1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Optimisme dalam Kabinet Indonesia Maju Jokowi

Prihardani Ganda Tuah Purba
23 Oktober 2019

Sebanyak 38 anggota Kabinet Indonesia Maju diperkenalkan Jokowi sambil lesehan di tangga Istana Merdeka, Rabu (23/10). Meski ada optimisme, lambannya reformasi birokrasi dinilai akan menghambat kerja menteri baru.

Jakarta Indonesien   Joko Widodo
Foto: Laily Rachev

Presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan menteri-menteri anggota kabinetnya yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10).

Menariknya, Jokowi memilih mengumumkan nama-nama menterinya sambil duduk lesehan di tangga Istana Merdeka Jakarta bersama wakilnya, Ma'ruf Amin. Semua menteri yang diperkenalkan Jokowi juga turut duduk lesehan dan berdiri saat namanya dipanggil oleh Jokowi. Berbeda dengan periode pertama lalu dimana menteri mengenakan baju putih, seluruh menteri yang diperkenalkan Jokowi pada Rabu (23/10) hadir mengenakan batik.

Setelah mengenalkan menteri-menterinya kepada publik, Jokowi melanjutkan prosesi dengan menyerahkan SK Menteri Kabinet Indonesia Maju di dalam Istana Merdeka. Setelahnya, 38 anggota kabinet baru melakukan pengambilan sumpah jabatan dalam pelantikan di Istana Negara.

Penekanan aspek Inovasi dan Kreativitas

Muradi, pengamat politik dari Universitas Padjajaran menilai ada optimisme dalam Kabinet Indonesia Maju yang baru saja diumumkan oleh Jokowi. Keberanian Jokowi memilih sosok yang out of the box untuk mengisi beberapa pos kementerian ia nilai menunjukkan komitmen Jokowi dalam membawa negara lebih baik.

"Ada menteri yang biasanya tradisional dipimpin oleh ormas atau golongan tertentu tapi sekarang diisi oleh orang-orang yang dianggap punya kemampuan yang memiliki inovasi," ujarnya kepada DW.

"Jika ada yang senang, khawatir atau jengkel itu biasa bagian dari dinamika tapi saya melihat ada optimisme," tambahnya.

Sedangkan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan mengatakan komposisi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju tidak terlalu jauh menyimpang dari pakem yang ada. Ia melihat ada penekanan aspek inovasi dan kreativitas yang ditonjolkan dalam Kabinet Indonesia Maju. Seperti orang-orang muda menurutnya dipilih untuk dapat mengeksekusi langsung program prioritas Jokowi, utamanya di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia. 

Contohnya Nadiem Makarim yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Djayadi menilai, ia nilai dipilih oleh Jokowi untuk menyelaraskan arah kebijakan pembangunan SDM yang menjadi prioritas Jokowi di periode kedua. 

"Karena dia berasal dari dunia industri tampaknya yang diinginkan Pak Jokowi adalah adanya hubungan yang erat antara dunia pendidikan dengan dunia kerja dan industri jadi moga-moga saja bisa dilakukan oleh Nadiem," ujarnya.

"Tapi tantangannya adalah birokrasi yang ada di bidang pendidikan seperti Kementerian Pendidikan ini harus diubah secara revolusioner oleh Pak Nadiem apakah bisa atau tidak itu menjadi pertanyaan," tambah Djayadi.

Selain itu, Djayadi juga menyoroti dipilihnya seorang jenderal yaitu Fachrul Razi untuk mengisi jabatan Menteri Agama yang selama ini dinilai menjadi jatah dari organisasi masyarakat (ormas) Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Keputusan Jokowi memilih seorang jenderal dinilai berkaitan dengan isu deradikalisasi dan penanganan terorisme yang menjadi target penting lain dalam pemerintahan Jokowi. Selain itu, kementerian agama dinilai berkaitan dengan ancaman keamanan yang berasal dari gerakan Islam transnasional.

Tantangan reformasi birokrasi

Lebih jauh Djayadi menjelaskan bahwa tantangan utama Kabinet Indonesia Maju ke depan adalah terkait reformasi birokrasi. Ia menilai akan sulit bagi menteri-menteri muda seperti Nadiem dan Wishnutama untuk dapat membuat kebijakan sesuai kreativitas dan inovasinya jika birokrasi masih berjalan lambat seperti sekarang. 

"Nah saya agak khawatir dengan reformasi birokrasi karena dipegang oleh Tjahjo Kumolo, tokoh kalangan senior sepertinya akan sulit bagi beliau untuk mengadopsi ide-ide baru dan gebrakan yang sifatnya inovatif dan kreatif," kata Djayadi saat dihubungi DW.

Berikut 38 nama anggota Kabinet Indonesia Maju:

1. Mahfud MD - Menko Polhukam

Mahfud akan bertugas membuat terobosan dan mensinergikan kementerian untuk menciptakan kepastian hukum, antikorupsi, deradikalisasi dan antiterorisme.

2. Airlangga Hartarto - Menko Perekonomian

Politisi Golkar yang sebelumnya menjabat Menteri Perindustrian ini akan bertugas membuat terobosan dan mensinergikan kementerian untuk meningkatkan peluang kerja, menurunkan defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan, mengembangkan industrialisasi yang berorientasi pada ekspor dan substitusi impor.

3. Muhadjir Effendy - Menko PMK

Muhadjir yang sebelumnya menjabat Mendikbud ini akan bertugas mengawal akselerasi pengentasan kemiskinan, toleransi, solidaritas nasional dan revolusi mental.

4. Luhut Binsar Pandjaitan - Menko Kemaritiman dan Investasi

Luhut akan bertugas membuat terobosan dalam rangka Indonesia sebagai poros maritim dunia, menangani hambatan investasi dan merealisasikan komitmen investasi besar.

5. Prabowo Subianto - Menteri Pertahanan

"Saya kira tugas beliau saya tidak usah menyampaikan, beliau lebih tau daripada saya," ujar Jokowi saat mengenalkan Prabowo sebagai Menhan.

6. Pratikno - Menteri Sekretaris Negara

Bertugas menjamin lalu lintas kebijakan antara Presiden dan kabinet, antara Presiden dengan lembaga-lembaga lain agar berjalan dengan baik.

7. Tito Karnavian - Menteri Dalam Negeri

Bertugas dalam rangka reformasi dan sinergi dengan pemerintah daerah, mengenai data e-ktp kependudukan, kepastian hukum di daerah terutama yang berkaitan dengan investasi.

8. Retno Lestari Marsudi - Menteri Luar Negeri

9. Fachrul Razi - Menteri Agama

Akan bertugas dalam urusan yang berkaitan dengan radikalisme, ekonomi umat, industri halal dan penanganan haji.

10. Yasonna Laoly - Menteri Hukum dan HAM

Akan bertugas mengawal omnibus law untuk UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM.

11. Sri Mulyani - Menteri Keuangan

Akan bertugas dalam urusan pajak yang ramah investasi, urusan rasio hutang, PDB dan defisit transaksi berjalan.

12. Nadiem Makarim - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Bertugas membuat terobosan yang signifikan dalam pengembangan SDM yaitu menyiapkan SDM-SDM yang siap kerja dan usaha. Selain itu, akan bertugas untuk link and match antara pendidikan dan industri.

13. dr. Terawan - Menteri Kesehatan

Akan bertugas dalam urusan stunting, industri kesehatan, layanan dasar kesehatan dan BPJS.

14. Juliari Batubara - Menteri Sosial 

Akan bertugas dalam urusan Kartu Sembako Murah, Program Keluarga Harapan dan manajemen kebencanaan terkait bantuan.

15. Ida Fauziyah - Menteri Tenaga Kerja

Akan bekerja meningkatkan kemitraan pendidikan-industri, kapasitas pekerja, jaminan sosial tenaga kerja dan perlindungan pekerja migran.

16. Agus Gumiwang Kartasasmita - Menteri Perindustrian

Akan bekerja untuk urusan industrialisasi yang berorientasi ekspor, industrialisasi substitusi barang-barang impor dan teknologi untuk usaha kecil menengah dan mikro.

17. Agus Suparmanto - Menteri Perdagangan

Akan bekerja terkait urusan ekspor impor, perdagangan dan neraca perdagangan.

18. Arifin Tasrif - Menteri ESDM

Arifin pernah menjadi Dirut di BUMN dan Dubes di Jepang. Arifin akan bekerja dalam urusan realisasi energi baru terbarukan, mengurangi impor migas dan sebagainya.

19. Basuki Hadimuljono - Menteri PUPR

Akan bertugas dalam urusan infrastruktur.

20. Budi Karya Sumadi - Menteri Perhubungan

Diharapkan dapat mempercepat konektivitas antara jalan-jalan yang sudah ada, bandar udara, pelabuhan dengan industri, pariwisata dan pelabuhan yang berkaitan dengan logistik.

21. Johnny G. Plate - Menkominfo

Akan bertugas terkait kejahatan siber, kedaulatan data dan industri teknologi informasi di domestik.

22. Syahrul Yasin Limpo - Menteri Pertanian 

Akan bertugas berkaitan dengan petani dan pangan dengan mengkorporasikan petani serta meningkatkan produktifitas pertanian.

23. Siti Nurbaya Bakar - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Akan bertugas dalam urusan industri hijau, kehutanan sosial, perdagangan karbon dan masalah kebakaran hutan.

24. Edhy Prabowo -Menteri Kelautan dan Perikanan

Akan bertugas dalam urusan kelautan, industri perikanan, industri maritim, dan sebagainya.

25. Abdul Halim Iskandar - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

26. Sofyan Djalil - Menteri ATR/ Kepala BPN

Akan bertugas dalam urusan sertifikasi tanah dan redistribusi lahan.

27. Suharso Monoarfa - Menteri PPN/ Kepala Bappenas

28. Tjahjo Kumolo - MenPAN RB

Mantan Mendagri ini akan bertugas dalam debirokratisasi dan membangun core government IT system.

29. Erick Thohir - Menteri BUMN

Akan bertugas membangun BUMN, ekspansi ke pasar global.

30. Teten Masduki - Menteri Koperasi dan UKM

Akan bekerja dalam urusan UMKM yang harus bisa go global, memperkuat modal, keterampilan dan jaringan UMKM termasuk modernisasi koperasi.

31. Wishnutama Kusubandio - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Akan bekerja dalam urusan pariwisata seperti 10 destinasi wisata baru dan mengembangkan industri kreatif.

32. I Gusti Ayu Bintang Darmawati - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Akan bekerja mengenai peran perempuan dalam kewirausahaan, menghapus pekerja anak, mengatasi masalah-masalah kekerasan terhadap anak dan perempuan.

33. Bambang Brodjonegoro - Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional

34. Zainudin Amali - Menpora

35. Moledoko - Kepala Staf Kepresidenan

36. Pramono Anung - Seskab RI

37. Bahlil Lahadalia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

38. ST Burhanuddin - Jaksa Agung

Akan bertugas menjaga independensi hukum, menegakkan supremasi hukum dan complaint handling management.

(gtp/ae)