1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Orang-orang Thaksin di Kabinet Baru Thailand

6 Februari 2008

Perdana Menteri Thailand Samak Sundaravej mengumumkan kabinet barunya. Nama-nama anggota kabinet itu diserahkannya kepada Raja Thailand Bhumibol Adulyadej.

Samak Sundaravej pimpin pemerintahan baru ThailandFoto: AP

Orang-orang dekat mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, mewarnai kabinet yang baru dibentuk. Diantaranya bekas pengacara Thaksin ditunjuk sebagai menteri luar negeri, sementara posisi menteri keuangan dijabat oleh mantan juru bicara pemerintahan Thaksin terdahulu. Saudara ipar Thaksin juga terpilih sebagai menteri pendidikan.

Setelah diambil sumpahnya, kabinet baru itu segera mulai bekerja. Sidang kabinet pertama akan berlangsung Jumat (07/02). Dalam kabinetnya, sang Perdana Menteri Samak Sundaravej sekaligus menjabat sebagai menteri pertahanan. Berbeda dengan mantan perdana menteri sebelumnya, sebagai menteri pertahanan, Samak tidak punya hak untuk menentukan posisi para jendral.

Setelah kudeta enam belas bulan lalu di Thailand, junta militer Thailand memutuskan bahwa politisi tidak boleh lagi campur tangan dalam militer. Ini menjadi poin penting mengingat pengaruh Thaksin masih cukup besar di partai pemenang pemilu, Partai Kekuatan Rakyat PPP, yang dibentuk oleh orang-orang pendukung Thaksin.

Namun menurut pengamat politik Thailand Titinan Pongsuthirak, Sundaravej sebenarnya hanyalah perdana menteri sementara, karena PPP tak punya pilihan lain.

"Masyarakat Thailand terpecah. Walaupun banyak orang memilih PPP, mereka terutama penduduk Bangkok tidak puas dengan kabinet. Masalahnya adalah seratusan politisi dalam partai pemerintah Thai Rak Thai sekarang dilarang mengambil jabatan penting. Karena itu, satu generasi politik kini menghilang. Pilihan tak lagi banyak. Thaksin sekarang harus bekerja sama dengan orang-orang yang bersisa. Tetapi saya rasa nanti akan terjadi pergantian lagi dalam kabinet yang baru.“

Samak Sundaravej sendiri masih dipersoalkan dengan dakwaan korupsi ketika menjabat sebagai Gubernur Bangkok. Situasi akan menjadi sangat buruk bila ia dicopot dari jabatannya akibat kasus itu, demikian tutur Tintinan.

"Sepandai-pandainya Samak menyimpan bangkai, baunya pasti tetap tercium. Ketika dia menjabat sebagai gubernur Bangkok, ada beberapa dugaan penyelewengan diantaranya dengan pembelian mobil pemadam kebakaran. Dakwaan ini belum selesai. Kalau Samak sampai dihukum, maka ia akan masuk penjara. Akibatnya dia harus manarik diri dari jabatan perdana menteri.“

Namun, meski baru dibentuk, pemerintah baru Thailand membuat rencana ambisius. Proyek-proyek besar senilai lebih dari 36 miliar Dollar Amerika Serikat diharapkan dapat menolong ekonomi Thailand untuk tiga sampai lima tahun yang akan datang.(ap/tv)