Kebun adalah bengkel kerja desainer Inggris Gavin Munro. Ia merekayasa arah pertumbuhan pohon sehingga bisa memiliki bentuk mebel rumah.
Iklan
Pabrik Mebel di Kebun
04:25
Tanpa menggergaji atau menggunakan paku, desainer asal Derbyshie Inggris memanen meja dan kursi langsung dari kebun.
"Beberapa lebih cocok menjadi kursi, beberapa yang lebih besar, bisa menjadi meja. Pada dasarnya, saya bisa melihat struktur yang diinginkan sebelumnya.", ujar Gavin Munro
Ia menjelaskan darimana munculnya gagasan merekayasa pohon agar tumbuh jadi mebel. "Waktu saya masih kecil, ibu saya punya pohon-pohon bonsai di halaman belakang rumah. Salah satunya, tumbuh terlalu besar dan tampak seperti singasana kecil. Pemandangan itu tidak bisa saya lupakan. Dan pelan-pelan saya mulai memikirkan apa yang bisa saya lakukan dengannya."
Hasilnya: 400 mebel yang tumbuh sendiri ada di kebunnya. Rahasianya: Dengan kawat dan kerangka plastik, Munro mengarahkan bentuk pohon. Pohon rotan sesuai untuknya. Selama setahun, mebel harus dikeringkan setelah dipanen. Baru di bengkel mendapat sentuhan akhir. Munro hanya memproduksi mebel unik. Setiap pohon tumbuh berbeda.
Proyek seni dan komersialisasi
Gavin Munro menjelaskan : "Awalnya seperti semacam proyek seni. Saya hanya ingin mencoba-coba. Kini menjadi proses dan sistem produksi sungguhan. Seni, desain dan hortikultura bercampur menjadi satu."
Meja pertama Munro selesai tumbuh bulan Januari 2015 dan bisa dipanen. IPerlu waktu 10 tahun hingga "pohon mebel" bisa dipanen. Namun, setelah panen ia mengubah total teknik kerjanya, khususnya untuk kursi.
Ia membiarkan mebel tumbuh secara terbalik. Kursi misalnya, mulai tumbuh dari bawah,lLalu diperoleh satu, dua, tiga, empat kaki kursi.Proses seperti ini, hanya perlu waktu 5 tahun, tergantung dari jenis pohon. Munro dan timnya menanam pohon ini tahun 2012. Kini tiba saat yang menentukan. Kursi yang ditanam terbalik akan dilepas dari kerangka plastik.
Tren Rumah Kecil Ekologis di Eropa
Warga Eropa yang peduli lingkungan mulai picu tren rumah tinggal inovatif yang kecil dan "eco friendly" untuk kurangi jejak karbon. Inilah contoh dari bangunan yang digagas pegiat gerakan rumah kecil ekologis di Eropa.
Foto: Colourbox
Rumah Hobbit
Rumah di Wales ini dibangun dari material yang ada di sekitar dan dari hutan setempat. Dinding, atap dan lantainya diisolasi jerami. Rumah dibangun dengan menggali dinding bukit dan ditutupi dengan rumput serta tanaman. Pembangunannya perlu waktu 4 bulan dan ongkos material senilai 3.000 Poundsterling.
Foto: cc-by-nc-sa/Simon & Jasmine Dale
Rumah Perahu
Mereka yang menyukai tinggal di atas air, rumah perahu seperti di kanal sungai Elbe di Hamburg ini bisa jadi pilihan utama. Dibangun di atas bargas terapung yang mengikuti naik turunnya permukaan air sungai. Rumah perahu ini walau kecil tergolong varian mewah jika dibanding dengan rumah dari perahu sebenarnya yang memenuhi kanal di Belanda.
Foto: picture-alliance/dpa/JOKER
Gerobak Sirkus
Di kalangan kaum gipsi sejak lama mentradisi hidup dalam gerobak sirkus seperti ini. Kini tempat Camping di Münsinger Jerman menawarkan gerobak sirkus sebagai alternatif rumah kecil yang juga ramah lingkungan dan mudah dipindah.
Foto: picture-alliance/dpa
Perumahan Kontainer
Berlin menggagas perumahan bergaya industrial dari kontainer setelah kewalahan menghadapi permintaan pemukiman yang terus meningkat seiring naiknya populasi. Idenya membangun semacam pedesaan dari kontainer bekas terutama untuk kompleks pemukiman mahasiswa di pinggiran ibukota, agar harga sewanya terjangkau dan prinsip daur ulang juga diterapkan.
Foto: Jorg Duske
HomeBox
HomeBox adalah varian lebih mewah dari kontainer yang digagas di Hannover. Ukurannya sama dengan kontainer kapal laut, tapi dibuat dari kayu dan berdiri vertikal hingga seperti rumah berloteng. Kotak ini walau kecil interiornya berisi fasilitas rumah yang sebenarnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Rumah Pohon
Rumah pohon baik yang dibuat dari metal, kayu atau meterial lain mengklaim diri di pasaran sebagai rumah kecil ramah lingkungan atau eco-friendly. Tren membangun rumah pohon makin marak seiring meluasnya lagi hutan di Eropa. Bermukim di rumah pohon bisa "go green" sambil mengamati alam dari perspektif burung.
Foto: Andreas Wenning
Rumah Kubus
LoftCube atau rumah kubus ini buatan desainer Jerman dan bisa dibangun dengan cepat di lahan sempit, baik di atas panggung perancah atau langsung di tanah. Rumah kecil ramah lingkungan ini dibuat dari bahan ringan dengan desain yang amat modern dan menarik.
Foto: picture-alliance/dpa
Rumah Kebun
Secara tradisional rumah kebun di Eropa biasanya hanya digunakan saat musim semi dan musim panas untuk bersantai atau menyimpan peralatan berkebun. Kini rumah desain rumah kebun makin atraktif dengan ukuran beragam dari bahan ramah lingkungan dan bisa dibangun di lahan sempit kebun urban.
Foto: Colourbox
8 foto1 | 8
"Saat musim dingin, kami akan membiarkan ranting ini tumbuh menyatu dan menjadi lebih tebal. Disini kami sudah memulainya. Bisa Anda lihat bagaimana semuanya menyatu.", ujar Munro menambahkan.
Banyak mebel sudah terjual lewat pesanan dini. Satu kap lampu harganya lebih dari 1000 Euro. Harga kursi bisa lima kali lipatnya. Tapi Munro berharap, metode prouksinya bisa tetap eksis untuk jangka panjang. Sehingga harganya juga bisa turun.
Munro mengatakan: "Sekarang kita sudah tahu cara melakukannya untuk produksi massal. Ini bisa dilakukan di belahan dunia mana saja yang ada pohonnya. Baik di utara Skotlandia, maupun di khatulistiwa."
Tahun depan, kursi pertama sudah akan dipanen. Sebelumnya, Gavin Munro harus menggunakan kursi biasa, kalau perlu istirahat saat bekerja.
Kota Besar Eropa "Go Green"
Lingkungan terbuka hijau yang bisa diakses semua orang di kota besar terdengar kontradiktif. Tapi Eropa menjadi "Trendsetter" dalam bidang ini. Beberapa kota besar Eropa "go green" dengan memanfaatkan strategi cerdas.
Foto: Colourbox/Beatrice Preve
Bristol: Ibukota Hijau Eropa 2015
Kota Bristol di Inggris terpilih jadi Ibukota Hijau Eropa 2015. Komisi Eropa setiap tahun memilih kota besar yang mendapat penghargaan itu, dengan kriteria paling baik mengkombinasikan perlindungan lingkungan, pertumbuhan ekonomi dan kualitas kehidupan. Lahan hijau di Bristol mencakup 30 persen luas kota dan 25 persen rumah diubah jadi efisien energi dalam 10 tahun belakangan.
Dussmann Haus di Berlin sejak 2012 dijadikan taman hutan tropis. Taman vertikal "Mur Végétal" atau dinding vegetsi dirancang ahli botani Perancis Patrick Blanck. Lebih 6,000 tanaman tropis memenuhi dinding seluas 270 meter persegi, yang ditunjang sistem irigasi cerdas tanpa medium tanah untuk tumbuhan.
Foto: picture-alliance/dpa
Hamburg: Rumah Alga
Rumah ganggang di Hamburg diresmikan April 2013 dalam rangka International Architecture Exhibition, dan menjadi rumah hijau pertama dari kategori ini. Fasad yang terdiri dari kaca terus memproduksi energi. Dua sisi dinding bangunan berupa elemen kaca berisi air yang ditumbuhi alga yang memproduksi energi untuk kebutuhan seluruh bangunan.
Foto: picture-alliance/dpa
London: Atap Hijau
Green Roof Map di London (klick tanda + di kanan untuk info lebih lanjut) mencakup 700 atap hijau yang luasn keseluruhannya sekitar 175,000 meter persegi atau setara 25 lapangan sepakbola di tengah ibukota Inggris itu. Peta online interaktif menunjukkan lokasi dan spesifikasi masing-masing taman di atap, misalnya taman sayuran, cafe di atap atau taman untuk jalan-jalan.
Foto: Getty Images/O. Scarff
Darmstadt: Hutan Spiral Hundertwasser
Hutan berbentuk spiral di kompleks pemukiman ini tuntas dibangun tahun 2000. bangunan merupakan mahakarya seniman Austria,Friedensreich Hundertwasser. Lahan untuk dereten pohon dan tumbuhan di luar jendela dirancang mengelilingi 100 blok apartemen Pohon dan tanaman bukan hanya terliha indah tapi juga menjadi sumber oksigen serta membuat iklim kota lebih nyaman.
Foto: picture-alliance/dpa
Barcelona: Park Güell
Park Güell yang dirancang Antoni Gaudí pembangunannya disponsori pengusaha industri Eusebi Güell antara tahun1900 hingga 1914. Gaudí mendesain taman kota yang dilengkapi 60 vila. Tapi pembangunan taman tidak tuntas karena kekurangan biaya. Yang tuntas dibangun adalah rumah Güell's-kini jadi sekolah, rumah Gaudí yang jadi musium sejak 1963, dan rumah milik teman arsitek yang hingga kini kosong.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Lang
Madrid: Parque Madrid Río
Proyek konstruksinya cukup rumit dan desain tamannya juga tIdak sederhana. Sebuah lahan hijau sepanjang 8 kilometer di sepanjang bantaran sungai Manzanares. Demi pembangunan taman ini jalan bebas hambatan direlokasi ke bawah tanah, ratusan pohon ditanam dan 33 jembatan untuk pejalan kaki dibangun atau direkonstruksi. Jembatan Arganzuela ini amat atraktif baik siang maupun di malam hari.
Foto: Colourbox/Beatrice Preve
Paris: Sabuk Hijau René-Dumont
Sabuk hijau René-Dumont di Paris adaah taman yang dirancang bangun di bekas jalur kereta api yang nonaktif sejak 1965. Inilah taman pertama yang dibangun di jalur kereta layang yang tidak digunakan lagi. Taman di bekas jalur kereta yang terkenal di New York mengambil contoh dan inspirasi dari sabuk hijau di Paris ini.
Foto: Spencer Platt/Getty Images
Nantes: Ibukota Hijau Eropa 2013
Nantes, kota keenam terbesar di Perancis adalah ibukota hijau Eropa 2013. Yang menonjol adalah taman botani di tengah kota serta kios penjaja makanan atau "stations gourmands" yang tersebar di seluruh kota. Di sini warga bebas memetik buah-buahan yang tumbuh seperti stroberi, chery, apel, tomat dan buah apapun yang tumbuh di taman.