Pakar Ingatkan Batasi Konsumsi Licorice Meski Manis dan Enak
26 September 2020
Seorang pria di Massachussetts, AS, tewas setelah diketahui terlalu banyak memakan permen ekstrak licorice. Pakar ingatkan publik agar tidak berlebihan mengonsumsinya.
Iklan
Hobi seorang pekerja konstruksi di Massachusetts, Amerika Serikat, memakan permen sari akar tanaman licorice akhirnya membuatnya kehilangan nyawa. Pria itu memakan satu setengah bungkus permen licorice setiap hari selama beberapa minggu. Para dokter melaporkan pada Rabu (23/09) bahwa kebiasaan ini telah mengacaukan kandungan nutrisi di dalam tubuhnya, menyebabkan jantung pria berusia 54 tahun itu berhenti.
“Bahkan apabila Anda memakan licorice dalam jumlah kecil, tekanan darah Anda dapat sedikit naik,” ujar Dr. Neel Butala, seorang ahli jantung di Rumah Sakit Umum Massachusetts yang menjelaskan kasus tersebut di New England Journal of Medicine kepada kantor berita AP.
Masalahnya diduga berasal dari asam glycyrrhizic yang lazim ditemukan di permen licorice hitam dan di berbagai makanan serta suplemen makanan lain yang mengandung ekstrak akar licorice. Zat ini dapat menyebabkan anjloknya kadar kalium dan terjadinya ketidakseimbangan mineral lain di dalam tubuh manusia.
Apa itu licorice?
Licorice atau akar manis berasal dari tanaman Glycyrrhiza glabra yang berbentuk semak dan sebagian besar ditanam untuk tujuan komersial di Yunani, Turki, dan Asia. Karena rasanya, ekstrak tanaman ini sering dipakai sebagai pemanis makanan atau minuman.
Sudah sejak ribuan tahun lalu manusia mengonsumsi licorice yang dikatakan memiliki khasiat sebagai obat herbal. Licorice sendiri memiliki lebih dari 300 kandungan senyawa dan beberapa di antaranya memiliki sifat antivirus dan antimikroba.
Alternatif Pengganti Gula
Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, obesitas, hingga diabetes. Namun jangan khawatir, ada pemanis pengganti gula yang tidak berbahaya bagi kesehatan.
Foto: Colourbox
Pemanis selain gula
100 gram gula mengandung sekitar 400 kalori. Gula menawarkan sedikit nutrisi, justru dampaknya bisa menaikkan berat badan. Jika Anda menginginkan pemanis yang bebas kalori atau setidaknya rendah kalori, ada sejumlah alternatif berikut ini...
Foto: Colourbox
Xylitol
Xylitol mengandung 2,4 kalori setiap gramnya atau 40 persen kalori lebih sedikit dibandingkan gula biasa. Dikenal dengan sebutan gula birch, Xylitol adalah gula yang didapat dari ekstraksi jagung atau kayu birch. Pengganti gula ini diproduksi melalui proses industri murni. Tapi hati-hati jangan terlalu sering mengonsumsinya, karena xylitol bisa menyebabkan perut kembung.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Erythritol
Erythritol merupakan gula yang sangat populer di kalangan penderita diabetes. Kehadirannya dalam bahan makanan dapat ditemukan di bawah simbol E968. Pemanis ini hampir tidak memiliki kalori dan karena tubuh tidak memiliki enzim untuk memecah Erythritol, maka sebagian besar akan langsung diserap aliran darah dan dibuang melalui urin sehingga tidak memiliki efek yang berbahaya bagi tubuh.
Foto: picture-alliance/dpa/blickwinkel/c-goemi
Gula Stevia
Dikenal dengan nama ilmiah Stevia Rebaudiana, gula nol kalori ini 300 kali lebih manis dibanding gula biasa sehingga Anda harus sangat memperhatikan takaran saat ingin mengonsumsinya. Gula stevia juga dapat menurunkan kadar gula darah.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kalaene
Sakarin
Sakarin merupakan salah satu jenis pemanis buatan. Pengganti gula ini juga bebas kalori dan memiliki rasa manis 300 - 400 kali lebih kuat dibanding gula biasa.
Foto: Imago/teutopress
Pisang matang
Siapa pun yang menginginkan pemanis tanpa bahan kimia, dapat menggunakan pisang matang. Cari pisang yang memiliki warna kecoklatan pada kulitnya. Pisang dapat digunakan untuk mempermanis kue dan biskuit.
Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images
Kurma
Kurma adalah salah satu alternatif sehat pengganti gula, dapat digunakan untuk pemanis roti. Meski rendah kalori, kurma mengandung banyak vitamin B6, zat besi, dan magnesium.
Foto: Colourbox
Sirup bit
Pemanis alami lainnya adalah sirup bit, mengandung 300 kalori per 100 gram. Pengganti gula ini memiliki nilai gizi yang jauh lebih baik dan kaya akan asam folat, magnesium, zat besi, dan kalium.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Sirup agave
Sirup agave atau 'American Aloe Vera' mengandung campuran barley (jali) dan karamel yang ringan dan kandungan fruktosa yang sangat tinggi, sehingga jika ingin mengonsumsinya harus penuh perhitungan dan jangan berlebihan. Berbeda dengan kandungan fruktosa alami dalam buah-buahan, sirup agave yang terkandung dalam produk olahan bisa menyebabkan risiko kenaikan berat badan.
Foto: Reuters/C. Jasso
Sirup maple
Meskipun sirup maple mengandung fruktosa dan sukrosa, ia tetap lebih sehat daripada gula atau sirup agave. Sebuah studi yang dilakukan tim peneliti dari McGill University di Quebec, Kanada, menunjukkan bahwa sirup maple dapat meningkatkan efektivitas antibiotik dan mengurangi efek sampingnya.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online/Yay
Gula Kelapa
Jika Anda ingin merasakan manis rasa karamel, gula kelapa adalah pilihannya. Alternatif pengganti gula ini memang terbuat dari sari kelapa, namun rasanya tidak seperti kelapa. Di samping memiliki jumlah kalori yang sama dengan gula biasa, gula kelapa juga mengandung nutrisi penting seperti zink (seng), zat besi, kalsium, dan potasium.
Foto: picture-alliance/dpa
Madu
Mengandung 40% fruktosa dan 30% glukosa, madu sering dijadikan pengganti gula. Nilai gizi madu lebih besar karena terdapat komponen mineral, protein, dan vitamin, serta memiliki efek anti-bakteri dan anti-inflamasi. Tetapi harus diingat bahwa suhu di atas 40 derajat Celcius dapat menghancurkan banyak nutrisi penting di dalamnya! (Ed.: ha/ts)
12 foto1 | 12
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun dan akar licorice bisa membantu meringankan infeksi pada kulit. Sejumlah orang juga percaya bahwa licorice dapat membantu meringankan sakit tenggorokan.
National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat mengatakan akar tanaman ini sudah sejak dulu kala digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan di dunia Timur maupun Barat. Namun, NIH mengatakan tidak ada cukup data yang tersedia untuk menentukan apakah licorice efektif dalam mengobati kondisi medis apa pun.
Batasi takaran konsumsi
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperingatkan bahwa memakan sedikitnya 2 ons licorice hitam setiap hari selama dua minggu berturut-tutur dapat menyebabkan masalah irama jantung, utamanya bagi mereka yang berusia lebih dari 40 tahun.
“Tidak hanya terbatas pada (memakan) permen batangan licorice. Bisa juga berupa (konsumsi) permen jeli berbentuk kacang, teh licorice, dan banyak lagi. Bahkan beberapa bir, seperti bir Belgia, memiliki senyawa ini di dalamnya,” demikian juga beberapa jenis tembakau kunyah, ujar Dr. Robert Eckel, ahli jantung Universitas Colorado dan mantan presiden American Heart Association. Dr. Eckel tidak memiliki peran dalam merawat pria Massachusetts tersebut.
Iklan
Kasus ekstrem
Kematian ini jelas-jelas adalah kasus ekstrem. Laki-laki itu memang diketahui senang mengunyah permen. Namun sebelumnya, ia lebih suka mengunyah permen merah beraroma buah. Baru beberapa minggu sebelum meninggal ia beralih ke permen licorice hitam. Dia pingsan saat makan siang di sebuah restoran cepat saji.
Dokter yang memeriksanya menemukan kadar potasium di tubuh pria itu sangat rendah dan menyebabkan gangguan irama jantung dan masalah lainnya. Setelah dilakukan pernapasan buatan, pria itu sadar, namun meninggal keesokan harinya.
FDA memang mengizinkan adanya kandungan asam glycyrrhizic dalam makanan hingga 3,1 persen. Tetapi banyak permen dan produk licorice lainnya tidak mengungkapkan berapa banyak yang terkandung di dalamnya, kata Dr. Neel Butala, ahli jantung di Rumah Sakit Umum Massachusetts. Dokter telah melaporkan kasus ini ke FDA dengan harapan agar risiko ini bisa ditinjau ulang.
Jeff Beckman, juru bicara Hershey Company, produsen twizzlers yang merupakan merk produk licorice populer di negeri Paman Sam, mengatakan lewat email kepada AP bahwa "semua produk kami aman untuk dimakan dan diformulasikan dengan mematuhi peraturan FDA,” ujarnya. Namun Beckman mengatakan bahwa semua makanan, termasuk permen, "harus dinikmati secukupnya."
Telah ada peringatan
Sebelumnya, kasus-kasus yang melibatkan penyalahgunaan licorice telah menarik perhatian sejumlah ilmuwan. Salah satunya pernah diterbitkan dalam artikel ilmiah berjudul “Penyalahgunaan licorice: waktunya untuk mengirimkan pesan peringatan” yang diterbitkan pada bulan Agustus 2012 oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI).
Nikmati Keajaiban Manisnya Madu
Alam menyediakan rasa manis alami. Bila perlu pemanis, raihlah madu organik. Selain lezat, madu terbukti meningkatkan kesehatan Anda.
Foto: lily - Fotolia.com
1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda
Madu organik sarat dengan vitamin, mineral, dan enzim yang melindungi tubuh dari bakteri dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Gejala flu seperti batuk, sakit tenggorokan, dan pilek bisa diobati dengan madu.
Minum air hangat dengan lemon dan madu ketika bangun tidur, merupakan komponen utama dari setiap program detoks. Melakukan hal ini setiap hari adalah salah satu cara terbaik untuk membersihkan hati, mengeluarkan racun, dan lemak dari tubuh.
Foto: Fotolia/Pjorg
3. Mengurangi risiko penyakit jantung
Madu dicampur dengan kayu manis telah terbukti merevitalisasi arteri dan vena jantung serta mengurangi kolesterol dalam darah hingga 10%. Jika dilakukan secara teratur, campuran madu-kayu manis ini dapat mengurangi risiko serangan jantung. Tambahkan 1-2 sendok makan madu dengan 1/3 sendok teh kayu manis ke air hangat, lalu minum tiap hari.
Foto: Colourbox
4. Menenangkan pencernaan
Bagi mereka yang menderita gangguan pencernaan, sifat antiseptik madu meredakan keasaman dalam lambung dan mengurangi gangguan pencernaan. Madu juga menetralisir gas, menjadi penenang perut utama ketika kebanyakan makan. Satu atau dua sendok makan madu sebelum makan berat adalah cara terbaik untuk menhindari gangguan pencernaan.
Foto: Fotolia/ag visuell
5. Meningkatkan energi
Gula alami dalam madu menyediakan sumber kalori sehat dan energi bagi tubuh. Plus, menggunakan madu untuk meningkatkan energi juga menjawab keinginan bawaan tubuh manusia untuk mengudap sesuatu yang manis. Alih-alih meraih kopi, kue, atau cokelat ketika butuh energi, cobalah meraih satu sendok makan madu organik sebagai gantinya.
Foto: IKO/Fotolia
6. Memuluskan kulit
Karena sifat anti-mikroba dan anti-jamur, madu adalah yang elemen penting perawatan kulit. Madu juga merupakan pengobatan yang efektif untuk kondisi kulit lainnya, seperti eksim dan psoriasis. Meskipun madu tidak menyembuhkan penyakit kulit tersebut, namun bisa menenangkan peradangan dan mengatasi kulit mengering.
Foto: Colourbox
7. Meningkatkan memori
Antioksidan dalam madu membantu mencegah kerusakan sel dalam otak. Sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam jurnal Menopause menemukan satu sendok madu Malaysia yang dikonsumsi tiap hari meningkatkan memori perempuan menopause dan terapi alternatif untuk penurunan daya pikir yang terkait dengan hormon. Kemampuan madu untuk membantu tubuh menyerap kalsium membantu kesehatan otak.
Foto: Colourbox
8 . Mengatasi sulit tidur
Mirip dengan gula, madu dapat menyebabkan kenaikan insulin dan melepaskan serotonin - yang meningkatkan suasana hati dan kebahagiaan. Selain itu, madu juga mengandung beberapa asam amino, termasuk tryptophan. Kenaikan insulin dalam madu, membantu tryptophan masuk ke otak, mengubahnya jadi serotonin dan kemudian menjadi melatonin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus tidur.
Foto: Colourbox
9. Mengatasi ketombe
Madu diencerkan dengan sedikit air hangat dan dioleskan ke kulit kepala lalu didiamkan tiga jam sebelum pembilasan menghilangkan gatal akibat ketombe. Sifat antibakteri dan antijamur pada madu mengobati dermatitis seboroik, yang sering disebabkan oleh pertumbuhan jamur berlebihan. Selain itu, madu juga memiliki sifat anti-inflamasi, yang mengatasi kemerahan dan gatal-gatal pada kulit kepala.
Foto: Colourbox/A. Volkov
10. Mengatasi luka, termasuk luka bakar
Madu dapat digunakan sebagai pengobatan luka, termasuk luka bakar, luka infeksi, maupun luka yang digerogoti bakteri. Sebuah studi yang dimuat British Journal of Surgery tahun 2005 menemukan hampir semua pasien yang menderita luka dan borok kaki menunjukkan peningkatan yang luar biasa setelah lukanya rajin dioles madu.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb
11. Mencegah kanker
Madu mengandung flavonoid, antioksidan yang membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker dan penyakit jantung. Demikian dilansir dari Real Food For Life.
Foto: Rinecker Proton Therapy Center dpa/lby
12. Mengatur kadar gula dalam tubuh
Meskipun madu mengandung gula, elemen itu TIDAK sama dengan gula putih atau pemanis buatan. Kombinasi tepat fruktosa dan glukosa benar-benar membantu tubuh mengatur kadar gula darah
Foto: Colourbox/Zan Valerii
13. Keseimbangan tubuh
Madu telah digunakan dalam pengobatan ayurveda di India selama setidaknya 4000 tahun. Madu berguna dalam meningkatkan penglihatan, menyembuhkan impotensi dan ejakulasi dini, gangguan saluran kemih, asma bronchitis, diare, dan mual.
Foto: Fotolia/Jag_cz
13 foto1 | 13
Artikel tersebut menuliskan bahwa banyak produk yang mengandung licorice yang tersedia bebas dan bisa saja dikonsumsi oleh individu secara tidak sengaja dalam dosis besar yang kemudian berisiko memicu komplikasi. Makanan ringan yang mengandung licorice antara lain termasuk permen batang licorice, batang toffee, blackcurrant, dan permen karet merk tertentu.
Selain itu, tembakau kunyah dengan rasa licorice manis, yang secara tradisional dikonsumsi oleh pekerja tambang dan pelaut untuk dikunyah selama bekerja di lingkungan yang dilarang merokok juga adalah sumber licorice.
Artikel ini pun menganjurkan pentingnya kampanye membangun kesadaran publik tentang senyawa yang mengandung licorice dan potensi komplikasinya untuk menghindari terlalu banyaknya mengkonsumsi produk itu tanpa disengaja.
“Konsumsi licorice yang berlebihan juga harus dicurigai secara klinis pada pasien yang mengalami hipokalemia (kondisi tubuh kekurangan kalium atau potasium) dan kelemahan otot yang tidak dapat dijelaskan. Petunjuk diberikan ketika riwayat diet pasien menunjukkan asupan licorice yang berlebihan,” tulis artikel tersebut.