1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pakar: Cak Imin Lugas, Mahfud Normatif, Gibran Terjebak

22 Januari 2024

Pengamat Ali Armunanto mencatat ketiga cawapres dalam debat Pilpres 2024 tidak memunculkan ide yang luar biasa. Namun, dia menilai Cak Imin tampil lugas, Mahfud lebih normatif, dan Gibran berusaha memancing emosi lawan.

Tangkapan layar debat Pilpres 2024
Debat Pilpres 2024 bagi cawapres digelar pada hari Minggu (21/01) malamFoto: The General Election Commission (KPU)

Pakar Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto menilai debat kedua cawapres pada Pilpres 2024 tidak memunculkan ide yang luar biasa. Ketiganya dinilai hanya memaparkan program dari visi misi.

"Over all sebenarnya debat malam ini (tadi malam) tidak terlalu menarik artinya apa yang disampaikan ketiga kandidat tidak ada ide-ide yang luar biasa," ujar Ali Armunanto kepada detikSulsel, Minggu (22/01) malam.

Meski demikian, dia melihat Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tampil lugas mengkritik program pemerintah saat ini. Cak Imin disebut banyak memaparkan pengembangan program yang sudah ada.

"Muhaimin lebih banyak menawarkan program alternatif sifatnya kritis atau pun pengembangan program pemerintah saat ini atau perbaikan yang lebih mendasar dari program pemerintah saat ini," kata Ali.

Sementara Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md, dinilai lebih menekankan hal normatif dan institusional dalam pemaparannya. Sedangkan Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menampilkan kesan akan melanjutkan program yang digalakkan pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mahfud justru karena keahliannya di hukum maka penekanan pada hal normatif dan institusional. Sementara Gibran sendiri kelihatannya lebih ke melanjutkan program rezim yang ada," jelasnya.

Dari pengamatannya, Ali menilai Cak Imin berhasil tampil baik dibanding debat sebelumnya. Kali ini, Cak Imin mengungguli dua rivalnya dari sisi uraian program.

"Kalau dari uraian program mereka, saya menilai justru Muhaimin malam ini banyak mencuri poin dengan kelugasannya memaparkan visi misinya segala macam," ujar Ali.

Dosen Departemen Ilmu Politik Unhas ini justru menilai Gibran tampil tidak segemilang debat sebelumnya. Pasangan Prabowo Subianto itu disebut justru terjebak dengan penggunaan istilah dan gimik panggung.

"Saya rasa yang bermasalah malam ini adalah Gibran yang justru terjebak dengan permainannya sendiri, permainan istilahnya sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Gibran itu untuk orang awam mungkin tidak bisa dimengerti," jelasnya.

Kata Ali, Gibran tampak berusaha memancing emosi lawan debatnya. Namun, itu tak berhasil karena Mahfud dan Cak Imin sama-sama mempermasalahkan etika debat yang dihubungkan dengan etika kebijakan.

"Saya rasa ini menjadikan Gibran tidak se-bersinar sebelumnya, justru dengan strategi yang sama malam ini dia tenggelam. Malam ini saya memberi penilaian buruk pada Gibran, penampilannya tidak cemerlang, kebanyakan istilah, mengulang strategi yang sama dan terjebak dengan strategi debatnya sendiri," pungkas Ali. (ha)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Pakar soal Debat Cawapres: Cak Imin Lugas, Mahfud Normatif, Gibran Terjebak

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait