1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

070610 Welthungerhilfe Jahresbericht

8 Juni 2010

Tahun 2009 lalu setengah dari seluruh dana yang tersedia bagi organisasi pangan Jerman Welthungerhilfe dikucurkan bagi negara-negara yang pemerintahnya disebut sebagai rapuh.

Bärbel Dieckmann, presiden organisasi bantuan pangan Jerman, WelthungerhilfeFoto: picture alliance / dpa

Jumlah penduduk kelaparan untuk seluruh dunia meningkat melewati angka satu milyar orang pada tahun 2009. Demikian kepala organisasi bantuan pangan Jerman Welthungerhilfe, Wolfgang Jamann, menekankan. Tapi ini bukan alasan untuk pesimis. Di tahun 60an orang yang kelaparan mencapai sepertiga penduduk dunia. Sementara sekarang 'hanya' sepertujuh penduduk dunia terancam kelaparan.

Wolfgang Jamann memaparkan, "Kami menyadari, bahwa kunci keberhasilan pemberantasan kemiskinan, sebagian besar terletak pada produktivitas dan peningkatan produksi di sektor pertanian. Dan menggunakan sumber alam secara efektif dengan sekaligus menjaga pelestariannya.“

Yang patut dihargai di sini terutama, manusia diberi kesempatan untuk dapat membantu dirinya sendiri dan mampu menafkahi diri. Jamann menambahkan, keberhasilan memasarkan hasil pertanian di pasar nasional maupun internasional mendapat perhatian khusus.

Namun, setengah dari seluruh proyek Welthungerhilfe dilakukan di negara-negara yang disebut sebagai rapuh, rusak dan lemah, newgara yang situasi politik dan ekonominya tidak menentu. Ini membuat Jamann cemas. Ia mengatakan, "Negara-negara itu misalnya Somalia, Sudan, Zimbabwe, juga Haiti dan Afghanistan. Haiti misalnya adalah contoh negara yang sudah hancur.“

Solusi untuk sejumlah masalah di Haiti dan negara hancur lainnya, menurut Jamann terdapat di sektor pertanian. Di sinilah organisasi itu mengupayakan lapangan kerja, memajukan perkembangan di desa dan mencipatkan perspektiv jangka panjang. Ditambah, peningkatan desentralisasi dan struktur administrativ. Hal-hal itu sangat dibutuhkan, agar tercapai kemandirian pemerintah tingkat propinsi dan daerah.

Menurut presiden Welthungerhilfe, Bärbel Dieckmann, terutama di negara-negara rapuh, lembaga swadaya masyarakat mempunyai peran penting untuk mendukung terciptanya masyarakat sipil. Bärbel Dieckmann menambahkan, "Selain itu, masyarakat mulai percaya dengan pekerjaan lembaga swadaya. Curiga pada instansi negara merupakan ciri khas negara-negara rapuh.“

Lebih lanjut Dieckmann menjelaskan, bahwa keamanan merupakan persyaratan penting dalam pemberantasan kemiskinan dan pengembangan pendidikan.

Berdasarkan laporan tahunan Welthungerhilfe, dana yang terkumpul dari sumbangan bagi organisasi tersebut untuk tahun 2009 mencapai sekitar 32 juta Euro, ditambah dengan kucuran dana sebanyak 100 juta Euro dari pemerintah Jerman dan Uni Eropa. Dengan uang itu, Welthungerhilfe mendanai 299 proyek di 44 negara. Dua pertiganya digunakan untuk proyek-proyek di Afrika, terutama di Sudan. Karena perang saudara di negara itu, lebih dari setengah juta orang harus mendapat bantuan darurat.

Sabine Ripperger/Andriani Nangoy

Editor: Hendra Pasuhuk