1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikIndia

Pakistan Bantah Klaim India Bunuh Warganya di Kashmir

31 Januari 2022

Lima pemberontak Jaish-e-Mohammad (JeM) tewas dalam operasi militer India di Kashmir, Minggu (30/1), termasuk seorang warga Pakistan. Hal ini dibantah Islamabad yang menuduh India melakukan “pembunuhan ekstrayudisial."

Serdadu India berjaga-jaga di Srinagar, Kashmir, 18/01/2022
Serdadu India berjaga-jaga di Srinagar, Kashmir, 18/01/2022Foto: Tauseef Mustafa/AFP

Para militan diklaim tewas dalam dua operasi terpisah di selatan ibu kota Kashmir-India, Srinagar. Hal ini dibenarkan oleh kepala kepolisian setempat, Vijay Kumar, kepada kantor berita Reuters, Minggu (30/1).

"Kami melancarkan dua operasi yang berbeda, dengan dasar masukan tentang keberadaan para militan di area ini sejak semalam lalu,” kata dia. "Lima militan, termasuk komandan JeM, Zahid Wani, dan seorang warga negara Pakistan, Kafeel, tewas terbunuh,” pungkasnya.

Kabar itu ditanggapi Pakistan dengan mengecam eskalasi kekerasan di Kashmir. Kementerian Luar Negeri di Islamabad menuntut pertanggungjawaban internasional atas "pembunuhan ekstrayudisial terhadap lima warga Kashmir,” demikian menurut keterangan pers yang dirilis pada hari Minggu.

Pakistan membantah klaim India bahwa salah seorang gerilayawan yang terbunuh adalah warga negaranya. "Tentara pendudukan India dikenal gemar membunuh warga Kashmir tidak berdosa dengan melabeli mereka sebagai ‘terduga militan',” tulis Kemenlu di Islamabad.

Kedua negara adidaya nuklir sudah merebutkan kerajaan Hindu berpenduduk mayoritas muslim itu sejak kemerdekaan dari kolonial Inggris pada 1947. Nasibya ditentukan kedua negeri jiran yang melancarkan invasi hanya beberapa bulan setelah deklarasi kemerdekaan. 

Tercatat, dua dari tiga perang terbuka antara India dan Pakistan berkobar di Kashmir. 

Perang proksi di Himalaya

Sejak dekade 1980an, India menuduh Pakistan menyokong pemberontakan oleh militan Islamis di Kashmir. Islamabad yang menguasai wilayah barat Kashmir membantah tudingan tersebut. Namun begitu Pakistan tidak pernah menutupi dukungannya untuk warga muslim di Kashmir-India.

Kepolisian India mengatakan sebanyak 21 gerilayawan Kashmir tewas dalam pertempuran dengan aparat keamanan pada bulan Januari 2022. Termasuk di antaranya adalah delapan warga negara Pakistan. Kemenlu di Islamabad sebaliknya mengumumkan 23 warga Kashmir dibunuh oleh India.

Pembagian batas kekuasaan di Kashmir

"Dalam rejim teror yang mereka bangun, pasukan pendudukan India telah menjadikan 23 warga Kashmir sebagai martir dalam ‘pertempuran' palsu dan apa yang disebut sebagai operasi penggerebekan di bulan Januari saja,” klaim Pakistan.

Kepala Polisi Kashmir-India, Kumar, menolak mengomentari respons dari Pakistan. Dia mengatakan operasi militer teranyar digerakkan oleh pembunuhan seorang perwira kepolisian pada Sabtu (29/1), di luar kediamannya di selatan Srinagar.

Tahun lalu, wilayah Kashmir-India mengalami gelombang pembunuhan terhadap warga sipil. Kelompok militan dituduh membidik buruh migran, serta minoritas Hindu dan Sikh di lembah Kashmir.

Eskalasi di negeri Himalaya itu ditanggapi India dengan menambah jumlah pasukan dan operasi antipemberontakan di Kashmir. Kepolisian melaporkan, lebih dari 189 gerilayawan Kashmir tewas di tangan aparat keamanan India tahun lalu.

rzn/hp (rtr,ap)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait