Kanselir Angela Merkel akhirnya bisa membentuk pemerintahan baru. Ini akan menjadi masa legislasi terakhir dan terberat baginya. Opini pemimpin redaksi DW Ines Pohl.
Iklan
Akhirnya, semua berjalan sesuai rencana. Dengan mayoritas besar 66 persen, anggota Partai Sosialdemokrat SPD dalam jajak pendapat menyetujui perjanjian koalisi besar yang telah disepakati jajaran pimpinannya dengan kubu CDU/CSU di bawah pimpinan Angela Merkel. Rencananya, akhir Maret pemerintahan baru akan terbentuk.
Proses perundingan koalisi kali ini adalah jalan yang panjang dan rumit. Perundingan pertama dengan Partai Hijau dan Liberaldemokrat FDP gagal, setelah FDP menarik diri. Kanselir Merkel sendiri harus menerima kritik gencar dari kalangan partainya karena kegagalan itu. Di pihak SPD, Ketua Umum yang baru, Martin Schulz, yang menjadi penantang Merkel dan mengalami kekalahan, akhirnya harus mengundurkan diri.
Dengan masuknya partai ultra konservatif AfD di parlemen Jerman Bundestag, kini fraksi oposisi terbesar, debat-debat di parlemen akan menjadi sulit. Partai-partai besar kehilangan suara, partai-partai kecil makin kuat. Situasi ini memang membuat pembentukan pemerintahan makin rumit.
Perempuan Desa Penguasa Jerman
"Saya ingin mengabdi pada Jerman," demikian janjinya saat dilantik sebagai kanselir perempuan pertama, yang kini dianggap sebagai salah satu perempuan terkuat di dunia.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Dari Desa Kuasa Politik Dunia
Siapa yang dulu mengira bahwa Angela Dorothea Kasner akan jadi perempuan paling berkuasa di dunia?! Rajin, rasional, hati-hati, sederhana. Angela besar dalam keluarga Protestan di kota Templin, negara bagian Brandenburg. Ayahnya seorang pendeta, ibunya jadi ibu rumah tangga. Angela punya dua adik.
Foto: imago
Dulu Ketika Berlibur
Angela bersekolah di Brandenburg. Liburan di Himmelfort setelah tamat sekolah tahun 1973 layak diperolehnya, karena mendapat nilai terbaik. Ia terutama pandai di bidang bahasa Rusia dan matematika. Ia adalah pemimpin pemerintahan Jerman pertama, yang besar di Jerman Timur (GDR).
Foto: picture-alliance/dpa
Tahun 1970-an: Ilmu Pengetahuan bukan Rock' n' Roll
Ia kuliah fisika di Leipzig, setelah itu bekerja di Akademi Ilmu Alam di bidang kimia. Ia kemudian menulis disertasi tentang peluruhan radio aktif Zerfallsreaktionen. Ketika itu ia berkenalan dengan suami pertamanya Ulrich Merkel. "Angela menarik perhatian saya, karena ramah, terbuka dan tidak dibuat-buat," demikian kata mantan suaminya. Angela senang bepergian, misalnya ke Praha (foto).
Foto: picture-alliance/dpa
Pria "Baru"
"Suatu hari, ia angkut semua barangnya dan keluar dari kamar milik bersama yang besarnya 10m persegi," kata mantan suaminya. Kamar mandi dan toilet harus mereka gunakan bersama rekan mahasiswa lain. "Ia membawa mesin cuci, dan saya kebagian mebel," ditambahkannya. Angela lalu aktif dalam politik. Ketika jadi anggota CDU, pria baru hadir dalam hidupnya: Helmut Kohl, ketua partai dan pembimbingnya.
Foto: Reuters
Tidak Takut Tantangan
Karir Merkel tambah tinggi. 1990 ia jadi anggota parlemen, Bundestag. Ketika Helmut Kohl jadi kanselir, Merkel jadi Menteri urusan Perempuan dan Remaja, walaupun Merkel yang dari Jerman Timur tidak punya koneksi dalam partai dan tidak berpengalaman. Empat tahun kemudian, dalam kabinet Kohl ia jadi Menteri Lingkungan Hidup dan mengurus keamanan reaktor nuklir.
Foto: Reuters
"Terminator" dari CDU
Atas usulan pimpinan CDU, Wolfgang Schäuble, tahun 1998 Merkel jadi Sekretaris Jenderal baru, dan empat tahun kemudian jadi kepala partai. Tahun 2005, CDU menang pemilu, dan Merkel jadi kanselir pertama. Akibat tekanan yang dilancarkan Merkel, CDU semakin bergerak ke tengah, dan sekarang sudah tidak terlalu konservatif.
Foto: Reuters
Ia Bisa Merasa Senang
Ia menguasai dunia politik yang dipenuhi pria. Sepagai pemimpin lokomotif ekonomi Eropa, ia menentukan langkah di jaman krisis finansial, dan ia mengutamakan kepentingan Jerman. Tetapi kritik dari dalam negeri juga ada. Ia dinilai terlalu mengalah dan ragu serta kurang tegas, terutama dalam masalah tindakan spionase oleh badan dinas rahasia AS, NSA.
Foto: Reuters
Bersama Ibu-Ibu Pejabat Tinggi Lainnya
Politik dunia aman di tangan istri. Sehingga suami ke dua Merkel, Joachim Sauer bisa menjalankan kewajiban sebagai "First Lady". Merkel menikah dengan suami ke duanya tahun 1989, sebelum karirnya di dunia politik. Suaminya seorang profesor di bidang fisika dan teori kimia, dan punya dua anak laki-laki dari pernikahan pertama. Sauer tidak senang tampil di muka umum.
Foto: picture-alliance/dpa
"Gedung Putih" Milik Merkel
Gedung Putih atau Istana Élysée? Bagi pasangan suami-istri Merkel/Sauer sudah cukup apartemen di daerah pusat Berlin. Angie tidak perlu kemewahan. Warga Berlin kadang bertemu dengannya ketika berbelanja di supermarket. Ia tetap ingin berbelanja sendiri, dan suaminya, katanya, tetap suka memasak untuknya.
Foto: picture-alliance/dpa
Hobi Berenang
Masa cutinya kerap dilewati Merkel di pulau Ischia, di Italia. Ia senang berenang atau berjalan-jalan di hutan bersama suaminya. Kadang-kadang ia juga tampak bermain ski.
Foto: Reuters
Meyakinkan, Tidak Hanya dalam Politik
Merkel yang berbusana seperti pada pembukaan opera di Oslo jarang terlihat. Merkel suka musik klasik, dan ia sering terlihat berkunjung ke pertunjukan opera karya Wagner di kota Bayreuth.
Foto: Bjorn Sigurdson/AFP/Getty Images
Ia Tahu Apa Artinya "Offside"
Dalam pertandingan penting timnas Jerman, ia sering berada di stadion dan ikut bersorak-sorai. Kemudian ia mengunjungi para pemain di kabin ganti baju, dan membuat "selfie" dengan Lukas Podolski. Menurut jajak pendapat televisi Jerman ARD, sekitar 70% warga Jerman puas atau sangat puas dengan kanselirnya.
Foto: Reuters
12 foto1 | 12
Jerman mencari identitasnya
Situasi di parlemen mencerminkan situasi dan kondisi politik di Jerman saat ini. Kedua partai besar, CDU dan SPD, kehilangan banyak pemilih, yang kecewa dengan haluan politik mereka dan memilih partai yang lebih radikal seperti AfD. Partai-partai besar itu belum punya konsep menghadapi kekhawatiran pemilih yang makin besar, bahwa kondisi hidup mereka akan makin buruk. Mereka tidak punya jawaban terhadap tantangan globalisasi dan bagaimana melaksanakan integrasi warga asing sambil mempertahankan identitas Jerman. Di panggung politik luar negeri, mereka juga tidak sepakat apa yang harus dilakukan Jerman menghadapi kekuatan politik besar seperti Trump, Putin dan Xi Jinping. Yang jelas, Jerman harus mengambil alih tanggung jawab lebih besar di Eropa dan dunia internasional, jika tetap ingin berperan.
Bulan-bulan terakhir ini adalah semacam sinyal peringatan bagi Jerman. Para politisi harus mampu memberikan rasa aman pada para pemilih, bahwa suara mereka juga didengar penguasa. Pimpinan politik harus bisa membuktikan, bahwa mereka mampu mendengar dan merekam aspirasi masyarakat, tanpa terjerumus dalam nasionalisme sempit yang berbahaya.
Sekalipun membentuk koalisi, kedua partai politik besar CDU dan SPD, harus menawarkan profil yang jelas untuk menunjukkan perbedaan tegas antara mereka. Hanya dengan profil tegas itu, yang berlawanan satu sama lain, mereka bisa kembali merangkul pemilih-pemilih yang berpaling. Jika tidak, kedua partai itu akan makin menciut sampai pemilu berikut tahun 2021.
Kanselir Jerman Sebagai Karya Seni
Semua kanselir Jerman pernah diabadikan sebagai karya seni. Sebagai lukisan minyak atau patung. Willy Brandt bahkan dijadikan ikon pop oleh seniman kondang Andy Warhol.
Foto: picture-alliance/Arco Images/Schoeningh
Konrad Adenauer (1949-1963)
Kanselir Jerman yang pertama ini dibuat patung kepalanya dari perunggu dan diletakkan dekat kompleks pemerintahan di kota Bonn, ibukota pertama Jerman. Patungnya ada di depan kantor kekanseliran.
Foto: picture-alliance/Arco Images/Schoeningh
Ludwig Erhard (1963-1966)
Kanselir Ludwig Erhard digambarkan sebagai tokoh intelektual yang penuh perhitungan. Erhard memang lama menjabat sebagai Menteri Ekonomi di bawah Adenauer dan dianggap sebagai Bapak Keajaiban Ekonomi Jerman. Lukisan ini dibuat oleh pelukis ternama dari Mannheim Rudi Baerwind.
Foto: picture-alliance/dpa/K. Rohwedder
Kurt Georg Kiesinger (1966-1969)
Günter Rittner juga melukis Kanselir berikutnya, Kurt Georg Kiesinger. Lukisan-lukisan ini ditempatkan di kantor kekanseliran. Rittner kini berusia 90 tahun, dan dia pernah mengatakan: "Saya tidak ingin melukis Kanselir Angela Merkel". Dia sudah pensiun dari melukis kanselir-kanselir Jerman.
Foto: picture-alliance/U. Baumgarten
Willy Brandt (1969-1974)
Willy Brandt adalah kanselir Jerman yang paling dipuja media. Dia juga sangat terbuka pada seni modern. Bahkan pelukis kelas dunia Andy Warhol tertarik melukis sosoknya. Tahun 1976, Warhol melukis Brandt dalam gaya khasnya sebagai ikon Pop Art - selain Marilyn Monroe dan Mao Zedong.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Athenstädt
Helmut Schmidt (1974-1982)
Gagasan pertama kali untuk membuat dan menggantung lukisan potret para kanselir Jerman berasal dari Helmut Schmidt. Setelah itu, para pendahulunya menetapkan sendiri, siapa yang akan melukis potret mereka. Ketika itu, Schmidt menganggap kantor kekanseliran yang baru di Bonn terlalu gersang tanpa lukisan. Potret Schmidt yang sedang merokok dilukis oleh Bernhard Heisig.
Foto: picture alliance / Ulrich Baumgarten
Helmut Kohl (1982-1998)
Helmut Kohl membiarkan dirinya dilukis dengan iringan musik dari Louis Armstrong dan segelas anggur dari daerah kelahirannya, Rheinland Pfalz. Potretnya dibuat oleh pelukis asal Jerman timur Albrecht Gehse. Kohl membayar lukisan itu dari kantongnya sendiri.
Foto: picture-alliance/U. Baumgarten
Gerhard Schröder (1998-2005)
Gerhard Schröder diabadikan dalam lukisan dengan wajah penuh kebanggaan. Dia memang sangat bangga bisa mencapai kursi Kanselir. Schröder berasal dari keluarga sederhana. Ketika menjadi mahasiswa, dia pernah berhenti di pagar kantor kekanseliran dan mengatakan, suatu kali aku akan duduk di dalam sana. Pelukis asal Düseldorf Jörg Immendorf melukis wajah Schröder dalam warna emas.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Carstensen
Angela Merkel (seit 2005)
Lukisan wajah Kanselir Angela Merkel terakhir kali terpampang di majalah internasional "Vogue" dan "Time", dibuat oleh pelukis terkenal Elizabeth Peyton dan Colin Davidson. Lukisan dalam foto ini dibuat oleh mantan presiden AS George W. Bush, yang mengabadikan seluruhnya 30 pemimpin dunia dalam lukisan.
Foto: picture-alliance/dpa/L. W. Smith
8 foto1 | 8
Peringatan penting
Angela Merkel sekarang bisa memimpin pemerintahan baru Jerman. Jalan panjang dan rumit ke sana adalah sebuah peringatan penting. Dengan masuknya AfD ke Bundestag, akan masuk pula budaya debat yang baru, lebih kasar dan keras.
Tapi tidak ada alasan untuk pesimis. Politisi Partai Hijau Cem Özdemir adalah tokoh pertama yang mendemonstrasikan dalam pidatonya di parlemen, bagaimana menghadapi retorika kebencian dan intoleransi. Sebagai anak keluarga Turki yang bermigrasi ke Jerman, dia menunjukkan bahwa kecintaan dan kebanggan kepada tanah airnya, Jerman, tidak perlu dilandasi dengan retorika dari masa-masa kelam era Hitler.
Özdemir menunjukkan, dalam pidatonya yang hebat, bahwa sebuah negara Jerman yang bebas dan pluralistis harus dibela dan dipertahankan, karena itulah yang menjadi sumber kekuatannya. Pidato seperti itu yang sudah lama ditunggu.
Sekaranglah saatnya memulai kerja besar dengan debat dan argumen-argumen yang mampu menawarkan alternatif. Ini adalah awal yang baik, setelah pembentukan pemerintahan baru tertunda lima bulan.
Kanselir Jerman, dari Adenauer hingga Merkel
Delapan orang pernah memerintah Jerman sejak 1949. Tujuh laki-laki historis dan seorang Angela Merkel. Sekilas para tokoh pemimpin Jerman dan pencapaian mereka.
Foto: picture-alliance/ ZB
Konrad Adenauer (CDU), 1949 - 1963
Konrad Adenauer adalah kanselir Jerman pertama. Bekas walikota Köln ini membawa republik federal yang baru seumur jagung ke panggung dunia. Kebijakan luar negerinya sering berorientasi ke barat. Adenauer yang dikenal otoriter sejak awal mendesak pembentukan kembali militer Jerman, Bundeswehr.
Foto: picture-alliance/Judaica-Sammlung
Ludwig Erhard (CDU), 1963 - 1966
Tahun 1963 Partai CDU menggeser Adenauer yang saat itu berusia 87 tahun dengan Ludwig Erhard. Sosok yang menjabat menteri ekonomi di era Adenauer itu memperkenalkan konsep Ekonomi Pasar Sosial dan dengan begitu ikut melahirkan keajaiban ekonomi Jerman Barat di akhir 50-an. Erhard menggemari cerutu, setiap hari ia menghabiskan 15 batang. Pemerintahannya bertahan sampai tahun 1966.
Foto: picture-alliance/dpa
Kurt Georg Kiesinger (CDU), 1966 - 1969
Kurt Georg Kiesinger adalah kanselir pertama yang menggawangi koalisi dua partai besar, CDU dan SPD. Pemerintahannya berhasil membawa perekonomian Jerman keluar dari resesi. Kiesinger menyulut aksi demonstrasi pemuda dan mahasiswa lantaran memberlakukan Undang-undang Darurat yang dianggap memberangus hak-hak warga sipil. Statusnya sebagai kanselir mengundang kontroversi berlatarbelakang NAZI.
Foto: picture alliance/AP Photo
Willy Brandt (SPD), 1969 - 1974
Gerakan sosial generasi 60-an membawa perubahan kekuasaan: Willy Brandt menjadi kanselir pertama dari Partai Sosial Demokrat (SPD). Foto Brandt saat bertekuk lutut di bekas Gheto Warsawa dan meminta maaf atas kekejaman rejim NAZI, menjadi simbol rekonsiliasi dan perdamaian. Ia merajut kembali hubungan dengan negara-negara anggota Uni Sovyet. 1971 Brandt mendapat penghargaan Nobel Perdamaian.
Foto: picture-alliance/Bildarchiv
Helmut Schmidt (SPD), 1974 - 1982
Helmut Schmidt mengambilalih kekuasaan setelah rekan separtainya, Brandt, mengundurkan diri. Krisis minyak, inflasi dan stagnasi ekonomi mewarnai pemerintahan bekas perwira Angkatan Udara tersebut. Gaya pemerintahannya rasional dan efisien. Ia misalnya bersikap keras terhadap kelompok teroris, Fraksi Tentara Merah (RAF). Karier Schmidt di Kanzleramt berakhir lewat mosi tidak percaya.
Foto: picture-alliance/Egon Steiner
Helmut Kohl (CDU), 1982 - 1998
Masa pemerintahannya yang berlangsung selama 16 tahun adalah rekor tersendiri. Helmut Kohl dikenal tangguh, keras kepala dan tidak menunjukkan ambisi reformasi. Pencapaian terbesarnya adalah reunifikasi Jerman dan pembangunan kembali kawasan bekas Jerman Timur. Kohl juga mempercepat institusionalisasi Uni Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa
Gerhard Schröder (SPD), 1998 - 2005
Gerhard Schröder menjadi kanselir di tengah demam perubahan yang melanda Jerman pasca empat episode pemerintahan Helmut Kohl. Ia mengirimkan misi militer luar negeri pertama Jerman, di antaranya Afghanistan. Penolakannya terhadap desakan Amerika untuk bergabung dalam invasi Irak mencuatkan namanya di dunia internasional.
Foto: picture-alliance/dpa
Angela Merkel (CDU), sejak 2005
Sejak 2005 Angela Merkel menjadi kanselir di Jerman. Tantangan terbesar yang dihadapi kabinetnya sejauh ini adalah krisis keuangan global dan krisis Euro serta krisis pengungsi. Gaya pemerintahannya pragmatis. Merkel misalnya menyudahi produksi energi nuklir pasca bencana atom di Fukushima, kendati ini bertentangan dengan haluan partai.