“Om, Telolet Om“ kembali heboh diperbincangkan di dunia maya. Kali ini bahkan merambah internasional.
Iklan
Mendadak, istilah dari Indonesia: "Om, Telolet Om" kembali naik daun. Fenomena ini kembali merambah media sosial dan lebih heboh dari sebelumnya, setelah selebriti internasional ikut men'cuit'kannya di media sosial. Mulai dari Zedd::
…. Hingga DJ Snake:
Yang lebih heboh, Hardwell sampai membuat "Om, Telolet Om" versi dirinya:
tak ketinggalan akun instagram pemenang pemilu AS, Donald Trump pun dibanjiri dengan komentar para netizen, termasuk dari DJ Snake: "Om, Telolet Om"
Istilah "Om, Telolet Om" sebenarnya sudah beberapa bulan terakhir wara-wiri di media sosial. Bahkan sebelum marak di media sosial, sejak beberapa tahun lalu kata-kata ini sudah dikenal sebagian orang. Namun Selasa (20/12) kemarin, tiba-tiba jadi tren lagi di media sosial, sehingga netizen kembali ‘menggila' dengan seruan ini.
Billboard menulis, DJ-DJ beken dunia itu menulis "Om, Telolet Om" gara-gara ulah para netizen yang kerap membanjiri akun-akun mereka dengan kata-kata guyonan tersebut.
Namun di Indonesia sediri banyak juga yang bertanya-tanya 'telolet' itu apa maksudnya ?
‘Telolet' merupakan suara klakson bis besar antar kota yang jika dibunyikan keluar suara ‘telolet'. Suara klakson ini bisa membuat ‘girang' anak-anak yang menunggu lewatnya bis tersebut di jalan di beberapa titik-titik di Jawa dan meneriakkan pada supirnya yang disapa dengan sebutan ‘om' atau paman: "Om Telolet Om”.. para penggemar bis yang suka memotret bis di pinggiran jalan juga tak jarang dihadiahi suara klakson raksasa ini.
Video anak-anak yang menunggu bis membunyikan klaksonnya ini diunggah di media sosial, sejatinya untuk menunjukkan bahwa, hal-hal sederhana bisa membawa kegembiraan.
"Om, Telolet Om”
ap/yf(berbagai sumber)
Bus Mengambang Urai Kemacetan
Bus mengambang di Cina akhirnya menjadi kenyataan. Sebuah proyek ujicoba diresmikan di Qinhuangdao. Akankah inovasi ini bisa menjawab kemacetan lalulintas di perkotaan besar?
Foto: Reuters/T. Peter
Monster Jalanan
Bus mengambang milik Cina akhirnya menjadi kenyataan. Baru-baru ini ini pemerintah meresmikan proyek ujicoba sepanjang 300 meter di kota Qinhuangdao. Bus canggih yang dibaptis dengan nama Transit Elevated Bus ini memiliki panjang 22 meter, lebar hampir delapan meter, tinggi kolong 4,8 meter dan mampu mengangkut 3000 penumpang
Foto: picture-alliance/dpa/Y.Xiaoguang
Normalitas Perkotaan
Kemacetan lalulintas di Cina termasuk yang paling parah di dunia. Menurut studi Universitas Beijing, rata-rata waktu yang dihabiskan pengendara dalam kemacetan setiap hari mencapai satu jam 55 menit. Angka tersebut tergolong normal mengingat tahun 2015 saja Cina mencatat penjualan mobil sebanyak 24,5 juta unit.
Foto: picture-alliance/dpa
Bantuan Pengusaha
Adalah Song Youzhou yang mendesain bus futuristik ini. Gagasan segar Song mendapat penghargaan dari Time Magazine sebagai salah satu dari 50 penemuan paling inovatif tahun 2010 silam. Ide Song baru menjadi kenyataan setelah seorang pengembang properti Cina, Bai Zhiming, membeli hak paten TEB dan mulai mengembangkan konsep bisnisnya.
Foto: picture-alliance/dpa/Y.Xiaoguang
Murah dan Efektif
Digerakkan oleh mesin bertenaga listrik, Transit Elevated Bus mampu melaju hingga kecepatan 60km per jam. Menurut Son Youzhou, moda transportasi buatannya itu "berfungsi serupa seperti kereta bawah tanah. Tapi biaya pembangunannya kurang dari seperlima biaya yang diperlukan untuk membangun kereta bawah tanah," ujarnya.
Foto: picture-alliance/dpa/myoshida
Terbebas dari Jalanan
Pemerintah Cina ingin menggandakan layanan transportasi umum dalam kota buat mengurai kemacetan. Selama ini jaringan transportasi bus seperti di Guangzhou ini masih menjadi tumpuan. Tapi selama moda transportasi umum masih memakan ruas jalan, kemacetan dikhawatirkan tidak akan berkurang banyak.
Foto: CC/Karl Fjellstorm, itdp-china
Minim Kompatibilitas
Ironisnya pemerintah Cina tidak tahu sama sekali tentang proyek percobaan TEB. Bus mengambang ini sering dikritik lantaran terlalu tinggi untuk sejumlah jembatan dalam kota dan terlalu rendah untuk kendaraan angkut seperti truk atau bus. Sebab itu pemerintah masih menunggu ujicoba yang dilakukan pengembang.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Mobilitas Berbagi
Produsen otomotif Jepang, Toyota menawarkan solusi yang lebih sederhana untuk mengatasi kemacetan di kota besar, yakni mobilitas berbagi dengan mobil kecil bertenaga elektrik. Nantinya mobil-mobil mini berkapasitas satu penumpang seperti ini akan disebar di berbagai sudut kota dan pelanggan bisa menggunakan mobil tersebut kapanpun.