Oliver Bierhoff Putuskan Mundur dari Direktur Timnas Jerman
6 Desember 2022
Direktur Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) Oliver Bierhoff memutuskan mundur dari jabatannya sebagai direktur tim nasional Jerman dan akademi. Keputusan itu diambil usai Jerman tersingkir dari fase grup Piala Dunia 2022.
Iklan
Direktur Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) Oliver Bierhoff mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Senin (05/12). Dia mengakhiri kontraknya setelah 18 tahun berkarier di federasi tersebut.
"Saya membuka jalan menuju arah baru," kata Bierhoff. Keputusan tersebut diambil Bierhoff setelah Jerman tersingkir dari babak penyisihan grup Piala Dunia 2022.
Bierhoff akui kegagalan timnas Jerman
Pria berusia 54 tahun itu berterima kasih kepada orang-orang yang telah mendukungnya selama ini. Namun, ia menyadari penampilan timnas Jerman di Rusia dan Qatar gagal menyamai kesuksesan sebelumnya.
"Selama empat tahun terakhir, kami belum berhasil membangun kesuksesan sebelumnya dan belum bisa memberikan alasan kepada para penggemar untuk bersorak lagi," kata Bierhoff dalam pidato pengunduran dirinya pada Senin (05/12) malam.
"Beberapa keputusan yang kami yakini ternyata tidak tepat. Tidak ada yang menyesalinya lebih dari saya. Saya bertanggung jawab untuk itu," tambahnya.
Meski mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur tim nasional Jerman dan akademi di DFB, Bierhoff tidak ragu bahwa sepak bola akan terus menjadi bagian dari hidupnya. "Sepak bola telah membentuk hidup saya dan akan terus menemani saya. Merupakan kehormatan besar bagi saya bekerja untuk sepak bola Jerman begitu lama."
Iklan
Wapres DFB: Bierhoff patut dihormati
Wakil Presiden DFB dan Ketua Dewan Pengawas DFL Hans-Joachim Watzke berterima kasih kepada Oliver Bierhoff atas pengabdiannya selama bertahun-tahun.
"Oliver Bierhoff telah memberikan banyak jasa untuk sepak bola Jerman selama 18 tahun dia aktif," kata CEO Borussia Dortmund kepada kantor berita olahraga Jerman SID pada Senin (05/12) malam.
Bierhoff pantas mendapatkan "rasa hormat, pengakuan, dan terima kasih," kata Watzke.
Selama menjadi pesepakbola profesional, Oliver Bierhoff adalah salah satu pemain nasional Jerman yang paling terkenal, mencetak 37 gol dalam 70 pertandingan internasional. Dia adalah bagian dari tim saat memenangkan Kejuaraan Eropa pada tahun 1996 dan membantu mengamankan trofi dengan mencetak dua gol di pertandingan terakhir.
Pada tahun 2004, dua tahun setelah pertandingan internasional terakhirnya, ia mulai bekerja di DFB sebagai manajer tim nasional pria. Selama waktunya di organisasi, tim nasional pria Jerman mencapai semifinal di enam Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa berturut-turut, menang dengan membawa pulang gelar Piala Dunia 2014.
Namun, sejak saat itu, performa tim di turnamen internasional menurun drastis.
Uniknya Evolusi Kaus Timnas Sepak Bola Jerman
Timnas Sepak Bola Jerman yang dijuluki dengan der Panzer tidak hanya jadi jagoan orang Jerman, tapi pendukungnya di seluruh dunia juga banyak. Berikut evolusi kaus timnas Jerman dari dulu hingga sekarang.
Foto: picture-alliance/dpa/Baumann
Garis-garis, pertama kali untuk timnas Jerman!
Demi menyambut Piala Eropa pada bulan Juni 2020 mendatang, timnas Jerman memutuskan untuk memilih desain dengan pola garis-garis yang terlihat simpel, tapi tetap tegas. Apakah pilihan desain ini mewakili sifat orang Jerman pada umumnya?
Foto: picture-alliance/dpa/adidas
Mengingat masa monokrom
Hitam dan putih memang selalu menjadi pilihan timnas Jerman. Desain yang satu ini adalah desain tahun 2018 yang diadaptasi dari kaus timnas Jerman pada tahun 1990. Bagi para suporter DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman), ini pastinya menjadi salah satu favorit sepanjang masa.
Foto: picture-alliance/dpa/adidas
Putih dengan aksen hitam
Klasik. Mungkin inilah satu kata yang paling tepat untuk menggambarkan kaus timnas tahun 2016 ini. Putih sederhana dengan kerah hitam. "Kaus ini akan membawa kemenangan", ujar kapten timnas Bastian Schweinsteiger sebelum Piala Eropa dimulai pada tahun 2016 di Prancis. Tapi sayang, der Panzer tidak dapat memenangkan gelar ke empatnya di dataran Eropa tahun itu.
Foto: Getty Images/AFP/T. Schwarz
Kaus bola yang mengantar ke kemenangan
Kaus timnas yang satu ini mengingatkan semua orang akan gol semata wayang yang dicetak Mario Götze pada laga final melawan Argentina di final Piala Dunia tahun 2014, yang membawa Jerman memenangkan bintang ke empatnya, menambah mahkota untuk si elang di dada para pemain Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Gebert
Tiga garis, tiga bintang, dan urutan ketiga
Kaus timnas yang dikenakan para pemain untuk ajang Piala Dunia tahun 2010 di Afrika Selatan adalah kaus dengan desain khas Jerman yang hanya dapat menemani Die Mannschaft merebut posisi ketiga.
Foto: picture-alliance/Pressefoto Ulmer
Kaus hitam sebagai pengingat sejarah
Sebelum terbentuknya Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) di tahun 1900, pertandingan internasional hanya dimainkan dengan kaus berwarna hitam. Kaus berwarna hitam dihidupkan kembali di tahun 2010, dan timnas Jerman belum pernah mengalami kekalahan ketika menggunakan kaus berwarna hitam.
Foto: AP
Ikut serta di EURO 2008 dengan tren kaus di masanya
Dengan mengintegrasikan nomor punggung di dada kanan, dan pastinya elang sebagai lambang DFB di dada kiri, timnas Jerman berhasil melaju ke final Piala Eropa tahun 2008. Sayang, kali itu Schweinsteiger dan rekan satu timnya harus menelan kekalahan 1:0 saat melawan timnas Spanyol di final.
Foto: picture-alliance/dpa/Landov
Mimpi buruk anak milenial
Kurang berwarna dan terlalu banyak warna hitam suram. Kaus yang satu ini tidak membawa keberuntungan untuk Jerman karena mereka kalah dengan Portugal di babak penyisihan dengan skor memalukan 3:0 dalam Piala Eropa tahun 2000.
Foto: picture-alliance/dpa
Desain bendera Jerman yang terbalik
Bila diperhatikan tren warna bendera Jerman yang terbalik ini dinilai sangat eksentrik dan sangat berwarna. Ini adalah desain pertama yang dikenakan para pemain timnas Jerman di Amerika Serikat tahun 1994 dimana mereka memiliki nama di punggung mereka.
Foto: picture-alliance/dpa/O.Berg
Juara Dunia!
Menjadi tuan rumah untuk ajang Piala Eropa di tahun 1988, Jerman berlaga dengan desain kaus baru yang berani dan sangat menunjukkan aksen bendera Jerman pada kausnya. Dengan kaus ini Jerman meraih gelar juara dunia ketiganya dua tahun kemudian.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Leonhardt
Piala Dunia 1974
Dibandingkan dengan kaus-kaus terbaru, kaus timnas Jerman pada Piala Dunia tahun 1974 terlihat sangat polos dan tidak berwarna. Hanya ada aksen hitam di kerah dan lambang elang DFB di dada kiri para pemain. Menjadi juara dunia dan tetap menjaga kesederhanaan sepertinya adalah karakter tim Jerman!
Foto: picture-alliance/dpa/Baumann
11 foto1 | 11
Usai Bierhoff mundur, apa yang akan terjadi selanjutnya?
Ada laporan Watzke sendiri yang akan mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk tim nasional di masa depan. Belum diketahui siapa yang akan menjabat posisi yang ditinggalkan Bierhoff.
Belum jelas bagaimana pengunduran diri Bierhoff dapat memengaruhi masa depan Hansi Flick sebagai pelatih nasional.
Presiden DFB Bernd Neuendorf, Wakil Presiden DFB Hans-Joachim Watzke, dan pelatih Hansi Flick dijadwalkan mengadakan pertemuan minggu ini di mana mereka dilaporkan akan menganalisis alasan mengapa tim nasional Jerman tampil sangat buruk di Qatar.