Olaf Scholz dan Li Qiang Pimpin Konsultasi Jerman-Cina
20 Juni 2023
Pemerintah Jerman dan Cina membahas kerja sama lebih lanjut antara kedua negara hari Selasa di Berlin dalam pembicaraan yang dipimpin oleh Kanselir Olaf Scholz dan Perdana Menteri Li Qiang.
Iklan
Topik utama konsultasi pemerintahan Jerman-Cina yang dilangsungkan hari Selasa (20/6) di Berlin adalah upaya melawan perubahan iklim. Namun pembicaraan juga cenderung berfokus pada peninjauan ulang hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral serta pada invasi Rusia ke Ukraina.
Pemerintah Jerman secara teratur mengadakan konsultasi dengan mitra-mitra dekat atau negara yang sangat penting bagi Berlin. Konsultasi Jerman-Cina sudah dimulai sejak dulu. Di pihak Cina kali ini ada 10 perwakilan pemerintah yang ambil bagian, di pihak Jerman sembilan perwakilan. Seperti biasa, konsultasi bilateral ini hanya melibatkan kepala pemerintahan dan tidak melibatkan kepala negara.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan dia mengharapkan konsultasi pemerintahan ini menjadi "rapat kerja yang sangat penting." PM Li Qiang setelah kedatangannya di Jerman Senin kemarin (19/6) menerangkan dia mengharapkan kerja sama yang lebih dalam dan "sinyal positif yang kuat untuk industri internasional dan rantai pasokan yang stabil, dan perdamaian dan kemakmuran dunia."
Sore harinya, Olaf Scholz dan Li Qiang akan mengikuti forum ekonomi yang dihadiri para pebisnis dan kalangan industri kedua negara. Delegasi Cina setelah itu melakukan perjalanan ke München, di mana pembicaraan dengan berbagai perusahaan direncanakan digelar di kota selatan Jerman itu.
Bagi PM Li Qiang, inilah perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak dia menjabat bulan Maret lalu.
Berlin welcomes Chinese premier
05:17
Presiden Jerman serukan „komunikasi yang lebih baik"
Kunjungan PM Li Qiang beserta delegasi dilakukan saat Jerman dan sekutu Eropa mencari strategi baru untuk menghadapi Cina yang semakin tegas memperkuat hubungan dengan Rusia.
Iklan
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier ketika menjamu PM Li Qiang di kediaman resminya di Berlin menekankan pentingnya peningkatan dialog antara Cina dan Amerika Serikat. Pada saat yang sama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sedang melakukan kunjungan ke Beijing.
"Steinmeier menyerukan penguatan saluran komunikasi antara kedua negara," tulis juru bicara Steinmeier, Cerstin Gammelin, setelah pertemuan di Istana Bellevue, Berlin. Gammelin mengatakan presiden Steinmeier juga menyerukan kepada Presiden Xi Jinping untuk menggunakan "bobot politik dan pengaruhnya di Rusia guna mewujudkan perdamaian yang adil" di Ukraina.
Fenomena Hilangnya Orang Terkenal di Cina Selama Bertahun-tahun
Setelah membuat tuduhan penyerangan seksual terhadap mantan Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli, petenis Peng Shuai tidak terlihat selama dua minggu. Berikut beberapa tokoh Cina lainnya yang menghilang secara misterius.
Foto: Andy Brownbill/AP Photo/picture alliance
Peng Shuai
Pada 2 November 2021, Peng Shuai membagikan postingan di platform media sosial Weibo, menuduh mantan Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli, telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Setelah mengunggah hal tersebut, dia tidak terlihat selama dua minggu. Shuai akhirnya muncul kembali di Beijing dan mengadakan panggilan video dengan Presiden IOC Thomas Bach.
Foto: Bai Xue/Xinhua/picture alliance
Ren Zhiqiang
Pada Februari 2020, Ren Zhiqiang, mantan taipan real estat dan pengkritik Presiden Xi Jinping, menulis esai yang mengkritik otoritas Cina atas kegagalan mereka menanggapi pandemi COVID-19 dan menyebut Xi sebagai "badut." Setelah postingan itu, ia menghilang dari pandangan publik dan pada akhir tahun 2020 dijatuhi hukuman 18 tahun penjara karena kasus korupsi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Color China Photo
Chen Qiushi
Pada awal tahun 2020, jurnalis Chen Qiushi pergi ke Wuhan, pusat pandemi COVID-19, dan membuat video tentang apa yang terjadi di kota tersebut. Pada Februari 2020, ia dibawa pergi oleh pihak berwenang dan muncul kembali 600 hari kemudian. "Selama satu tahun delapan bulan terakhir, saya telah mengalami banyak hal. Ada yang bisa dibicarakan, ada yang tidak," ujarnya.
Foto: Privat
Lu Guang
Pada akhir tahun 2018, Lu Guang, seorang fotografer yang berbasis di AS, dibawa pergi oleh pejabat keamanan negara saat bepergian di provinsi Xinjiang barat Cina, pusat tindakan keras Beijing terhadap Muslim Uighur. Penangkapan Lu menarik perhatian internasional dan kecaman luas. Pada September 2019, istri Lu mencuitkan bahwa suaminya telah dibebaskan beberapa bulan sebelumnya dan aman di rumah.
Foto: Xu Xiaoli
Meng Hongwei
Pada Oktober 2018, mantan Presiden Interpol Cina, Meng Hongwei, menghilang di tengah masa jabatan empat tahunnya saat dalam perjalanan ke Cina. Belakangan diketahui bahwa dia ditahan, dituduh melakukan suap, dan kejahatan lainnya. Interpol kemudian mengumumkan bahwa Meng telah mengundurkan diri dari jabatannya. Dia kemudian dijatuhi hukuman lebih dari 13 tahun penjara.
Foto: Getty Images/AFP/R. Rahman
Ai Weiwei
Ai Weiwei, seniman dan aktivis terkenal di Cina. Dia bahkan membantu merancang stadion Sarang Burung Olimpiade Beijing 2008 sebelum berselisih dengan pihak berwenang Cina. Pada tahun 2011, Ai ditangkap di bandara Beijing dan menghabiskan 81 hari dalam tahanan tanpa dakwaan. Setelah diizinkan meninggalkan Cina pada 2015, ia tinggal di Jerman dan Inggris. Namun, sejak 2021 dia menetap di Portugal.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Sommer
Jack Ma
Jack Ma, pendiri perusahaan Alibaba, sempat tidak diketahui keberadaannya setelah mengkritik regulator Cina dalam pidato pada Oktober 2020. Meskipun ada desas-desus bahwa Ma ditahan, teman-temannya mengatakan itu tidak benar. Dua bulan kemudian Ma muncul kembali dalam sebuah pesan video, tetapi tidak menyebutkan hilangnya dia dari sorotan publik.
Foto: Blondet Eliot/ABACA/picture alliance
Zhao Wei
Zhao Wei tidak terlihat di depan umum sejak Agustus 2021. Beijing telah memastikan bahwa dia "terhapus" dari sejarah, saat film dan acara TV-nya tak lagi muncul di platform streaming online tanpa penjelasan. Namanya juga telah dihapus dari kredit film dan program TV. Meskipun Wei dilaporkan terlihat di Cina timur pada September, keberadaan pastinya masih belum jelas. (rs/ha)
Foto: picture-alliance/dpa/C. Onorati
8 foto1 | 8
Naik-turun hubungan Jerman-Cina
Berkat kekuatan ekonomi Beijing sebagai negara pengekspor besar, Jerman selalu menjaga hubungan khusus dengan Cina. Di bawah mantan Kanselir Angela Merkel, Berlin mengambil pendekatan pragmatis dan menekankan peluang ekonomi. Kritik terhadap hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat sebagian besar dilakukan di balik pintu tertutup.
Kebijakan Jerman itu berhasil mempertahankan Cina sebagai pasar utama ekspornya. Namun pandemi COVID-19 kemudian menimbulkan keraguan tentang cara Jerman mengandalkan rantai pasokan dari Cina yang sewaktu-waktu bisa terhenti, juga karena alasan politik.
Sementara itu, perang Rusia di Ukraina telah mengubah pandangan dan mendorong politisi Barat untuk menilai kembali ketergantungannya pada Rusia dan Cina. Penolakan Cina untuk menjauhkan diri dari Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyebabkan meningkatnya ketegangan di Barat atas motif Beijing.