"Oven Roket" Solusi Jitu bagi Kawasan Dingin Himalaya
Aditya B. Pande | Wolf Gebhardt
21 Januari 2023
Banyak orang di Himalaya tidak punya akses ke layanan energi modern. Tapi "oven roket" bisa jadi solusinya. Oven jenis baru ini perlu kayu bakar lebih sedikit dari oven biasa.
Iklan
Petani Uma Thakur dan keluarganya ingin suhu tempat tinggal mereka sehangat mungkin di musim dingin. Oven tradisional Bukhari yang mereka miliki digunakan untuk menghangatkan ruangan dan memasak.
Sayangnya, oven itu perlu banyak kayu bakar. Dia mengatakan, jika di luar turun salju, ia dan keluarganya kerap harus terus memanasi oven selama tiga hari berturut-turut. Ia menjelaskan, mereka juga menggunakannya untuk memasak, memanaskan air dan membuat roti.
Musim dingin di negara bagian Himachal Pradesh di India utara sangat panjang dan berat. Biasanya kaum perempuanlah yang mengumpulkan kayu bakar. Itu pekerjaan berat dan makan waktu.
Uma Thakur menjelaskan, mereka mengumpulkan kayu bakar sepanjang tahun. Baik musim dingin mapun panas. Setiap kali kaum perempuan ada waktu, mereka ke hutan dan mengumpulkan kayu.
Harga sebuah oven Bukhari hampir sejuta rupiah. Permintaannya bertambah di musim dingin. Warga lokal biasanya tidak menggunakan kompor atau pemanas berenergi listrik atau gas seperti untuk memanaskan air, karena mahal.
Kompor Roket: Alternatif bagi Penggunaan Kayu Bakar
04:04
Karena kayu bakar relatif mudah didapat, oven Bukhari jadi opsi lebih mudah dan murah. Penjual Bukhari Pushp Raj mengatakan, di musim dingin, dia menjual antara 150 dan 200 Bukhari. Jika orang menggunakannya dari jam 8 pagi hingga 8 malam, berarti orang memerlukan 30 hingga 40 kilo kayu bakar per hari.
Pada dasarnya, konsumsi kayu bakar punya dampak negatif. Ini jadi salah satu penyebab deforestasi di kawasan Himachal Pradesh. Hutan-hutan dibuka untuk ladang atau jalanan, atau rusak karena kebakaran.
Iklan
"Oven roket Himalaya" jadi solusi bagus
Sekarang ada oven jenis baru, dan bisa jadi solusi bagi masalah. Namanya Himalayan Rocket Stove atau oven roket Himalaya. Kompor diberi nama begitu karena suara yang keluar jika dipakai. Kompor itu punya dua ruang pembakaran. Kayu terbakar dengan cara lebih efisien dan bersih. Jelaga yang diproduksi berkurang antara 80% hingga 90% dari biasanya. Begitu kata pembuatnya. Yang penting pula, oven ini menggunakan lebih sedikit kayu bakar.
Kompor Himalayan Rocket hanya perlu setengah dari jumlah kayu yang dibutuhkan kompor Bukhari. Begitu dijelaskan Tanzin Rigzin, yang bertugas menguji produk dan melayani kebutuhan pelanggan.
Di daerah Keylong, suhu di luar sekarang di bawah -10°C. Keluarga ini sudah membeli kompor jenis baru, karena di daerah itu kayu sulit ditemukan dan terlalu mahal untuk dibeli. Selain itu, keluarga ini juga ingin pemanas yang baik bagi mereka dan lingkungan hidup.
Rinzing Zangpo Chhelingpa yang tinggal di Keylong bersama keluarganya sudah mencoba oven jenis baru. Ia sangat puas, karena mereka tidak perlu banyak kayu bakar seperti dulu, dan jika emisinya lebih rendah, tentu juga baik bagi lingkungan hidup. Begitu dikatakannya.
10 Alasan Mengapa India Sangat Istimewa
India terus membuktikan kejayaannya. Mulai dari film Bollywood yang mendunia, pemandangan lanskap pegunungan hingga suguhan bangunan bak istana negeri dongeng.
Foto: Alex Anton/Zoonar/picture alliance
Arsitektur yang luar biasa
Selain Taj Mahal di Agra yang mendunia, ada Kuil Emas Amritsar (foto), yang terletak di Punjab yang tak kalah menakjubkan. Bangunan ini merupakan tempat suci agama Sikh yang paling signifikan di India. Berkunjung di malam hari akan terasa begitu mewah, saat melihat dinding kuil berlapis emas bermandikan cahaya lembut rembulan.
Dengan puncaknya yang bersalju, pegunungan yang dikenal sebagai "atap dunia" ini merupakan salah satu ikon dunia. Pegunungan tinggi yang membentang lebih dari 2.500 kilometer ini mencapai ketinggian hingga 8.000 meter dan menghubungkan India dengan Pakistan, Cina, Nepal, hingga Bhutan. Tiga budaya agama yang berbeda juga bertemu di sini: Hindu, Budha dan Islam.
Foto: M. Guyt/blickwinkel/AGAMI/picture alliance
Surga kuliner
Masakan India sangat beragam, menjadikan alasan yang tepat untuk berkunjung ke berbagai daerah di negara ini. Kari, serta sup kacang-kacangan atau ‘dal’, adalah hidangan paling khas dan umum, yang biasanya disajikan dengan nasi dan sayuran. Makanan India bisa menjadi sangat pedas, tetapi menyantap dadih susu atau ‘dahi’, dapat membantu menenangkan sensasi terbakar.
Foto: Olena Yeromenko/Zoonar/picture alliance
Pikiran, raga, dan ritual
Banyak pusat yoga, atau ashram, dapat ditemukan di seluruh India. Baik bagi seorang profesional yoga atau hanya sekadar mencari relaksasi, India bisa menjadi tempat paling membahagiakan. Banyak pula ritual keagamaan yang dapat diamati. Salah satunya ‘Arti’ atau upacara doa harian yang sangat ditaati dan digelar di sepanjang sungai Gangga dekat Rishikesh, Haridwar atau Varanasi.
Esensi terpenting di setiap perjalanan liburan adalah penduduk lokalnya. Orang India sangat terkenal dengan keramahannya. Pepatah India mengatakan "atithi devo bhava," yang artinya "tamu adalah Tuhan.” Jika Anda diundang ke sebuah rumah di India, Anda mungkin akan disuguhi kopi atau teh masala.
Foto: Kav Dadfar/robertharding/picture alliance
Festival Holi
Setiap bulan Maret, umat Hindu merayakan Holi, yakni festival warna yang dirayakan untuk mengucapkan selamat tinggal pada musim dingin dan menandai dimulainya musim semi. Orang-orang berkumpul di kuil dan berparade di jalan dengan saling melempar bubuk berwarna, pertunjukkan yang sempurna bagi para pengunjung. Tarian dan nyanyian bahkan berlangsung hingga 10 hari, tergantung pada wilayahnya.
Foto: Dibakar Roy/Pacific Press/picture alliance
Bollywood
Film Bollywood tampak begitu menakjubkan. Hal itu karena di setiap film harus mengandung semua "rasa", yakni sari seni tradisional India berupa cinta, komedi, horor, kemarahan, kesedihan, keajaiban, kedamaian, dan kepahlawanan. Setiap tahun, industri film Bollywood merilis lebih dari seribu film. Secara global, "Dangal" merupakan yang terlaris sejauh ini, meraup omset sekitar Rp4,8 triliun.
Foto: Rapid Eye Movies/dpa/picture alliance
Sapi suci
Sapi dalam agama Hindu dianggap "aghnya" atau "yang tidak bisa dibunuh." Oleh karena itu, banyak umat Hindu menghindari makan daging sapi dan menyakiti sapi, alasan mengapa banyak petani India sering melepaskan sapi-sapi di jalanan. Terlepas dari itu, India justru merupakan salah satu pengekspor daging sapi terbesar di dunia.
Foto: Himanshu Sharma/NurPhoto/picture alliance
Tanah para raja
Rajasthan, atau "tanah para raja," merupakan sebuah negara bagian di barat laut India, tempat pemerintahan Maharaja. Wilayah ini tidak hanya berisikan istana, kuil, dan benteng yang megah, namun juga dipenuhi oleh gurun pasir, atau yang dikenal sebagai Gurun Besar India. Gurun pasir ‘Thar’ ini merupakan gurun terpadat di dunia. Warga etnis Bishnoi yang vegetarian, banyak menetap di sana.
Foto: CCO PhotostockBS/prisma/picture alliance
Poros kaum hippie
Tidak hanya kaum hippie yang banyak ditemukan di pantai barat India. ‘Goa’ telah berkembang menjadi negara bagian modern, meskipun tidak kehilangan semua pesona ciri khas hippienya. Terlepas hal itu lebih baik atau buruk, namun pengaruh Eropa banyak ditemukan di sini. Selain tempat-tempat indah seperti pantai Betul, pasar hippie di Anjuna juga menjadi daya tarik wisatawan. (kp/as)
Foto: Frank BienewaldimageBROKER/picture alliance
10 foto1 | 10
Perusahaan pembuat kompor melihat diri mereka juga sebagai perusahaan sosial, dan sudah bisa menciptakan lapangan kerja bagi 20 orang. Perusahaan juga mendistribusikan kompor ke bagian lain kawasan itu.
Menurut Tanzin Rigzin, Himalayan Rocket Stove sekarang sudah digunakan di 6.500 rumah tangga, mulai dari daerah Ladakh dan Kashmir, Sikkim, Bhutan dan tentu juga Nepal, Shimla, serta Kinnaur di Himachal.
Jenis oven baru ini harganya tiga kali lipat harga sebuah oven Bukhari. Itu salah satu alasannya, mengapa oven efisien energi ini tidak diterima masyarakat dengan cepat. Tapi pembuatnya mengatakan, kerugian akan tertutup setelah sekitar 2 tahun, yaitu dari penghematan pembelian kayu.
Kabar tentang oven jenis baru belum sampai ke keluarga Umar Thakur. Juga sulit dibilang, apakah keluarga itu akan mampu membeli kompor yang harganya hampir 2.800.000 Rupiah. Tapi kompor baru pasti meringankan hidup kaum perempuan di keluarga itu.