Raih Kemenangan di Olimpiade Internasional Bahasa Jerman
Cristina Burack
18 Juli 2024
Para remaja yang berpartisipasi dalam Internationale Deutscholympiade (IDO) atau Olimpiade Bahasa Jerman punya latar belakang beragam, tetapi minat mereka sama: bahasa Jerman.
Iklan
Membawa pulang emas adalah impian 105 remaja dari 61 negara. Bukan emas Olimpiade biasa yang mereka perebutkan, melainkan emas olimpiade jenis lain. Dan untuk menang, mereka harus membuktikan kecanggihan berwas-wes-wos bahasa Jerman.
Internationale Deutscholypmiade 2024 (IDO) atau Olimpiade Bahasa Jerman Internasional kali ini diadakan di Göttingen, sebuah kota universitas kecil bersejarah di Jerman, pada tanggal 15-22 Juli.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Dianggap sebagai kompetisi bahasa Jerman terbesar di dunia, acara dua tahunan ini memberikan kesempatan kepada remaja berusia 14 hingga 17 tahun dari seluruh dunia untuk berkompetisi.
Mereka datang ke Jerman dan menghabiskan waktu sekitar satu minggu untuk memoles dan menunjukkan kebolehan berbahasa Jerman mereka secara kompetitif dan kolaboratif. Selain berlomba, para remaja ini juga mengikuti acara budaya dan bertamasya.
Generasi masa depan penutur bahasa Jerman
Dua tujuan utama IDO, yang dijalankan oleh Goethe-Institut, organisasi kebudayaan internasional Jerman, dan Asosiasi Internasional Guru Bahasa Jerman IDV, adalah untuk memperkuat minat terhadap bahasa Jerman dan mendukung pelajar muda bahasa Jerman.
Secara global, sekitar 15,4 juta orang dari segala usia sedang belajar bahasa Jerman. Angka ini berdasarkan temuan Kementerian Luar Negeri Jerman dalam studi tahun 2020 tentang bahasa Jerman sebagai bahasa asing, dan sebagian besar dari mereka berada di Eropa.
Sebagai perbandingan, ada sekitar 50 juta orang belajar bahasa Prancis di seluruh dunia pada tahun 2022, menurut Organisasi Internasional La Francophonie (OIF), sedangkan perkiraan global saat ini untuk pembelajar bahasa Inggris berkisar antara 300 juta hingga 1,5 miliar orang.
Oleh karena itu, IDO dapat dilihat sebagai cara untuk meningkatkan minat terhadap bahasa Jerman sebagai bahasa global dengan menjadikannya lebih menarik dan terlihat, kata Seyna Dirani, manajer proyek IDO di Goethe-Institut.
Kementerian Luar Negeri Jerman juga menemukan bahwa ada hampir 106.000 sekolah menengah yang menawarkan bahasa Jerman di seluruh dunia. Bagi siswa yang belajar bahasa tersebut, berpartisipasi dalam IDO memberi mereka kesempatan untuk bertemu dan terhubung dengan sesama siswa dari seluruh dunia yang sama-sama tertarik dengan bahasa Jerman.
Peserta didampingi oleh seorang guru dari daerah asalnya; para pendidik mengambil bagian dalam lokakarya pedagogi selama IDO berlangsung.
Iklan
Kecintaan terhadap bahasa Jerman persatukan mereka
Kemampuan bahasa Jerman para siswa ini lebih dari sekadar berucap "Hallo” dan "Danke”. Mereka telah mengalahkan banyak siswa di negara asal mereka pada kompetisi bahasa Jerman tingkat nasional untuk bisa sampai ke Göttingen.
"Belajar bahasa Jerman menyatukan begitu banyak anak muda di seluruh dunia. Ini adalah kesamaan utama yang mereka miliki dan menyatukan mereka di Jerman pada putaran final di Göttingen," jelas Dirani.
Meski demikian, para siswa ini punya cita-cita berbeda bagi masa depan mereka, seperti yang mereka sampaikan kepada Goethe-Institut dalam kuesioner pra-kompetisi.
10 Negara Penutur Bahasa Jerman
118 juta orang di dunia menggunakan Bahasa Jerman di banyak negara. Dimana saja bahasa Jerman tersebar luas? Dan mengapa ada orang Jerman di sana?
Liechtenstein
Tiga negara Eropa menggunakan Bahasa Jerman sebagai bahasa utama. Selain Jerman dan Austria, ada negara kecil Liechtenstein dengan Ibu Kotanya, Vaduz. Di negara kerajaan itu, ada 35 ribu orang yang berbahasa Jerman, di Austria 7,5 juta dan di Jerman sekitar 10 kali lipatnya.
Foto: picture-alliance/imagebroker/B. Claßen
Israel
Sekitar 100 ribu orang Israel berbicara bahasa Jerman, sebagian besar adalah keturunan imigran Yahudi, termasuk para arsitek ahli gaya Bauhaus yang telah membentuk lanskap kota Tel Aviv. Bahasa Jerman lama tidak disukai, karena dianggap sebagai bahasa para Nazi. Baru dalam dua dekade terakhir, minat kepada Jerman juga bahasanya mulai diminati.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Küchler
Rusia
Bahasa Jerman di Rusia memiliki sejarah lebih dari 250 tahun. Sejak 1763, Ratu Katharina mengijinkan ribuan petani Jerman untuk tinggal di sepanjang sungai Volga. Setelah tahun 1990, sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Rusia keturunan Jerman kembali dan menetap di Jerman. Meski begitu, masih ada sekitar 394 ribu penduduk keturunan Jerman di Rusia, walau tidak semuanya berbahasa Jerman.
Sejak sebelum perang dunia kedua, hidup sekitar 92 ribu penduduk keturunan Jerman. Pendahulu mereka pindah secara sukarela untuk menghindari bencana kelaparan di daerah Volga. Saat perang dunia kedua, ada sekitar 440 ribu penduduk keturunan Jerman yang dideportasi ke Kazakhstan. Dari seluruh penduduk keturunan Jerman itu, hingga kini dua pertiganya masih menjadi penutur bahasa Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Grimm
Afrika Selatan
Banyak imigran Jerman di Afrika Selatan. Bahkan Cape Town memiliki daerah khusus Jerman, yang disebut “Bukit Sauerkraut” (sayuran khas Jerman). Diperkirakan ada sekitar 100-500 ribu penduduk yang berbahasa Jerman. Pertengahan abad ke-19, misionaris dari daerah Niedersachsen dan imigran lain mendirikan kota-kota yang dinamakan sesuai kota asal mereka di Jerman, seperti Hermannsburg dan Lüneburg.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Krüger
Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu tujuan utama bagi orang Jerman. Tiap tahunnya, ada sekitar 10 ribu penduduk Jerman yang pindah untuk menetap di AS. Jumlah penutur bahasa Jerman diperkirakan mencapai 1,1 juta orang di sana. “Sabuk Jerman” melintang dari Alabama, melewati daerah “Midwest” hingga Montana, Wyoming, dan Colorado.
Foto: picture-alliance/J. Dabrowski
Kanada
Kanada juga disukai oleh para imigran Jerman. Sejak tahun 1940-an, sekitar 400 ribu orang Jerman pindah dan menetap di Kanada. Diperkirakan ada 430 ribu penutur bahasa Jerman di sana. Lunenburg, kota pelabuhan yang didirikan pada pertengahan abad ke-18, diakui sebagai pemukiman Jerman tertua di Kanada dan bahkan termasuk dalam warisan dunia UNESCO sejak tahun 1995.
Foto: picture-alliance/J. Schwenkenbecher
Brasil
Sepuluh persen dari semua penduduk Brasil memiliki darah Jerman. Awal mulanya, para pendatang Jerman bermigrasi ke Brasil karena alasan ekonomi dan sosial pada abad ke-19 dan 20. Sebanyak 1,1 juta penduduk Brasil berbahasa Jerman. Kota Blumenau di Brasil yang didirikan pada tahun 1850, mengadakan festival “Oktoberfest” terbesar di luar Jerman dan merupakan bukti kehidupan imigran terdahulu.
Foto: Getty Images/M. Tama
Argentina
Di awal abad 20, banyak pendatang Jerman yang membawa serta bahasa mereka ke Amerika Selatan. Hingga kini, diperkirakan ada sekitar 400 ribu penutur bahasa Jerman, kebanyakan di daerah Villa General Belgrano yang didirikan para pendatang Jerman. Bahkan di daerah “La Cumbrecita” ada banyak model rumah kayu yang sering ditemui di Bayern.
Foto: picture alliance / imageBROKER
Namibia
Namibia merupakan negara koloni Jerman hingga perang dunia pertama. Banyak sekali jejak-jejak Jerman tertinggal di sana. Walau dari sekitar 2,5 juta penduduknya, hanya 20 ribu yang masih bisa berbahasa Jerman. (ja/pkp)
Foto: picture-alliance/Imagebroker/U. Doering
10 foto1 | 10
Rayyona Ibrokhimova, 16, dari Uzbekistan bermimpi untuk kuliah di universitas Jerman di masa depan. "Saya belajar bahasa Jerman, karena ke depannya saya ingin belajar Bahasa dan Sastra Jerman di Jerman," tulisnya.
Tujuan IDO adalah untuk mempromosikan Jerman sebagai tempat pendidikan tingkat lanjutan atau studi universitas. "Kami senang ketika generasi muda tertarik dengan bahasa Jerman, dan banyak dari mereka juga tertarik untuk melanjutkan pendidikan atau peluang kerja di Jerman," kata manajer proyek Dirani.
Peserta asal Meksiko Robert Perez Castillo, 17, juga berharap suatu hari bisa menyempurnakan bahasa Jermannya dan mendapatkan sertifikat bahasa tingkat atas. "Tetapi ini tidak berarti saya ingin meninggalkan negara asal saya," tulisnya.
Bahkan, banyak peserta yang punya cita-cita yang tidak ada hubungannya dengan bahasa Jerman. Mereka ingin menjadi dokter, insinyur, menjadi kaya, pelari maraton, atau berkeluarga. Jaryna Schewtschuk, 14, dari Ukraina berharap perang di negaranya berakhir.
Aryee Gilberta Akuvi Yesulom, 16, dari Ghana, memiliki minat terhadap bahasa Jerman karena ingin menjadi Duta Besar Ghana untuk Jerman.
Keterampilan, kerja sama tim, dan kreativitas
Dirani, yang terlibat penyelenggaraan IDO sejak tahun 2022, telah melihat bagaimana kelompok tersebut berkumpul selama seminggu. "Saya sangat terkesan dengan anak-anak muda ini, yang saling mendekat dan menyapa dengan penuh kegembiraan, motivasi, dan keterbukaan," katanya, mengingat pengalaman IDO sebelumnya.
Untuk Apa Belajar Bahasa Jerman?
Bahasa Jerman digunakan sekitar 100 juta orang di seluruh dunia. Belajar bahasa Jerman membantu orang-orang di berbagai belahan dunia meningkatkan kualitas hidup, personal dan profesional. Sumber info:Goethe Institute.
Foto: Fotolia/N-Media-Images
Studi dan kerja di Jerman
Tersedia banyak beasiswa bagi mahasiswa dan pasca sarjana yang ingin belajar di Jerman. Jerman semakin banyak membuka kerjasama pertukaran pelajar dan mahasiswa di banyak negara. Banyak pula perusahaan internasional di Jerman yang mengambil karyawan terampil dari luar negeri
Foto: Fotolia
Untuk kembangkan karier internasional
Kecakapan berbahasa Jerman membantu memperluas kesempatan tingkatkan karier di perusahaan-perusahaan Jerman di seluruh dunia. Bahasa Jerman bukan hanya merupakan bahasa resmi di Jerman, namun juga di negara-negara lain, seperti Belgia, Austria, Swiss, Luksemburg dan Liechtenstein.
Foto: Fotolia/everythingpossible
Untuk pariwisata
Orang Jerman sangat terkenal dengan hobi liburan. Mereka tak segan mengeluarkan banyak uang untuk travel ke negara-negara yang jauh. Banyak turis ini sangat senang jika mendapat pelayanan dalam bahasa Jerman, baik untuk memahami kultur setempat, mendapat informasi, maupun kemudahan akomodasi di lokasi wisata.
Foto: Agung Parameswara/Getty Images
Untuk ilmu pengetahuan dan penelitian
Jerman terkenal dengan riset ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi. Jerman berada di peringkat ketiga dunia untuk dalam menyediakan fasilitas bagi pengembangan dunia sains yang dilakukan ilmuwan manca negara.
Foto: Fotolia/freshidea
Untuk berkomunikasi
Dunia komunikasi, media dan teknologi informasi berkembang makin cepat dan menuntut komunikasi multi bahasa. Seperti diketahui, sangat banyak situs internet penting yang berbahasa Jerman, demikian pula dengan penerbitan buku-buku penting. Dengan belajar bahasa Jerman, berarti peluang menyerap informasi penting itu makin terbuka luas.
Foto: Fotolia/MH
Untuk menjelajahi dunia
Bahasa Jerman bukan hanya digunakan di Jerman, Belgia, Austria, Swiss, Luksemburg dan Liechtenstein, namun juga di beberapa bagian negara lain. Dengan bisa bercakap bahasa ini, maka dapat memperluas wawasan budaya. Ambil keuntungan dari belajar bahasa Jerman dalam menjelahahi dunia.
Foto: Fotolia/lassedesignen
Menikmati budaya dan filsafat
Sudah menjadi pengetahuan umum, bahasa Jerman adalah bahasa Goethe, Kafka, Mozart, Bach dan Beethoven. Berbagai karya filsafat penting ditulis oleh penutur asli Jerman. Tentu lebih dapat dinikmati, jika membaca atau mendengarkan sesuatu dari bahasa asli.
Foto: Reuters
Untuk mengembangkan bisnis
Berkomunikasi dalam bahasa Jerman dengan para pebisnis berbahasa Jerman membantu membangun relasi bisnis yang lebih baik karena kesamaan bahasa. Kesuksesan bisnis dan produktivitas usaha dapat terbantu dengan mulusnya komunikasi. Sumber: https://www.goethe.de/ins/id/id/spr/wdl.html
Foto: Fotolia/Tijana
8 foto1 | 8
Di Göttingen, para peserta akan mengikuti lokakarya kreatif yang membantu mempersiapkan mereka menghadapi kompetisi, yang terdiri dari tiga bagian: penilaian tertulis individu, presentasi lisan tim, dan tugas kelompok kreatif.
Tim juri tidak hanya menilai keterampilan bahasa siswa tetapi juga kreativitas dan semangat tim mereka. Ketika acara selesai, para peserta akan kembali ke rumah dengan mengantongi lebih banyak keterampilan.
"Saya pikir para remaja ini akan belajar banyak, juga di ranah pribadi. Saya pikir (IDO) memperkuat kepercayaan diri mereka. Tapi mereka juga menjalin persahabatan baru sesama mereka," jelas Dirani.
"Dan saya pikir mereka juga kembali ke rumah dengan mentalitas yang lebih terbuka terhadap budaya dan negara lain."