan pada kucing atau anjing tetangga tanpa minta izin bukanlah hal yang bijak. Jika binatang tersebut nantinya lebih dekat pada Anda, si pemilik bisa menuntut Anda secara hukum.
Foto: imago/blickwinkel
Tepat Waktu
Menepati janji dan tepat waktu merupakan hal yang sangat penting di Jerman. Citra seseorang akan rusak jika sering datang terlambat. Jika tidak tahu pasti apakah bisa datang tepat waktu, Anda harus memberitahukannya pada saat membuat janji.
Foto: picture alliance
Jaga Jarak
Di Indonesia, membelai atau memberi permen pada anak kecil di sekitar rumah kita merupakan kebiasaan yang normal. Di Jerman, Anda harus meminta izin dulu pada orangtua si anak. Tidak peduli seberapa ramah seorang anak yang tidak dikenal, Anda tetap harus menjaga jarak.
Foto: picture alliance/Bildagentur-online
Dilarang Cuci Mobil Sembarangan
Memang lebih murah untuk mencuci mobil di halaman rumah. Namun, di Jerman hal ini dilarang. Alasannya: perlindungan lingkungan. Sabun yang digunakan untuk mencuci mobil bisa berdampak buruk pada air tanah. Perlindungan lingkungan merupakan isu yang sangat penting untuk Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Wolfraum
10 foto1 | 10
Warga asli Jerman berpeluang besar dapat pekerjaan di Jerman
Warga asing yang punya pendidikan tinggi dan bekerja, jumlahnya lebih sedikit (78%) dibading warga Jerman berusia sama (91%).
Seperempat (25%) orang dewasa yang lahir di luar negeri punya pendidikan tinggi, sementara jumlah orang dewasa berpendidikan tinggi yang lahir di Jerman hampir sama, yaitu 30%. Studi OECD tidak membedakan antara kualifikasi yang diperoleh dari universitas di luar dan di dalam Jerman.
Dari data yang diperoleh, diperkirakan mereka yang memiliki kualifikasi dan pengalaman dari luar negeri sulit mendapat pengakuan bagi pendidikan dan pengalaman mereka yang didapat di luar negeri. Studi mengungkap, halangan berupa bahasa dan diskriminasi saat mencari pekerjaan juga jadi faktor yang mempersulit.
Kerugian yang diderita dalam hal pendidikan dan di lapangan kerja berdampak pada keadaan sosio-ekonomi dan keadaan umum mereka. Hal itu disalurkan dari orang tua ke anak-anak mereka. Demikian dikemukakan OECD.
Inilah Srikandi Pembawa Harum Nama Indonesia di Dunia Industri Logam Jerman
Perempuan asal Indonesia ini dipercaya sebagai pakar analisis di perusahaan logam bergengsi Jerman yang memproduksi mesin pencetak. Pekerjaan langka dalam dunia kerja yang di Jerman pun masih didominasi pria.
Foto: DW/Ayu Purwaningsih
Mengenal mesin ekstruder
Jerman terkenal dalam memproduksi logam presisi tahan aus berkualitas tinggi, yang digunakan dalam berbagai keperluan industri. Termasuk di antaranya yang diproduksi perusahaan di Remscheid ini. Perusahaan Jerman CA. Picard mengkhususkan diri dalam bidang teknologi pelat baja dan komponen mesin ekstruder yang mencetak berbagai kebutuhan manusia.
Foto: DW/Ayu Purwaningsih
Kepala laboratoriumnya perempuan asal Indonesia
Di perusahaan ini ada perempuan dari Indonesia yang bekerja sebagai insinyur material. Namanya: Yuis Anglila Pawitri. Perempuan lulusan Universitas Bonn Rhein Sieg, Jerman ini dipercaya menjadi kepala laboratorium pengujian bahan material di perusahaan tersebut. Dia bertanggung jawab untuk analisis kimia bahan material, pengujian dan perlakuan panas dari logam untuk membuatnya tahan aus.
Foto: DW/Ayu Purwaningsih
Melakukan pengawasan
Selain itu, Yuis juga mengawasi proses produksi agar sesuai dengan standar kualitas, mulai dari pengembangan dan pemilihan bahan, menentukan spesifikasi material, pengawasan proses produksi, pengujian bahan dan komponen, uji keausan dan korosi, instruksi untruk perlakuan panas terhadap logam, evaluasi produk kontrol kualitas sampai analisis kerusakan.
Foto: DW/Ayu Purwaningsih
Pentingnya mikroskop dalam pengujian
Salah satu bidang ilmu yang memiliki peran penting dalam penelitian bahan logam tahan aus ini adalah metalografie: “Dengan bantuan mikroskop, kita dapat mengetahui struktur mikro dan sifat dari bahan tersebut. Dan hal ini sangat penting, baik untuk proses produksi komponen selanjutnya maupun sebagai persyaratan yang harus dimiliki komponen tersebut sebagai produk jadi.“
Foto: DW/Ayu Purwaningsih
Pentingnya perlakukan panas dalam industri logam
Untuk membuat baja yang tahan aus, dapat menggunakan beragam metode. Salah satu di antaranya adalah dengan proses perlakuan panas dan mengaplikasikan lapisan logam tahan aus di permukaan komponen tersebut.
Foto: DW/Ayu Purwaningsih
Proses karburasi
Proses karburasi dalam perlakukan panas dilakukan untuk memasukkan kandungan karbon ke dalam permukaan baja, agar baja tersebut dapat menjadi lebih keras daripada yang seharusnya. Setelah proses karburasi tersebut komponen melalui tahap perlakuan panas selanjutnya proses hardening dan quenching. Proses pengerasan baja ini bertujuan untuk membuat komponen menjadi tahan aus.
Foto: DW/Ayu Purwaningsih
Menghasilkan produk tahan aus
Dan yang terpenting juga adalah proses tempering, agar komponen tidak mudah rapuh dan mengurangi beban atau ketegangan dalam komponen tersebut.
Foto: DW/Ayu Purwaningsih
Contoh produk ynag dihasilkan
Berikut ini adalah sebagian contoh komponen untuk keperluan industri elektronik, pengecoran, kemasan, kimia, plastik, keramik dan pangan.