1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pakistan Akan Terus Perangi Terorisme

21 Januari 2008

Mengawali kunjungannya di Eropa, Presiden Pakistan Pervez Musharraf sudah mengadakan pembicaraan dan memberikan sejumlah pernyataan di Brussel.

Presiden Pakistan, Pervez Musharraf (kiri) dan Petugas Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana dalam konferensi pers, Senin (21/01) di BrusselFoto: AP

Rangkaian kunjungannya di Eropa, diawali antara lain dengan pertemuan bersaman Petugas Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana di Brussel. Setelah pertemuan dengan Musharraf, Solana mengatakan kepada para wartawan, bahwa pihaknya sudah menyatakan kepada Presiden Musharraf, bahwa Eropa menuntut pemilu yang bebas, adil dan damai, 18 Februari mendatang. Pakistan juga harus tetap berada di jalur reformasi dan di jalur hukum. Solana menambahkan, ia berharap hasil pemilu akan memungkinkan reformasi menuju negara hukum.

Sementara Musharraf menjamin, pemilu di negaranya akan berjalan secara adil, transparan dan damai. Di depan wartawan, ia juga menegaskan kembali tekadnya untuk memerangi terorisme. Ia mengatakan, sudah berjanji bahwa perjuangan Pakistan melawan terorisme dan ekstremisme akan terus dijalankan dengan sepenuh hati. Selain itu, kerjasama dengan Uni Eropa dan ISAF di Afganistan juga akan dilanjutkan.

Musharraf menambahkan, ia percaya sepenuhnya pada demokrasi dan hak asasi. Namun demikian, menurutnya Eropa harus memberikan lebih banyak waktu kepada negara-negara seperti Pakistan untuk mencapai standar Eropa. Ia mengatakan, negaranya sudah melangkah ke arah yang benar. Namun demokratisasi sepenuhnya masih sulit dicapai, karena di sejumlah provinsi masyarakat hidup dalam sistem kesukuan yang feodal.

Musharraf juga berusaha menghapus kekhawatiran akan jatuhnya senjata nuklir Pakistan ke tangan teroris. Ia menyatakan, risiko itu sama sekali tidak ada. Presiden Pakistan itu mengatakan, Barat harus mengerti, bahwa negaranya adalah sekutu yang dapat diandalkan. Di masa depan, Pakistan yang kerap dianggap markas gerakan radikal Taliban, akan bekerjasama lebih erat dengan pemerintah Afganistan untuk memberantas terorisme.

Menurut sejumlah diplomat, dengan kunjungannya ke Eropa Musharraf ingin menenangkan negara-negara Barat, yang semakin mengkhawatirkan kestabilan di negaranya setelah pembunuhan pemimpin oposisi Benazir Bhutto. Setelah pertemuan dengan Solana, Musharraf juga akan berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jaap de Hoop Scheffer, dan sejumlah anggota parlemen Eropa.

Hari Selasa (22/01) Presiden Pakistan itu ditunggu kedatangannya di Paris untuk bertemu dengan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy. Selain itu, Musharraf akan mengadakan kunjungan ke London, dan ikut serta dalam Forum Perekonomian Dunia di Davos, Swiss. (ml)